~~Happy Reading~~
.
.
.
Hakyeon amat tak mengharapkan bahwa tempat tujuannya ini adalah sebuah hotel, atau mungkin gedung-gedung tinggi lainnya. Sungguh tak ingin dirinya menduga bahwa pemikirannya itu benar.
"Heish! Di mana sebenarnya pria itu?" keluh Hakyeon kesal saat belum juga dapat menemukannya. Ia sudah berkeliling di dalam ballroom tempat pesta tersebut dilaksanakan. Namun, kenapa pria itu tak nampak juga?
Hakyeon tersenyum. Dapat lihatnya sosok Kyunghee sedang berbincang dengan pria paruh baya dengan sesosok pria berjas hitam yang diyakini adalah Taekwoon berdiri di sampingnya. Ah! Pasti itu Taekwoon, ia tak mungkin jauh dari sosok gadis itu. Dilangkahkan kakinya dengan perasaan lega, akhirnya..
"Mwo?!" lirih Hakyeon tak percaya.
Dia bukanlah Taekwoon.
"Yakk!! Di mana sebenarnya kau ini Jung Taekwoon??!!" erang Hakyeon frustasi. Ia sudah amat lelah mencari pria itu. Seandainya ia bisa diam saja tanpa melakukan apapun, haishh..
"Hakyeon ah! Yakk..kemana saja kau ini? Kau pasti akan terkejut mendengarnya," seru Wongeun membuat Hakyeon sedikit berlari menghampiri pria itu. Didudukkan tubuhnya di samping Wongeun untuk mendengar ceritanya.
"Awalnya aku berpikir bahwa mereka hanyalah sebatas calon mertua dan calon menantu, namun aku menemukan fakta lain. Taekwoon ingin menghancurkan hidup keluarga Ji."
Mata Hakyeon melebar saat mendengarnya. "Apa kau bilang? Tidak mungkin, Geun ah. Taekwoon tak mungkin melakukannya, ia bahkan amat mencintai Kyunghee," bantah Hakyeon.
Wongeun menggeleng pelan. "Itu semua tipu daya, Yeonie. Dengan mendapatkan image baik di hadapan mereka semua, ia dapat dengan mudahnya melakukan apapun. Aku sudah membaca banyak sekali surat kabar, dan aku menemukan sebuah berita dari surat kabar sembilan tahun yang lalu."
"Dahulu J-Sky, perusahaan milik keluarga Taekwoon adalah perusahaan terbaik di Korea Selatan, namun setelah kebakaran hebat di kantor cabang mereka di Daejeon, kedua orang tua Taekwoon ditemukan tewas, bersyukur Taekwoon selamat."
'Ya Tuhan, foto itu.. pantas saja,' batin Hakyeon mengingat bingkai-bingkai foto di kamar Taekwoon yang berisi pemuda itu saat kecil.
"Perusahaan mengalami kemunduran karena ketidakadaanya pemimpin, sampai akhirnya datanglah Dongwoo membawakan berita buruk. Dongwoo adalah sahabat lama Jung Hongdo, appa Taekwoon. Ia berkata bahwa seluruh investor membatalkan perjanjian diakibatkan oleh keterlambatan yang tidak dapat ditoleransi. Dengan seketika hidup mewah Taekwoon berakhir," jelas Wongeun.
Hakyeon menatap temannya itu heran. "Tunggu dulu... Jangan bilang kalau.."
"Yap! Taekwoon ingin balas dendam, ia tahu segalanya saat melihat Dongwoo sukses. Ia tahu bahwa perusahaan keluarganya tidak benar-benar hancur, semua itu hanyalah tipuan Dongwoo," potong Wongeun membenarkan pikiran Hakyeon.
Pria manis itu mengusap wajahnya seraya menghembuskan napas. "Ya Tuhan, apa yang kau lakukukan Taekwoon? balas dendam bukanlah jalan terbaik," lirih Hakyeon.
"Tapi, tungg—"
"Tunggu dulu, botol itu.. botol itu.." lirih Hakyeon sembari berusaha mengingat bentuk botol yang tadi pagi dilihatnya berada di kamar Taekwoon. Botol apa itu? Apakah Taekwoon memang sakit atau bahkan sebaliknya?
Sprasshh
"Suara apa ini?" pikir pria tan itu seraya memutar tubuhnya guna mengetahui suara aneh yang baru saja didengarnya. Sepersekian detik Hakyeon melebarkan matanya terkejut. Kebulan asap mulai menghiasi ruang kosong di dalam ballroom tersebut.
"Taekwoon ah, ini bagian dari rencanamu?" batin Hakyeon.
Diedarkan pandangannya seketika, ia mulai berlari untuk mencari keberadaan Taekwoon lagi. Ia tahu bahwa pria itu tidak akan jauh dari sini. Heish, sebuah gedung memiliki banyak sekali dugaan tempat menyerang, bahkan keadaan amat padat, sulit untuk menemukannya.
Para tamu di dalam tempat tersebut mulai ricuh akibat asap yang merasuki ruangan mereka itu. Naasnya sepertinya kejadian ini memang sudah amat terencana, tak ada celah untuk kabur. Semua pintu terkunci, bahkan para penjaga yang menjaga tempat tersebut ikut terkunci di dalam tanpa tahu harus melakukan apa.
Brugh
"Ya Tuhan, aggashi! Ireona-ya, aggashi!" pekikan seseorang mengalihkan pandangan seluruh tamu di sekitarnya. Seseorang telah jatuh pingsan.
Hakyeon menghentikan langkahnya taktla melihat kejadian yang sama. Kepalanya terangkat menyadari sesuatu.
Ditariknya napas dalam.
"Botol itu berwarna coklat..berisi cairan... Ya Tuhan, jangan bilang," ucapan Hakyeon terhenti sesaat setelah berhasil menghirup sedikit bau asap itu.
"Triklorometana.. aku yakin itu, baunya amat mirip. Triklorometana atau yang biasa diketahui sebagai clorofoum, salah satu jenis obat bius yang cukup terkenal di dalam dunia kedokteran. Seseorang yang menghirup dapat dengan mudah tak sadarkan diri. Taekwoon ah...siapa yang kau incar kali ini?"
Hakyeon segera mencari keberadaan Kyunghee. Mungkin saja target Taekwoon kali ini Kyunghee. Tak ada keluarga Ji di sini selain gadis itu. "Di mana dia?" lirih Hakyeon. Beruntung tak lama dirinya menemukan sosok Kyunghee yang sedang meringkuk di lantai dengan hidung tertutup tasnya.
Dihampiri gadis tersebut, lalu diedarkan pandangannya guna mengetahui posisi Taekwoon sekarang. "Sialan, di mana dia sebenarnya?" desis Hakyeon. Dicobanya untuk memikirkan kemungkinan pria itu berada.
Saat ini yang harus dicari tahunya adalah senjata yang akan digunakan Taekwoon. Senjata jarak jauh atau dekat. Dengan begitu kemungkinan keberadaan Taekwoon sekarang akan terungkap.
"Omo, aku hampir melupakannya.."
Hakyeon segera berlari mendekati jendela ruangan yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia mengadahkan kepalanya. Saat yang dicarinya tak ia temukan, ia berlari ke sudut lain jendela tersebut. Sejurus matanya terbelalak, dugaannya tepat.
"Kumohon, jangan lakukan ini.."
.
.
.
TBC
Woaa.. Night, all!!
Gimana? Udah tahu kan pembicaraan mereka?
Wkwkwk kira-kira apaan tuh yang Hakyeon pikirin? Hal buruk atau baik hayo??:v
Udahlah ya.. Makasih udah nyempetin baca dan maaf typo bertebaran.
Semoga puasa besok lancar dan jangan lupa shalat taraweh yakk~
See ya!!
#hhanie
KAMU SEDANG MEMBACA
The Invisible Detective[LeoN]
Mystery / ThrillerApa yang akan kau lakukan jika kau adalah seorang detektif, lalu tiba-tiba menjumpai sebuah kasus yang amat sulit dipecahkan. Dan buruknya lagi, suatu yang amat sial tiba-tiba menimpa dirimu sehingga kau melupakan segalanya. Bahkan kau pun melupakan...