~~Happy Reading~~
.
.
.
Hakyeon terus saja berlari kecil untuk mengejar langkah lebar Taekwoon. Kenapa pria itu memiliki kaki sepanjang itu? Begitulah geruntu Hakyeon sejak tadi selama mengejar Taekwoon. Taekwoon yang sangat tahu bahwa pria mungil itu kewalahan hanya menikmati keadaan itu.
"Bisa kau pelankan laju langkahmu?" protes Hakyeon kesal.
"Sajang-nim, selamat pagi." Taekwoon yang awalnya ingin menjawab Hakyeon menolehkan kembali wajahnya menatap para pegawainya yang menyapanya. Awalnya Hakyeon sempat ingin memakluminya, namun saat tahu jika pria itu hanya menatap mereka sejenak membuatnya semakin kesal.
Cklek
"Kenapa kau sangat dingin, eoh? Dasar singa jel--/ Jung sajang-nim, Wajang-nim ingin bertemu dengan anda." Ucapan seseorang sekali lagi mengambil kesempatan bicara Hakyeon. Taekwoonpun menatap sekertarisnya bingung, tumben sekali appa dari kekasihnya itu ingin bertemu dengannya. Sementara Hakyeon, pipinya berkedut-kedut kesal. Kenapa ia bisa berada di posisi seperti ini?
"Beliau berkata jika ada yang penting yang ingin ia sampaikan, sajang-nim diharap dapat segera menemuinya," lanjut sang sekertaris ikut berjalan masuk ke dalam ruang kerja Taekwoon mengikuti langkah atasnya itu.
Taekwoon sejenak menatap jam tangannya. "Ada jadwal apa saja hari ini?" tanyanya. Sang sekertaris segera membuka tabletnya, "hanya pertemuan untuk proyek di Busan setelah makan siang, sajang-nim. Jadwal anda selebihnya menandatangani kontrak yang akan diserahkan oleh para rekan kerja dan sponsor," jelasnya.
Taekwoon mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. "Baiklah, aku akan menemui Wajang-nim setelah ini. Kau bisa keluar," ujarnya. Sang sekertari membungkukkan tubuhnya, lalu melangkah meninggalkan ruang kerja Taekwoon.
"Perusahaanmu ini perusahaan di bidang apa?" tanya Hakyeon yang penasaran dengan berbincangan mereka tadi. Taekwoon meliriknya sejenak. "Properti," jawabnya singkat. Hakyeon mengangguk-anggukkan kepalanya sembari ber-oh ria.
Hakyeon menolehkan kepalanya kala mendengar derap langkah Taekwoon. "Aku akan pergi sebentar. Carilah seluruh pegawai yang berniat curang di dalam perusahaanku, aku menemukan sebuah keganjilan akhir-akhir ini," tuturnya sembari berjalan keluar.
"Okay, aku mengerti. Aku akan mend—Yakk! Tunggu, aku harus keluar!" pekiknya menghentikan Taekwoon yang akan menutup pintu. Pria itu menatap Hakyeon dengan tatapan bertanya. "Nee! Aku memang tak bisa menembus pintu, jangan samakan aku dengan hantu," ujarnya menatap Taekwoon kesal. Jelas ia tahu apa yang akan pria itu katakan tadi, ia pasti menyamakan dirinya dengan hantu yang dapat dengan mudah menembus barang. Tapi, sebenarnya ia juga bingung, ia tak dapat menembus apapun tapi akan menembus jika menyentuh manusia. Hahh.. hukum yang aneh.
Taekwoon mengangguk mengerti. Jangan samakan ia dengan hantu, ahaha dasar Cha Hakyeon, pikirnya.
.
.
.
"Tak kusangka pegawai di sini kotor sekali, pintar sekali mereka menutupi kelicikan mereka. Mereka tak tahu saja jika Taekwoon memiliki penyelidik secerdik aku ahaha." Tawa Hakyeon terdengar setelah menemukan seluruh pegawai yang telah melakukan kecurangan di dalam perusahaan Taekwoon.
Namun, belum lama ia tertawa tiba-tiba tawanya terhenti kala melihat Taekwoon di dalam sebuah ruangan. "Kapan kau akan menjadi bagian dari keluargaku, Taekwoon? Kyunghee dan dirimu sudah sangat cocok."
Tap
Hakyeon menghentikan langkahnya. Jujur, ia juga tak tahu. Tapi, tubuhnya tiba-tiba terasa amat lemah, bahkan kakinya bergetar tak kuasa menahan beban tubuhnya. "A-apa yang terjadi padaku?" lirihnya meremat ujun bajunya.
"Maafkan aku, Appa. Aku belum bisa memenuhinya, banyak yang masih harus aku lakukan saat ini. Perusahaan masih belum dapat dikatakan berhasil, masih banyak proyek yang baru saja berjalan. Beri aku waktu untuk menyelesaikan semuanya, maka jika saat itu sudah tiba aku dapat menikahi Kyunghee dengan perasaan bangga."
Setelah mendengar hal tersebut tiba-tiba tubuh Hakyeon kembali seperti semula. Sontak hal ini membuat Hakyeon terheran-heran, apa yang terjadi padanya? Kenapa ia bisa seperti ini? Ia sadar jika ia adalah arwah, dan hal itu menandakan bahwa dirinya tak akan dapat lelah. Namun, kenapa tadi tubuhnya terasa amat lemah?
"Cha Hakyeon." Hakyeon tersentak. Ia mengedarkan kepalanya melihat siapa yang memanggilnya, ternyata itu Taekwoon. "Cepat ikut aku," tuturnya yang langsung Hakyeon lakukan.
"Banyak yang sudah kutemukan, setidaknya aku menemukan 5 pegawai dari golongan bawah dan 3 pegawai dari golongan atas. 3 orang itu bersengkongkol, dan jika kau membiarkan mereka tetap bekerja sampai proyek di Busanmu selesai, maka 30% dari keuntunganmu akan jatuh ke tangan mereka," jelas Hakyeon memberitahu segala informasi yang telah ia dapatkan.
Taekwoon mengangguk-anggukkan kepalanya, ia sudah menduga itu. Namun, banyak yang harus urus sehingga masalah ini belum dapat ia selesaikan.
"5 pegawai itu?" tanya Taekwoon.
Hakyeon tertawa remeh. "Mereka hanya penjahat kelas teri, hanya mengambil sedikit keuntungan untuk pribadi mereka. Beri mereka pelajaran, karena bawahan mereka yang mendapatkan konsekuen dari kecurangan mereka."
"Kerjamu bagus," ujarnya singkat. Hakyeon memutar bola matanya malas, kenapa pria itu tidak mau setidaknya mengucapakan terimakasih padanya? Benar-benar pria dingin.
"Sajang-nim, jangan lupa jika nanti malam akan ada pertemuan dengan keluarga Ji. Wajang-nim amat mengharapkan kedatanganmu," ucap sekertarisnya sebelum Taekwoon memasuki ruang kerjanya.
Taekwoon duduk di bangkunya dan menghembuskan napasnya pelan. "Ada apa? Kenapa kau terlihat tidak senang? Mungkin mereka akan kembali membahas soal pernikahanmu kan? Hei, aku tahu jika kau ingin cepat-cepat menikahi gadis cantik itu," goda Hakyeon duduk di bangku yang berada di hadapan Taekwoon.
Taekwoon menatap Hakyeon tajam, bagaimana pria itu tahu pasal pernikahannya? "Berhenti membual," tuturnya mulai membuka berkas di hadapannya. Alis Hakyeon mengerut, ia merasakan ada sesuatu yang salah di sini.
"Kau.. apa kau punya seseorang lain? Kau terlihat tidak terlalu suka pasal pernikahaan itu," tebak Hakyeon. Taekwoon sontak menatap pria mungil di hadapannya heran.
'Dia ini..benar-benar pintar.'
.
.
.
TBC
Wahahaa Yeon jdi detektif pribadi si Taek. Hadeh..Cari masalah banget nih sebenernya. Bodo lah yak, tinggal nunggu karma ae.
Gimana chap ini?? Ayo berikan komen kalian:v
Oh iya buat yang belum ngerti sama chap sebelumnya, tolong dibaca dengan teliti ya. Coba diamati tkp, waktu kejadian, dan letak barang bukti. Pasti kalian ngerti kok^^
Yaudah.. Pokoknya makasih udah baca dan maaf banyak typo!
See yaaa~
#hhanie
![](https://img.wattpad.com/cover/143865522-288-k651505.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Invisible Detective[LeoN]
Mystery / ThrillerApa yang akan kau lakukan jika kau adalah seorang detektif, lalu tiba-tiba menjumpai sebuah kasus yang amat sulit dipecahkan. Dan buruknya lagi, suatu yang amat sial tiba-tiba menimpa dirimu sehingga kau melupakan segalanya. Bahkan kau pun melupakan...