Belasan jam perjalanan, akhirnya Hana tiba di Bandara Internasional Heathrow London besoknya, pukul sepuluh pagi waktu setempat. Matanya masih melihat kesana kemari, memerhatikan taxi yang akan ia tumpangi.
Langkah Hana sedikit limbung, tentu saja ia mengalami jet lag. Ini perjalanan pertamanya ke Eropa, sebelumnya ia pernah ke negara-negara Asia, tapi jelas tidak se-melelahkan sekarang. Ia mendekati taxi yang sudah berhenti di depannya, Hana segera melempar tubuhnya di kursi penumpang belakang.
Sepanjang perjalanan Hana hanya memerhatikan daun-daun berguguran melalui kaca mobil. Ketika ia membuka sedikit kacanya, angin semilir menyentuh kulit wajah. "Angin London, rupanya seperti ini." Ia mengambil HP dan merekam video pendek untuk diunggah ke instastory.
Satu jam kemudian, akhirnya Hana tiba di dormitory atau asrama yang berada di area kampus Queen Mary University of London.
"Thank you, Sir." Hana setengah membungkuk ke arah sopir taxi.
"Okay." Si sopir berlalu meninggalkan Hana.
Hana menyelesaikan urusan administrasi di lantai dua, mengeluarkan tumpukan kertas yang sudah dipersiapkan begitu rapi sejak di Indonesia.
Sepuluh menit. Berkas-berkas sudah di-approve. Hana tak sabar ingin segera membaringkan tubuh di kamar barunya. Ia membawa koper dan tasnya menuju lantai tiga.
Tok. Tok. Tok.
Hana mendapat informasi kalau mahasiswa yang akan menjadi teman sekamarnya sudah tiba lebih dulu. Ia mengetuk pintu itu sekali lagi.
Perempuan berwajah oval dengan warna kulit putih khas Asia membuka pintu. Perempuan itu masih mengeringkan rambut sebahunya.
"Come in!" wajah perempuan itu datar.
Hana mengangguk dan segera ke kasur yang berada di depan jendela. Di kamar itu hanya ada dua tempat tidur, otomatis Hana menempati kasur yang masih kosong.
Setelah Hana meletakkan koper dan tas ranselnya, ia mendekati roommate-nya itu dan menyodorkan tangan. "Hai, aku Hana. Kamu?"
"Ji Young dari Korea." Ji Young menjabat tangan Hana dan tersenyum simpul. "Malaysia?"
"No, Indonesia. Kapan kamu tiba?"
"Hm... pukul enam pagi kira-kira." Ji Young tersenyum.
Hana membalas senyum Ji Young. Setelah basa-basi, ia kembali ke kasurnya, tidur sebentar untuk membuang rasa lelah yang luar biasa.
###
Sedikit sinar matahari masuk ke dalam ruangan ber-cat putih itu. Hana terbangun dan melirik jam tangannya. Ia mengambil air wudu di kamar mandi untuk men-jama' takhir solat dhuhur dan asar. Ia mengecek arah kiblat di HP, rupanya menghadap ke kasur Ji Young. Segera ia menggelar sajadah, selagi Ji Young sedang tidak ada.
Ketika sujud di rakaat ketiga, bunyi pintu terdengar. Suara langkah kaki Ji Young amat jelas menaiki kasurnya.
Apa yang dilakukan Hana? Ji Young membatin, seraya memperhatikan teman sekamarnya itu bersujud. Matanya tidak berkedip seolah sedang menonton sebuah pertunjukkan.
Hana mempercepat solat. Usai salam, ia segera melipat sajadah dan duduk di kasurnya sambil berdzikir.
"Hana." Ji Young mendekat dan duduk di samping Hana. "Apa yang kamu lakukan tadi?"
"Aku solat."
Ji Young mengangguk. "Ini apa?" Ia menyentuh Al-Quran pink yang baru saja Hana keluarkan dari tas.

KAMU SEDANG MEMBACA
HANA
Ficção Geral[SELESAI] [SUDAH TERBIT] Hana, sosok gadis berjilbab yang berprofesi sebagai tour guide atau pemandu wisata tetiba menerima wisatawan dari Korea bernama Ji Hyun. Ji Hyun adalah tamu istimewa sehingga Hana tidak bisa menolak permintaan laki-laki itu...