Bab 22 : Menjagamu

1K 72 31
                                    

Bangunan megah pencakar langit berdiri kokoh di tengah-tengah kota Seoul. Hampir semua material bangunan itu terbuat dari kaca. Ji Hyun ke luar dari mobil, Hana mengikuti langkah Ji Hyun yang terburu-buru.

Ji Hyun memasuki sebuah ruangan setelah sampai di lantai sepuluh. "Apa yang terjadi?"

Seorang wanita, salah satu karyawan di GF Corp mendekat sambil menyodorkan map berisi kertas-kertas. "Ini adalah laporan keuangan yang baru saja dirilis, Presdir."

Ji Hyun meraih map itu. Melihatnya dengan cermat. Lima menit. "Siapa yang merilis laporan ini? Bukankah ini belum waktunya."

"Tim keuangan sama sekali tidak tahu tentang ini, Presdir. Mereka juga merasa ada yang aneh dengan laporan ini."

Ji Hyun melirik Hana yang berdiri tak jauh darinya. "Hana, duduk disini! Tolong lihat laporan ini!"

Hana mengambil posisi duduk. Memperhatikan tiga menit berkas-berkas yang ada di hadapannya. "Bolehkah aku melihat histori laporan keuangan sebelum-sebelumnya?"

"Tentu saja."

Beberapa menit berlalu, karyawan wanita yang tadi ke luar mengambil berkas, kembali membawa dua map tebal.

Hana melihat satu per satu dengan detail kertas-kertas berantakan yang ada di atas meja dan sesekali melingkari angka-angka tertentu. Dua puluh menit.

"Ji Hyun... memang ada yang aneh dengan laporan keuangan periode ini. Ini di manipulasi. Coba lihat!" Hana menunjuk ke salah satu tabel. "Angka ini sama sekali tidak logis kalau kita hubungkan dengan laporan sebelumnya."

Ji Hyun diam. Berpikir sambil melihat angka yang ditunjuk Hana. "Kamu benar, Hana."

"Aku pernah menemukan kasus seperti ini. Seseorang sengaja merilis laporan keuangan palsu, agar membuat investor menjual sahamnya. Dan... perusahaan lain akan mengakuisisi perusahaanmu dengan membeli semua saham yang dijual tadi, Ji Hyun. Bisa jadi ada yang mengincar GF Corp."

Ji Hyun diam. Bisa jadi. Ia segera menelepon Dong Wook, ingin meminta bantuan. Tapi nomor sekretarisnya itu tidak aktif. "Dimana Dong Wook?"

Si karyawan wanita menggeleng. Tidak tahu.

Hana merapikan semua kertas-kertas tadi. "Ji Hyun, kamu harus segera merilis laporan keuangan yang sebenarnya, sebelum perusahaanmu jatuh ke orang yang salah."

Ji Hyun menelepon kepala tim keuangan. Meminta mereka untuk mengecek dan merilis laporan yang sebenarnya. "Terimakasih, Hana. Kami akan mengurus sisanya."

"Sama-sama. Ini sudah sore, aku akan kembali ke hotel sendiri. Semoga GF Corp baik-baik saja."

Ji Hyun terdiam. "Besok pesawatmu jam berapa?"

"Pukul tujuh pagi."

"Maaf aku tidak bisa menemanimu besok. Tapi, biarkan aku mengantarmu sekarang."

"Bagaimana dengan perusahaanmu?"

"Setelah mengantarmu, aku akan kembali ke sini."

Hana mengangguk.

"Tunggu disini sebentar!" Ji Hyun membuka sabuk pengamannya. Turun di tengah-tengah perjalanan. Melangkah menuju sebuah toko. Lima belas menit. "Hana, untukmu!"

"Apa ini?" Hana membuka bungkusan yang Ji Hyun berikan. "Handphone?"

"Anggap saja hadiah pertemanan kita dan tanda terimakasih karena sudah membantu GF Corp."

HANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang