Kamu sembunyikan perasaanku dibalik topeng persahabatan.
-Je t’aime-
.BARU kali ini Luna sekusut ini. Matanya sembab, mukanya pucat, penampilannya acak-acakan, sama seperti orang-orang yang baru diputuskan kekasihnya.
“Jadi Adit bener putusin lo, Lu?” Raisa menyodorkan beberapa lembar tissu ke hadapan Luna yang melongo di ranjang tidurnya. Sepulang sekolah kami semua mendatangi rumah Luna setelah aku menceritakan kejadian yang menimpa Luna tadi pagi.
Rano saja sampai membatalkan kencannya sama Keisha, padahal kesempatan emas buat cowok itu, tapi Rano lebih memilih ikut bersama kami. Kayaknya Rano khawatir sama kondisi Luna.
Luna mengangguk-anggukan kepala. “Iya, Adit putusin gue di depan umum. Gue malu banget, Sa, malu.”
“Gue gak nyangka Adit setega itu sama lo, Lu.” Rano mengusap-ngusap punggunggnya.
Aku meraih tangan Luna. “Ya udah Lu, lupain Adit, dia bukan cowok yang baik buat lo. Mungkin lo udah ketipu sama tampang baiknya Adit.”
“Lo sendiri ketipu sama tampang gebetan lo, Al. Kalo lo nyuruh gue untuk lupain Adit, berarti lo harus lupain dia juga.” Skakmat.
Aku mendesah. “Gue kadang suka mikir untuk lupain dia secepatnya, Lu. Gue yang berjuang sendirian, tapi apa yang gue terima gak sesuai dengan pengorbanan gue. Dia yang acuh gak acuh malah gak pernah memikirkan gue yang tersakiti. Tapi itu ujian Tuhan kali, ya?”
“Ngomongin siapa sih?” Rano nyeletuk gak paham.
“Seseorang yang entah sampe kapan bisa gue lupain.” jawabku menatap Rano lurus.
Rano menerawang isi hatiku. “Jangan bilang lo suka sama..”
“Pesen gofood dong No, gue laper nih.” potongku cepat, aku gak pengen Rano tahu. Gila! Bisa-bisanya Rano mau menerawang hatiku. Aku gak boleh cerita apapun yang menggambarkan jika aku mencintai seseorang di depan Rano. Aku sedang berusaha menghilangkan rasa cintaku pada Mario.
Rano ngerti kalau aku gak mau ngebahas topik itu lagi. Dia diam.
Tapi apa yang tadi aku omongin secara spontan itu memang apa yang aku rasakan. Kenapa aku harus berjuang sendirian hingga pada akhirnya orang yang aku perjuangkan malah memperjuangkan orang lain?
Rasanya ucapan Luna pantas untukku, aku harus melupakan Mario secepatnya supaya gak lebih dalam lagi mencintainya.
“Loh, bukannya sebelum ke rumah Luna kita makan dulu di warung bi Iyem? Masih laper, Al?” heran Haikal yang tiba-tiba nyeletuk padahal dari tadi sibuk main Mobile Legend.
“Masih laper gue, he he he.” kataku bohong.
Drrtt.. drrtt.. Ponselku bergetar. Mario.
“Hallo, kenapa Yo?”
“Masih di rumah Luna, Al?”
“Iya. Kenapa?”
“Lo tau kafe yang deket rumah Luna itu kan? Bisa kesini gak, Al?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Je t'aime
Teen FictionSelalu bawa perasaan sama sahabat cowok alias sahabat rasa pacar? Tapi Mario menolak seperti itu. Karena baginya berpacaran dengan sahabat tidak mengenakan. Berbeda dengan Alera, cewek itu sangat menyayangi Mario - bahkan melebihi rasa sayang terha...