Dan terjadi lagi, sesuatu yang tak seharusnya terjadi dilingkungan sekolah.

2.4K 87 2
                                    

    

      Dipagi itu akan diadakan seleksi untuk mengikuti olimpiade Kimia, lomba lari dan olimpiade Fisika se Jakarta. Setiap sekolah wajib mengirimkan 1 dari masing-masing lomba. Pak Budi sudah memilih Ari untuk mengikuti olimpiade Kimia, sedamgkan Fisika dan lomba lari akan dilakukan seleksi untuk beberapa calon yang sudah terpilih dari guru maupun jurusan Ipa/Ips kelas XI. Bunga, Iyan, Febiy dan Riski adalah salah satu siswa/siswi yang terpilih menjadi murid yang mengikuti seleksi. Bunga dan Iyan dari Ips, Febiy dan Riskti dari Ipa.

***

     Ditempat seleksi yang berada diruang leb komputer.

" gausa ngarep buat terpilih deh, udah pasti gua yang terpilih " ujar Febiy kepada Bunga.

   Bunga tak menghiraukan apa yang dikatakan Febiy kepadanya. Diruangan itu hanya Febiy dan Bunga karena Riski dan Iyan diseleksi dilapangan.

" bisa lari masnya? " tanya Riski meledek.

   Iyan langsung mendorong Riski hingga terjatuh. Lalu Pa Budi pun mendekati mereka.

" apa-apaan ini! " ujar Pa Budi.

" saya cuma nanya pa, dia langsung mendorong saya " jawab Riski.

" ya lu gausa ngerendahin juga " ujar Iyan sambil kembali mendorong Riski.

" ya emang kalian bisa apa selain bikin ulah bikin keributan disekolah ini! anak Ips kan bisanya cuma gitu " ujar Riski.

   Iyan tak segan-segan langsung memukul Riski dengan sangat kencang.

" stop! udah Riski kamu yang ngewakilin buat lomba lari dan kamu Iyan balik sana ke kelas " ujar Pa Budi.

" selalu saja begini terus apa manfaatnya diadain seleksi? kalau yang sudah pasti terpilih adalah mereka anak emas sekolah! keadilan tak pernah berpihak kepada kami! " jawab Iyan menentang.

   Iyan langsung meninggalkan lapangan dan langsung menuju kelas dengan perasaan yang sangat kesal.

   Sedangkan Bunga dan Febiy, mereka masih mengejarkan soal-soal Fisika. Setelah dikumpulkan jawaban mereka langsung dikoreksi Bu Mila.
Dan saat itu Bunga dan Febiy sama-sama salah dinomer 1 tapi jawaban yang mendekati benar adalah jawaban Febiy jadi Bu Mila menentukan yang lolos seleksi untuk olimpiade Fisika adalah Febiy.

" dih bu ko ga adil banget si " protes Bunga.

" kan jawaban yang mendekati jawabannya Febiy jadi yaudah ibu ambil Febiy aja lagian kebanyakan yang ikut olimpiade tuh anak Ipa Bung " jawab Bu Mila.

    Febiy hanya sedikit senyum dengan tatapan sinis karena ia telah menang dari Bunga walaupun menang secara tak sehat. Bunga pun keluar dengan hati sangat kesal, ia langsung menuju kelasnya dan setibanya dikelas Iyan sedang mengobrol dengan Tiar dan Bagas.

" eh bung gimana lolos? " tanya Tiar.

" ga, " diapun menjelaskan yang barusan terjadi.

" lah gua juga sama tadi si Riski ngeledek gua terus berantem eh malahan gua yang kena dis dan dia yang lolos emang bener-bener keadilan ga pernah berpihak kepada kami! " ujar Iyan. 

    Tiba-tiba Ari masuk kelas Bunga tanpa mengucap salam atau permisi.

" Bung tadi gimana? " tanya Ari.

" kalo masuk kelas orang tuh permisi dulu, sebenernya yang gapunya etika kita apa kalian " ujar Iyan.

" iya sori yan gua buru-buru mau nanyain tentang Bunga " jawab Ari.

    Bagas pun langsung mendorong Ari untuk segera keluar dari kelasnya. Mereka membenci Ari karena Ari juga anak Ipa. Dan Bunga.. ia hanya diam melamun dalem hatinya ia sangat kesal dengan keputusan Bu Mila tadi. Ia pun langsung keluar menuju kantin, setibanya didepan kelas Idzal ia tak menemukan Idzal yang biasanya duduk didepan pintu kelas.

Dikantin...

" eh lu temen kelasnya Idzal kan? tau ga dia dimana sekarang? " tanya Bunga kepada teman sekelas Idzal yang sedang berada dikantin.

" dia gasekola, gatau alpa " jawabnya singkat.

    Bunga hanya terdiam, fikirnya ia keluar menuju kantin itu agar bisa bertemu Idzal dan mood nya bisa kembali normal tapi Idzal tidak berangkat tanpa keterangan, hp nya pun tak aktif dari pagi, hal itu juga membuat Bunga tambah Badmood hari itu.

Ipa & IpsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang