Sudah tiga hari Bunga dirawat dirumah sakit, sekarang ia sudah diperbolehkan untuk pulang karena kondisinya sudah membaik. Selama dirumah sakit, setiap pulang sekolah Ari selalu menemani Bunga diruang rawatnya. Hari itu adalah hari minggu dimana Bunga diperbolehkan untuk pulang. Ari, Iyan, Bagas dan Tiar sudah menunggu diteras rumah Bunga untuk menyambut kedatangan Bunga.
Waktu sudah menunjukan pukul 10.30 wib. Bunga dan Mamah nya sudah sampai dirumahnya. Ari dkk sudah mempersiapkan kejutan untuk Bunga, Ari membawakan boneka tedy bear berukuran besar yang berwarna coklat muda. Mereka juga (teman-teman Bunga) membawa balon masing-masing orang membawa 2 balon yang berwarna merah tua.
" selamat datang Bunga " ucap semua yang ada disitu.
Bunga hanya tersenyum, melihat apa yang dilakukan teman-temannya. Mamah Bunga pun ikut tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Lalu Ari pun memeluk Bunga didepan mamahnya dan berbisik kepada Bunga.
" jangan pernah takut ngadepin hidup kamu buat kedepannya walau tanpa Idzal, ada aku yang jauh lebih dulu mencintaimu, percayalah aku akan buktiin kalo aku bener-bener tulus buat kamu, jangan bikin aku khawatir lagi karena kamu sakit " bisik Ari kepada Bunga.
Bunga tersenyum dengan mata berair, dan mengiyakan perkataan Ari.
" udah udah belum muhrim gaboleh peluk peluk " ujar Mamah Bunga.
Ari pun langsung melepaskan pelukannya.
" iya nih Ari udah tau ada mamahnya berani banget meluk lagi haha " ujar Bagas.
" gantle juga lo ri haha " lanjut Iyan.
" udah udah ayo masuk, bibi udah masak banyak kita makan bersama yuk? " ajak Mamah Bunga.
" siap tante! " jawab mereka serentak.
Mereka pun masuk kerumah dan makan masakan yang sudah dibuat bibi. Sedangkan Ari dan Bunga mereka masih duduk diteras.
" ternyata orang yang selalu disamping kita itu ga selamanya berada disamping kita ya ri, saat tuhan ambil Idzal dari gua dengan begitu cepatnya, awalnya gua mikir kalo tuhan itu gamau liat gua seneng sama Idzal, tapi pemikiran gua itu salah besar seharusnya gua bisa nerima apa yang menjadi milik-Nya akan kembali kepada-Nya dan sekarang gua udah bisa iklas nerima apa yang sudah terjadi, tapi sekarang aku lebih takut kehilangan orang yang gua sayang untuk kedua kalinya " ujar Bunga kepada Ari.
" takut kehilangan siapa? " tanya Ari.
" yakali lu ga peka juga? " jawab Bunga.
" aku ya? " tanya Ari.
" dih pede banget ya haha " jawab Bunga.
" aku janji bung, mulai sekarang aku akan lebih serius lagi sama kamu, aku akan ngelindungin kamu lebih dari kemarin aku juga bakal jadi Ari dan Idzal buat kamu " ujar Ari.
Bunga hanya menyenderkan kepalanya kepundak Ari dan tersenyum.
" makan yuk! " ajak Ari kepada Bunga.
" ayok! udah lama ni gamakan masakan bibi kan kemaren makan nya makanan-makanan rumah sakit teruss " jawab Bunga.Mereka pun masuk kedalam untuk makan bersama dengan yang lainnya.
" ditunggu pj nya yaaaa " ujar Iyan.
" ntar pj nya traktir ke Ancol ya haha " ujar Tiar.
" ide bagus yar! haha " ujar Bagas melanjutkan.
" apasi kita ga jadian woy! " jawab Bunga dengan kesal.
" haha selow bentar lagi " jawab Ari.
" waduh " ucap Iyan.
Mereka pun tertawa bersama-sama dengan sangat bahagia.
Senja sudah mulai muncul, mereka semua pamit pulang dari rumah Bunga.
" kita pulang ya bung, besok sekolah ya tapi kalo lu masih gaenak badan jangan maksain ntar pingsan lagi " ucap Bagas.
" haha gua udah sehat ko abang-abangkuuu " jawab Bunga manja.
" besok aku jemput awas aja kalo telat " ujar Ari sambil mengacak-acak rambut Bunga.
" iya iya siap " jawab Bunga.
Mereka pun pergi pulang, Bunga masuk kerumahnya dan langsung masuk kamar untuk istirahat. Dikamarnya ia menemukan fotonya bersama Idzal ditempat tidurnya.
" hay ade kecil, yang tenang disan ya kaka udah bisa iklas atas kepergian kamu, kamu harus tenang disana kaka janji kaka selalu doain kamu dari sini " ujarnya dalam hati sambil menatap foto Idzal.
jangan lupa vote dear ❤ karena vote dari kalian berpengaruh buat aku ngelanjutin part selanjutnyaa ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Ipa & Ips
Teen Fiction" jangan benci, nanti kamu cinta ". Kisah seorang wanita berparas cantik bernama Bunga yang sangat membenci laki laki datar bernama Ari. Dengan seiring nya waktu rasa benci itu kian berubah menjadi cinta. Namun, beberapa hal menjadi penghalang cint...