Selamat tinggal Idzalku.

2.4K 106 2
                                    

   Sudah beberapa hari Idzal belum juga berangkat sekolah ia benar-benar hilang kontak dengan Bunga. Bunga sangat cemas ia selalu mencoba mencari Idzal namun teman-temannya pun tidak ada yang tahu mengenai keadaan Idzal sekarang.

   Hari ini, hari dimana banyak orang yang menyukainya yap! apalagi kalo bukan tanggal merah. Bunga mengantar mamahnya ke rumah sakit untuk mengambil hasil periksa mamahnya waktu itu.

   Setibanya dirumah sakit mamahnya memasuki ruangan dan Bunga hanya menunggu dikursi ruang tunggu ia merasa bete karena mamah nya cukup lama berada didalam. Tiba-tiba Bunga melihat kearah taman rumah sakit ia melihat laki-laki yang duduk diblangkon taman Bunga pun menghampirinya dan ternyata ia adalah Idzal. Mukanya mucat dan tak sesegar biasanya.

" Idzal " sapa Bunga.

" ka Bunga, kaka ngapain disini? kaka sakit? " tanya Idzal dengan sedikit terkejut.

" eee eengga ko gua ga sakit, aku nganter mamah ngambil hasil periksa. Idzal kemana aja kenapa ga ada kabar? Idzal sakit? " tanya Bunga.

" Aku ga sakit ka, eemm aku abis ke luar kota terus aku kesini karena ada urusan " jawab Idzal gugup.

" tapi Idzal pucat banget " ujar Bunga lagi.

" mungkin karena mabuk perjalanan ka hehe " jawab Idzal.

   Lalu mamah Bunga datang dan Bunga pun pergi keluar meninggalkan rumah sakit tersebut.

   Diperjalanan pulang Bunga masih memikirkan Idzal, ia masih belum percaya kalo Idzal tidak sakit karena wajahnya sangat pucat. Lalu ada pesan masuk dari Ari.

" Bung dimana? aku didepan rumah kamu nih "

Bunga pun langsung membalasnya.

" Lagi dijalan mau pulang yauda tunggu ya bentar lagi juga sampe ko "

Ari pun langsung membalas.

" iya bubos siap ❤ "

  Bunga tak membalas chat dari Ari ia masih memikirkan Idzal. Setibanya dirumah Bunga langsung menyuruh Ari masuk keruang tamu.

" mau apa ri? " tanya Bunga meledek.

" dih aku kesini tu kangen kamu masa gangerti si " ujar Ari.

" hahaha gapercaya gua lu kan banyak cewenya " ucap Bunga.

" dih apaansi kan cewenya kamu doang " jawab Ari dengan mengacak-acak rambut Bunga.

  Mereka pun bercanda gurau dengan begitu bahagianya, lalu Iyan, Tiar, Bagas dan Fini datang kerumah Bunga. Fini datang dengan anaknya, anaknya perempuan yang diberi nama Aura. Kedatangan Fini kerumah Bunga, Bunga langsung memeluk Fini dengan begitu eratnya karena ia sangat merindukan sahabatnya itu, lalu Bunga menggendong Aura.

" ih cantik amat kek gua " ujar Bunga dengan pedenya.

" haha pede banget lu " ujar Iyan.

" mungkin karena pas gua hamil kan gua mikirin lu bae bung jadi sedikit mirip kan ama lu haha " ujar Fini.

" lah mikirin gua? " tanya Bunga.

" iyala gua mikirin tar lu kalo ada apa-apa ngeluh kesiapa tar lu gapunya temen cewe haha " jawab Fini.

" gua udah punya temen cewe anak baru nih cewenya si Ari " jawab Bunga dengan menunjuk Ari.

" apaansi bung dih ogah banget " ujar Ari.

   Mereka pun tertawa bersama-sama, mereka mengabadikan moment tersebut dengan berfoto-foto.

   Disisi lain, Idzal sedang berjuang melawan penyakitnya, ternyata Idzal mengidap penyakit lemah jantung, penyakitnya sudah parah dan pada saat itu Idzal sudah tak kuat menahan sakit nya ia menghembuskan nafas terakhir pada hari itu. Bunga yang sedang tertawa dengan teman-temannya mendapat sms dari teman Idzal.

" ka Bunga, Idzal meninggal 😭 "

   Bunga langsung terkejut dan meneteskan matanya saat itu juga. Teman-temannya langsung melihat apa yang barusan dibaca Bunga. Lalu Bunga pun melemparkan handphonnya dan langsung memeluk Fini dengan tangisan sangat kencang.

" bung kenapa? " tanya Ari.

    Tiar yang mengambil Hp Bunga langsung ikut terdiam dan menundukan kepalanya. Bunga pun langsung lari menuju keluar dengan membawa konci mobilnya.

" bung mau kemana "ujar Ari sambil menarik tangan Bunga.

" Idzal udah ga ada ri " jawab Bunga sambil memeluk Ari.

" inalilahi " ucap semuanya.

" yaudah kamu tau rumahnya? pake mobil aku aja " jawab Ari.

" dia masih dirumah sakit tadi aku ketemu " ujar Bunga.

" yauda ayo anterin Fini pulang dulu ya " ujar Ari.


   Mereka pun langsung pergi menuju rumah sakit. Setibanya disana Bunga langsung berlari menuju ruangan yang Idzal tempati karena Idzal belum dipulangkan kerumahnya. Bunga langsung memeluk Idzal dengan begitu kencangnya dengan terus menangis dengan kerasnya.

" Idzal bangun, kaka masih butuh Idzal " ujar Bunga.

Ari pun menarik Bunga dan langsung memeluk nya.

" sabar sayang semua udah diatur sama Allah " ujar Ari menenangkan.

                                ***

  Saat dipemakaman, Bunga masih duduk didekat Makam Idzal dengan terus menangis, jiwanya hancur seakan tak percaya Idzal yang sangat menyayanginya pergi dengan begitu cepatnya.

" Neng yang namanya Bunga? " tanya seorang wanita cantik seumuran mamahnya yang ternyata ia adalah mamahnya Idzal.

   Tanpa menjawab Mamah Idzal langsung memeluk Bunga dengan erat ia langsung kembali menangis saat memeluk Bunga.

" ini ada surat dari Idzal, dia selalu bercerita tentang kamu, katanya dia belum pernah sesayang itu keseseorang selain sama kamu, tadi siang dia bilang kalo pun dia udah ga bisa bertahan lagi setidaknya dia sudah melihat kamu " ujar Mamah Idzal.

   Bunga tertunduk dengan terus menangis. Lalu Bunga pun pulang bersama Ari.

  Setibanya Bunga dirumah ia langsung mandi, setelah itu ia membuka surat dari Idzal.

" Hallo ka Bunga, kaka sehat terus ya jangan sampe sakit maafin aku ya kalo selama ini aku sering ngengganggu kaka, maaf kalo aku gagal ngejaga kaka lebih lama lagi, maaf aku gabisa ngasih permen ke kaka lagi, aku gabisa maen lagi, bukan maksud aku gainget sama kaka, aku cuma gamau bikin kaka khawatir dengan keadaan Idzal. Ka semoga kaka selalu bahagia dengan ka Ari, aku percaya ka Ari bisa lebih baik menjaga kaka dari pada Idzal, kak terimakasih atas apa yang telah kaka lakukan dengan Idzal terimakasih untuk waktu yang pernah kaka luangin buat Idzal, tadi siang Idzal seneng banget bisa liat kaka, Idzal ga pernah tau kalo itu adalah hari dimana Idzal bisa ngeliat senyum kaka. Sekali lagi terimakasih ka, Idzal sayang kaka. "
Bunga membaca surat itu dengan penuh air mata yang berceceran ia sangat hancur menerima kenyataan ini.



Jangan lupa vote ❤

Ipa & IpsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang