kenyataan yang menyakitkan.

2.1K 87 0
                                    


   Pagi yang cerah dan sinar matahari yang membangunkan Icel dan Bunga yang masih terlelap disatu ranjang, kicauan burung menemani pagi mereka saat itu.

Icel pun terbangun karena terkejut mendengar bunyi telephon dari handphonenya.

" Hallo Cel, are you okay ? " sapa lelaki itu.

" I'm Fine " jawab Icel dengan langsung mematikan televon nya.

   Bunga yang masih tertutup selimut langsung membuka selimutnya dan langsung menanyakan hal tersebut kepada Icel.

" siapa cel? ko langsung dimatiin? " tanya Bunga.

" biasa doi gua disana, ribet banget dia apa-apa harus ngabarin dulu " jawab Icel dengan kesal.

" ya kan dia juga butuh kabar lo " ujar Bunga.

" ya gua risi aja gitu bung, gua kan disini pengen liburan gapengen lagi diganggu sama dia lagian juga gua ga terlalu suka sama dia " jawab Icel nyeleneh.

" atur dah atur ribet debat ama lu mah " ujar Bunga.

" eh bung, semalem gua mimpi ketemu sama cowo yang di Bandara, apa jangan-jangan gara-gara gua liat sekilas cowo lu jadi inget dia lagi haha " ujar Icel.

   Bunga hanya menggeleng-gelengkan kepalanya menandakan ia tak terlalu perduli dengan perkataan saudaranya itu.

  
                                 ***

   Siang nya Bunga mengajak Icel bertemu dengan teman-temannya dikafe biasa mereka berkumpul.

" Eh Bunga udah lama ya ga ketemu, ini Icel? " tanya Iyan.

" tambah cantik aja ya si Icel " ujar Bagas sambil menggoda.

" bisa aja kalian wkwk " jawab Icel.

   Tiar hanya tersenyum saat Icel mencoba menatapnya, yap! semenjak Tiar putus dengan pacarnya, Tiar jadi seorang yang sangat bodo amat dengan urusan cinta banyak yang mencoba mendekatinya namun tetap gagal.

" lo Tiar kan? " tanya Icel.

" iya " jawab Tiar sambil tersenyum manis.

" Tiar cakep si, kalem, dan keliatannya juga baik " ujar Icel dalam hati.

" buset yang disapa Tiar sendiri wkwk " celetuk Iyan.

" ganjen luuuu " jawab Bunga sambil menoyor Iyan.

" Bung Ari ga kesini? " tanya Bagas.

" kesini sih dia juga lagi otw nih " jawab Bunga.

   Bunga hanya memakai kaos polos berwarna pink dan jens hitam panjang sedangkan Icel ia memakai dres pendek se lutut berwarna merah marron, terlihat jelas perbedaan mereka.

    Beberapa menit kemudian Ari datang dan langsung menuju mereka.
Ari pun langsung menuju Bunga dan mengelus rambut Bunga.

" nyampe dari tadi tah? " tanya Ari.

" iya aku udah pesenin jus alpukat kesukaan kamu hehe " jawab Bunga.

" duh pasangan yang satu ini, nambah hari nambah sweet aja wkwk " ujar Bagas nyeleneh.

  Icel hanya terdiam, dada nya sesak seketika itu juga ia tak menyangka kalau orang yang selama ini ia kagumi ternyata pacar saudaranya sendiri, Icel menatap mereka dengan mata berkaca-kaca.

" eh gua ke toilet dulu ya " ujar Icel sambil bergegas meninggalkan mereka.

" itu saudara kamu? kaya pernah ngeliat deh sekilas " ucap Ari.

Icel mendengar perkataan Ari langsung tersentak berhenti.

" bahkan dia ga ngenalin gua sama sekali " ucap Icel dengan langsung melanjutkan perjalanannya.

" lo deket yar sama dia? " tanya Bunga.

" enggasi, dulu dia pernah nge dm gua aja terus ya gua bales sewajarnya " kawab Tiar santai.

" gila lo bro, cewe cantik gitu " ujar Iyan.

" iya gua aja kesemsem liatnya " lanjut Bagas.

Tiar hanya tersenyum mendengar perkataan teman-temannya.


Icel pov.

" gila gua ga nyangka banget kalo cowo yang bikin gua tergila-gila itu Ari, pacar saudara gua sendiri bahkan dia juga gangenalin gua padahal kita pernah ketemu " ujar Icel dalam hati sambil menatap kaca toilet dengan mata berkaca-kaca.

Ia pun langsung mengapus air matanya dan langsung kembali agar Bunga tak curiga dengan apa yang terjadi.

jangan lupa vote  dan komen ya dear ❤ karena vote dari kalian berpengaruh buat aku ngelanjutin part selanjutnyaa ❤ maaf ya dear aku updet lama bgt krna bner2 sibuk :(

Ipa & IpsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang