Sreekkk
Tirai itu perlahan terbuka. Menampilkan seorang gadis dengan balutan gaun pengantin pilihannya yang terlihat indah di tubuhnya. Gadis itu tersenyum canggung. Apalagi melihat ekspresi wajah pria yang duduk pada sofa dihadapannya yang terdiam.
"Jennie.."
Jennie mengalihkan pandangannya pada Ibu yang kini mulai mendekat padanya. Wajah wanita itu terlihat sangat berseri menatap putrinya dalam balutan gaun pengantin itu.
"Eomma, apa aku terlihat aneh?"
"Kau bercanda? Ini sangat terlihat bagus untukmu. Kau benar-benar sangat cantik, sayang."
Jennie tersenyum sebagai balasannya. Sedikit melirik pada Namjoon yang masih diam di tempat duduknya. Ibu juga melakukan hal yang sama. Menahan tawanya melihat putranya tersebut.
"Sepertinya, dia terpesona padamu."
Jennie hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Ibu. Berusaha menyembunyikan rona merahnya saat ini saat matanya bertemu dengan Namjoon disana.
"Sampai kapan kau akan diam disana, huh?"
Suara Ibu membuyarkan keduanya. Membuat sang Ibu tak dapat menahan senyumnya karena tingkah keduanya yang terlihat menggemaskan.
"Sudah selesai, bukan? Cepat selesaikan semua ini. Aku masih memiliki banyak urusan, eomma."
Setelah mengatakan itu, Namjoon pun berlalu begitu saja. Sedikit membuat Jennie yang melihat itu merasa sangat sedih. Walaupun ia sudah tahu bagaimana sikap pria itu padanya. Hanya saja, ucapan Ibu yang mengatakan jika Namjoon juga menyukainya masih terngiang di pikirannya. Dan Jennie hanya berharap jika ucapan Ibu benar adanya.
"Cih, dia masih saja bisa mengelak." Ucap Ibu dan mengembalikan pandangannya pada Jennie. "Tak apa, Jennie. Kau masih bisa bertahan, kan?"
"Ne? Ah, ne eomma."
"Kau harus bertahan. Dan jika bisa, menghancurkan hati batu Namjoon agar dia mau mengakui sendiri jika dia benar-benar menyukaimu."
Jennie hanya mengangguk sekali dan tersenyum setelahnya. Semoga saja ia masih bisa tetap bertahan. Apalagi setelah mendapatkan dukungan dari Ibu dan juga ucapan Ibu jika Namjoon menyukainya.
.
.
Keadaan seperti semula. Begitulah yang Jennie rasakan sekarang. Terbukti dari Namjoon yang sama sekali tak memperdulikan dirinya lagi seperti semula. Gadis itu hanya bisa menghela nafasnya kembali dan memilih untuk duduk di kursi kerjanya setelah melihat Namjoon yang telah masuk ke dalam ruangannya.
Baru saja Jennie mendudukkan dirinya di kursinya, datang seorang wanita yang berjalan ke arah mejanya. Membuatnya dengan cepat kembali berdiri dari duduknya untuk menyapa wanita itu.
"Selamat siang. Apa anda sudah membuat janji sebelumnya?"
"Aku ingin bertemu dengannya. Sekarang juga."
Jennie mengerutkan keningnya. Namun dengan cepat pula ia menutup kebingungannya dan menetralkan dirinya.
"Maaf sebelumnya. Siapa maksud anda seseorang yang ingin anda temui?"
"Aku ingin bertemu dengan Kim Namjoon. Sekarang."
"Maaf, Nona. Anda harus membuat janji dengan sajangnim jika ingin bertemu dengannya."
"Ck, persetan dengan janji. Aku ingin bertemu dengannya sekarang."
Jennie dengan cepat mencegah gadis itu yang sudah hampir memegang gagang pintu, membuat gadis itu kini menatap pada Jennie dengan raut wajah kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
a good wife ❌ namjen
Fanfiction[18+] ✔ Kim Nam Joon harus menikahi gadis pilihan ayahnya yang ia adopsi 16 tahun yang lalu. Tentu saja Namjoon tidak menyukai pilihan ayahnya tersebut karena dirinya yang memang tidak pernah menyukai kehadiran gadis itu saat ayahnya mengadopsinya 1...