Pria itu mulai bergerak. Dengan masih mencium bibir gadis di bawahnya. Desahan sang gadis tentu saja tertahan oleh ciuman mereka. Memeluk pria di atas tubuhnya. Rasa sakit dan perih yang ia rasakan sebelumnya kini telah pergi menghilang.
Ciuman itu terlepas. Membuat Jennie kini bisa mendesahkan suaranya. Bibir Namjoon kini beralih mencium leher putih itu. Bahkan ia tak ragu untuk melumatnya dan membuat tanda disana. Ia semakin turun dan kini berada di atas kedua dada milik Jennie. Tak menyiakan waktu, ia mengulum salah satunya dan meremas yang lainnya. Tentunya dengan dirinya yang bergerak pelan di bawah sana. Merasakan miliknya menembus gadis itu.
Jennie menatap pada Namjoon disana. Tangannya bermain pada helaian rambut milik pria dan sedikit menekan kepalanya. Menyuruh pria itu untuk melakukan lebih.
Namjoon menyudahi kegiatannya pada kedua dada Jennie. Kembali menatap Jennie dan mencium singkat bibir gadis itu.
"Oppahh..."
Gadis itu mendesah tepat di wajah keduanya yang sangat dekat. Dan itu berpengaruh bagi sang pria. Menambah sedikit tempo gerakannya dan membuat gadis itu terkesiap. Tanpa sadar kini melarikan kedua tangannya pada bahu tegap milik sang pria.
"Aku mencintaimu hahh..."
Namjoon tak menjawabnya. Nafasnya begitu berat karena jepitan di bawah sana. Sebagai balasannya, ia hanya mengusap kening gadis itu. Mencium kening yang berpeluh itu. Jennie menutup matanya ketika ciuman hangat itu ia terima. Ia memang tahu ia tak akan mendapatkan jawaban dari pria itu. Tapi itu bukan masalah baginya.
Namjoon beralih mencium kedua pipi Jennie. Terus menuju daun telinga gadis itu dan menciumnya disana. Jennie hanya menutup matanya. Terus mendesahkan nama pria itu ketika ia mulai merasakan kenikmatan dari kegiatan keduanya.
Jennie dibuat bingung saat ini. Ketika Namjoon menghentikan gerakannya dan membuat posisi keduanya berbalik. Gadis itu masih dengan nafasnya yang terdengar berat, menatap pada Namjoon yang kini berada di bawah tubuhnya.
"Kau yang memimpin sekarang."
Jennie merona ketika mendengar perintah itu. Sementara Namjoon tak ragu untuk menyentuh kedua bokong milik gadis itu. Membantunya untuk bergerak dengan Jennie yang hanya bisa menurutinya.
Dan perlahan, Jennie mulai mengerti apa yang ia harus lakukan. Ia bergerak. Dengan tatapannya yang berusaha untuk menatap Namjoon di bawah tubuhnya.
"Aku tidak tahu jika kau adalah orang yang cepat belajar ugh."
Jennie semakin dibuat merona oleh ucapan pria itu. Kini satu-satunya yang ia pikirkan adalah memuaskan pria itu. Ia menambah tempo gerakannya. Menghasilkan geraman rendah dari Namjoon. Dan diikuti suara desahan Jennie yang menyahutinya karena ia merasakan jika pria itu semakin dalam memasukinya.
Tangan Namjoon kini telah berpindah meremas dengan lembut kedua dada milik Jennie. Menambah desahan lain yang keluar dari bibir gadis itu. Gadis itu bahkan menengadahkan kepalanya karena tak bisa menahan kenikmatan yang ia dapatkan malam itu.
Pria itu beranjak dari berbaringnya. Melihat visualisasi Jennie di atasnya membuatnya tak tahan dan memilih kembali mengulum salah satu dada gadis itu. Jennie memeluknya. Menekan kepala Namjoon untuk semakin memberinya kenikmatan lain.
"Hahh..."
Suara Jennie begitu berpengaruh bagi Namjoon. Ia kini mulai ikut menggerakkan dirinya. Menatap pada Jennie dan memegang tengkuknya. Dan gadis itu langsung dihadiahi sebuah kecupan singkat dari sang pria.
Tangan besar itu kembali menyampirkan rambut gadis itu yang tertempel karena peluhnya. Jennie kali ini lebih berani. Menangkup wajah Namjoon dan mencium bibir pria itu dimana Namjoon membalasnya. Memeluk tubuh Jennie dan mengambil alih gerakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
a good wife ❌ namjen
Fanfiction[18+] ✔ Kim Nam Joon harus menikahi gadis pilihan ayahnya yang ia adopsi 16 tahun yang lalu. Tentu saja Namjoon tidak menyukai pilihan ayahnya tersebut karena dirinya yang memang tidak pernah menyukai kehadiran gadis itu saat ayahnya mengadopsinya 1...