Part 19

2.4K 215 5
                                    

Gadis kecil itu masih menggenggam tangan Ibunya. Tersenyum ketika Ibunya ikut bernyanyi bersamanya. Tangan mungilnya masih memegang pada boneka kesayangannya. Bahkan saat ke sekolah pun, ia tak melepaskan bonekanya itu dan selalu berada disampingnya. Walaupun sang Ibu sudah melarangnya. Namun lagi-lagi, sang Ibu tak bisa menolak keinginan putrinya itu.

"Bagaimana tadi di sekolahnya, sayang?"

"Menyenangkan, eomma. Teman-teman disana sangat menyenangkan. Sama seperti teman-teman di Seoul."

BRAK

Keduanya terkejut ketika mendengar suara yang cukup keras itu. Membuat sang Ibu berusaha mencari keberadaan suara itu.

"Eomma, itu suara apa?"

Sang Ibu memilih untuk menggendong putrinya itu. Masih mencari keberadaan suara itu. "Eomma juga tak tahu, sayang."

Hingga pandangannya terhenti pada sebuah mobil yang menabrak pada pohon. Jaraknya memang tak terlalu jauh dari keduanya hingga menyebabkan suara tabrakan itu begitu terdengar keras di telinga keduanya.

"Jiwoo, diam disini dan jangan mendekat, sayang. Eomma ingin melihat kesana. Ingat, diam disini."

Sang Ibu menurunkan putrinya setelah mendapatkan anggukan dari putrinya itu. Tersenyum setelahnya dan mulai melangkahkan kakinya untuk mendekati mobil yang baru saja mengalami kecelakaan itu.

Ia melirik ke arah dalam mobil itu. Dan menemukan dua orang anak laki-laki di dalamnya dimana salah satunya sudah menangis sementara satunya yang masih menenangkan yang bisa ia tebak jika ia adalah kakaknya.

"Hey, sayang. Tidak apa. Bibi akan menyelamatkan kalian."

Lalu pandangannya beralih pada dua orang wanita dan pria yang ia yakini adalah kedua orangtua kedua anak laki-laki itu.

Ia memilih untuk membuka pintu belakang. Menyelamatkan kedua anak laki-laki itu. Membawa keduanya sedikit menjauh dari mobil yang tertabrak itu.

"Tidak apa. Kalian diam dulu disini dan tenang saja. Bibi akan menyelamatkan kedua orangtua kalian."

Keduanya, lebih tepatnya sang kakak hanya mengangguk. Masih menenangkan sang adik yang ia yakini masih menangis karena tubuh sang adik maupun tubuhnya mengalami benturan kecil karena kecelakaan itu.

Wanita itu akhirnya kembali pada mobil itu. Menghela nafasnya lega saat bisa melihat wanita yang berada di dalam mobil itu masih hidup walaupun merintih kesakitan.

"Syukurlah kau masih hidup. Tenang saja, aku sudah menyelamatkan anak-anakmu. Dan sekarang, aku akan mengeluarkan kalian berdua."

Wanita itu tak berbicara apa lagi. Hanya senyuman tipis sebagai tanda terima kasihnya. Sementara ia mulai membantu kedua orang itu. Dimana sang Ayah yang mengendarai mobil itu tak sadarkan diri.

a good wife ❌ namjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang