Jisoo sedang berada di ariport. Hari ini, Ia akan kembali ke Korea setelah tiga tahun lamanya Ia berada di Amerika.
Ia sudah menantikan hari ini, saat Ia harus kembali ke Korea dan bertemu dengan pacarnya, Kim Hanbin. Sudah satu tahun semenjak Ia terakhir kali kembali ke Korea, Ia dan Hanbin sudah berpacaran selama lima tahun lamanya. Saat Jisoo di Amerika hubungan mereka pun terasa baik-baik saja. Tidak ada perselisihan, ya meskipun begitu namanya hubungan tetap ada lika-liku susah dan dukanya. Mereka harus berpisah beberapa tahun demi Jisoo yang ingin mewujudkan impiannya menjadi seorang desainer terkenal dan memiliki clothing brand sendiri di Korea.
Jisoo menghela nafasnya, Ia sedang menatap foto Hanbin dari dompetnya. Ia berjalan dengan pelan sembari menghitung beberapa jam sebelum akhirnya Ia akan bertemu dengan kekasihnya. Saat Ia sedang asyik menatap wajah kekasihnya tersebut, tiba-tiba seseorang menabraknya kencang dari arah depan. Laki-laki tersebut sepertinya dalam keadaan terburu-buru, Ia menabrak Jisoo dengan kencang hingga keduanya jatuh ke lantai. Semua barang keduanya berserakan.
Jisoo merintih kesakitan saat pinggangnya mencium lantai. Sedangkan laki-laki tersebut langsung mengambil barangnya yang jatuh dan langsung pergi meninggalkan Jisoo begitu saja tanpa meminta maaf.
Jisoo yang melihat laki-laki tersebut pergi tanpa mengatakan apapun hanya bisa merutuki laki-laki tersebut disana.
Barang-barangnya tercecer, termasuk dompet yang sedang Ia bawa dan beberapa barang yang berada di dalam tasnya. Handphone, charger, make up. Saat Ia hendak memasukkan barang-barangnya ke dalam tas, Ia melihat ponsel miliknya tersebut.
Tunggu. Ia tidak pernah mengingat memiliki ponsel dengan tampilan polos seperti ini. I-phone milik Jisoo selalu ada kelinci cantik berwarna pink menggantung di ponselnya. Itu adalah hadiah ulang tahun dari Hanbin tiga tahun yang lalu. Sekarang kemana perginya si kelinci itu?. Ia berusaha mencarinya ke lantai sekitarnya, tapi Ia tidak menemukan apapun.
Sedetik kemudian Ia langsung mengecek ponselnya. Baik. Ia tidak pernah ingat menggunakan atau bahkan menyimpan wallpaper gedung-gedung tinggi melintang ke udara. Sudah jelas, ini bukan ponsel miliknya. Lalu bagaimana dengan ponselnya?.
Jawabannya adalah satu, tertukar oleh orang tersebut.
Jisoo terus-terusan merutuki nasibnya. Bahkan Ia tidak hafal dengan nomornya sendiri. Bagaimana ini?. Jisoo akhirnya berlari ke arah pria tersebut, meskipun mereka sudah terpisah jarak yang sangat jauh, tapi Jisoo masih melihat laki-laki tersebut. Laki-laki yang menggunakan setelan kemeja dengan celana robek menggunakan kaca mata hitam dan terlihat seperti anak ugal-ugalan.
YOU ARE READING
FLIPPED
FanfictionMenjadi desainer fashion ternyata bukan hal yang mudah bagi Jisoo. Profesi yang ditentang oleh keluarga, ditinggal pacarnya , dan kehilangan banyak harta karena kasus penipuan. Tidak sampai disitu. Jisoo yang malang mau tidak mau harus terlibat deng...