16

151 22 2
                                    

Di malam tengah kota Hanoy disibukkan oleh orang-orang yang masih beradu nasib menghabiskan waktu dan mencari uang.

Suasana yang padat dengan gemerlapan lampu menghiasi kota.

Kendaraan berlalu lalang di jalanan besar ini. Banyak lampu merah terpasang di sudut-sudut jalanan.

Malam ini, Jisoo terpaksa harus berlari mencari minimarket 24 jam.

Kali ini waktu menunjukkan pukul 23.41. Cukup malam untuk mencari tempat yang menjual obat-obatan.

Jisoo berlari sekencang mungkin hingga Ia dapat masuk ke dalam penginapan tengah kota yang dipesan oleh Seungyoon.

Jisoo berhasil masuk ke dalamnya.

Di sana ada Seungyoon yang terbaring setengah sadar di lantai. Dia sekarat.

"Hoeeeekkkk Hoooeeeeekkk" Suara ini berasal dari laki-laki yang terbaring lemas di sana. Dia memuntahkan semua makanannya, di lantai, tepat saat Jisoo datang.

"Astagaaa!!! Oh, Seungyoon-aa, aku sudah datang! Apa yang harus ku lakukann??? Aku sudah membawakan obatmu. Kenapa kau malah muntah sekarsng!!!", Jisoo begitu datang langsung cemas melihat keadaan Seungyoom yang seperti itu.

Seungyoon tidak ada energi untuk membalas apapun yang diucapkan oleh Jisoo. Ia membaringkan tubuhnya di sana, di lantai marmer yang dingin.

Sepertinya Seungyoon pingsan.

"Oh astaga! Jangan pingsan dulu, aku tidak bisa mengangkatmu, oh ayolaaah." Jisoo mendekati tubuh Seungyoon dan menggerakkan tubuh Seungyoon. Ia berharap jika Seungyoon dapat bangun dari sana, tapi ternyata tetap tidak bisa.

"Ah apa yang harus ku lakukan?! Aku tidak tahu jika dia akan separah ini dengan makanan."

((Beberapa jam sebelumnya))

Seungyoon berjalan sesuai keinginan Jisoo.

Jisoo sekarang memakai tas ranselnya, setidaknya beban yang Ia bawa berkurang satu meskipun ini masih terasa berat.

"Jisoo-aa, apa kau tidak kasihan padaku? Aku lelah, ayolah kita istirahat sebentar." Kata Seungyoon.

Ini masih sore dan bukan waktu yang tepat untuk makan.

Jisoo membalikkan tubuhnya, Ia menatap Seungyoon dengan tatapan yang tajam.

"Apa kau sudah lapar? Bukankah kita sudah makan sewaktu di pesawat."

"Kau lupa ya makananku sudah kau makan?."

"Ah aku lupa. Baiklah, kita bisa istirahat, tapi biar aku yang menentukan mau makan apa ya !" Kata Jisoo.

Jisoo langsung berbalik lagi dan melanjutkan jalannya.

Seungyoon hendak berkomentar tapi Ia urungkan.

Ah bagaimana hal ini bisa terjadi kepadanya???.

.

.

.

Seungyoon menatap ngeri dengan pilihan menu buku rumah makan ini.

Saat ini Seungyoon dan Jisoo sedang berada di dalam salah satu rumah makan pojokan kota Hanoy yang padat penduduk.

Jisoo tampak sedang memahami semua makanan ini. Sejujurnya Ia tidak paham dengan semua menu makanan ini.

Jisoo meletakkan buku pilihan menunya.

"Aku menyerah!" Ucapnya lalu mengamati Seungyoon.

Seungyoon menoleh ke arah sumber suara.

"Kenapa?" Tanya Seungyoon dibuat bingung wanita di depannya ini.

FLIPPEDWhere stories live. Discover now