Dua hari telah berlalu.Malam ini Jisoo dan Seungyoon akhirnya kembali ke hotel penginapan dimana mereka tinggal di vietnam selama lima hari ke depan.
Jisoo mendudukkan tubuhnya kasar di sofa ruang istirahat yang tidak terlalu besar ini. Dia menyeret liar koper milik Seungyoon dan meletakkannya sembarangan di sampingnya.
Ruangam hotel ini setidaknya memiliki kamar tidur yang cukup lebar dengan kamar mandi mewah di dalamnya selain itu juga terdapat ruang makan serta ruang beristirahat bersekat kayu dengan ornamen khas vietnam.
"Aku tidak akan lagi makan denganmu. Serius. Kau cari makan saja sendiri."
Seungyoon ikut duduk di samping Jisoo.
Dia memandang Jisoo yang sedang memejamkan matanya. Tiba-tiba senyum licik menyeringai menghiasi wajah gantengnya tersebut.
"Soo.."
Jisoo tidak meresponnya.
"Soo..." Panggil Seungyoon lagi.
"Hm?." Kali ini Jisoo hanya menjawab singkat tanpa mengalihkan pandangannya atau sekedar membuka matanya.
"Soo..." Sekarang Seungyoon mendekat ke telinga Jisoo dan berbisik setengah kencang.
Jisoo merinding, laki-laki ini memang tahu persis bagaimana cara mengganggu ketenteraman hidupnya.
"Apa?!!!" Teriak Jisoo, dia sudah tidak sabar ingin meremas wajah polos yang menghadap kearahnya ini.
"Aku lapar." Kata Seungyoon dengan wajah memelas.
"Masak sendiri sana!"
"Kau tidak lihat ya, aku habis sakit begini kau suruh masak?, Lagipula di sini mana ada bahan buat masak?."
"Ck. Pikirkan saja sendiri!" Jisoo beranjak dari duduknya. Tapi Seungyoon menahan tangannya sehingga Jisoo terjatuh dan duduk lagi ditempatnya semula.
"Apalagi sih?! Aku mau mandi!"
"Aku lapar istriku~" Seungyoon benar-benar berhasil membuat tubuh Jisoo merinding ketakutan, hanya mengucapkan kalimat super menjijikkan tersebut kepadanya.
"Beli saja makan sendiri, kau kan bisa jalan tuh!"
Jisoo berdiri dan lagi-lagi Seungyoon menahannya dengan keras hingga Jisoo terduduk untuk yang ke tiga kalinya.
Jisoo menghembuskan nafasnya pasrah.
"Pesan saja makanan! Apa susahnya sih, kenapa harus minta tolong padaku? Aku lelah!"
"Galak banget sih. Ya itu, makanya pesankan."
"Bilang saja lah sama petugas hotel, suruh pesankan sesuatu yang kau suka."
"Jangan pesan!"
"Hah?"
"Kita ke restaurant hotel ini saja."
Jisoo memukul kepala Seungyoon dengan keras. Seungyoon merintih kesakitan.
"Kenapa kau memukulku?!"
"Aku malas keluar ruangan! Mau mandi, kau saja sana kalau mau makan. Pesan makanan aja lebih mudah ngapain sih harus ke sana."
"Kalau pesan pasti lama, aku kelaparan mau mati ini. Kau mau liat aku mati lagi?"
Jisoo memandang Seungyoon beberapa detik.
Di otaknya hanya terlintas adegan-adegan dirinya menggilas laki-laki ini dengan truk.
"Aku mandi dulu, kau ngga lihat apa aku terakhir mandi kemarin malam karena mengurusi bayi besar".
"Siapa bayi besar? Kau kan belum melahirkan?"

YOU ARE READING
FLIPPED
ФанфикMenjadi desainer fashion ternyata bukan hal yang mudah bagi Jisoo. Profesi yang ditentang oleh keluarga, ditinggal pacarnya , dan kehilangan banyak harta karena kasus penipuan. Tidak sampai disitu. Jisoo yang malang mau tidak mau harus terlibat deng...