26

131 15 2
                                    

"Ah ne sunbaenim. Aku akan mengambil kerja lemburku, maafkan aku."

"..."

"Ne sunbaenim terimakasih. Seungyoon sedang baik-baik saja, dia sedang istirahat sekarang."

"..."

"Ne, aku tutup." Jisoo menutup teleponnya. Barusan Ia mengobrol dengan Seunghoon, lebih tepatnya dia meminta maaf karena tidak bisa hadir bekerja karena 'suami' nya saat ini sedang tidak bisa ditinggal.

Ia menghela nafas, kemudian memandang pintu kamar Seungyoon yang terbuka setengah.

Di sana ada dokter Kim yang memeriksa Seungyoon, plus Seungyoon yang terbaring lemah.

Jisoo melangkahkan kakinya memasukki ruangan kamar Seungyoon. Ia mendekati mereka berdua.

"Bagaimana keadaanya?" Tanya Jisoo.

Dokter Kim yang menyadari Jisoo mendekatinya memutar pandangannya dari Seungyoon ke Jisoo.

"Oh dia baik-baik saja. Sepertinya dia kelelahan dan kelaparan. Lebih baik kau masakkan makanan yang lembut untuk dikunyah dulu, aku khawatir pencernaannya sedang bermasalah." Ucapnya.

Jisoo mengangguk, "Baiklah."

Dokter Kim mengemasi peralatannya. Setelah beberapa saat Ia berbincang dengan Jisoo seputar masalah kesehatan Seungyoon Ia akhirnya berpamitan.

Seungyoon masih berada di kamarnya, dia masih berbaring. Jadi, Jisoo yang mengantar dokter Kim menuju pintu depan rumah.

"Aku memberinya obat pereda nyeri, barang kali dia mengalami sakit kepala kau bisa memberikannya. Yang lain adalah obat biasa, bisa diberikan setelah makan dan meminumnya 3 kali sehari." Kata Dokter Kim saat sudah berada di depan rumah. Ia memberi tahu Jisoo hal apa saja yang harus Ia lakukan setelah ini.

Jisoo mengangguk paham, "Baik dok, akan aku lakukan," Katanya.

Dokter Kim tersenyum pada Jisoo, kemudian berlalu menuju mobilnya. Beberapa detik kemudian dia berbalik lagi ke arah Jisoo.

"Ingat, obat pereda nyeri hanya diberikan saat kepalanya terasa sakit saja," untuk memastikan Jisoo paham.

Jisoo mengangguk paham. Sekarang Dokter Kim sudah pergi dari sana. Jisoo memandang mobil Dokter Kim sampai benar-benar hilang dari pandangannya. Kemudian dia masuk ke dalam rumah lagi.

.

.

.

Jisoo berniat untuk masuk ke dalam kamar Seungyoon dan memastikan keadaan Seungyoon lagi.

Saat berada di sana, Jisoo melihat Seungyoon sedang menonton acara televisi. Dia sungguh sudah sehat sekarang!

Kau bahkan bisa melihat pria itu duduk bersandarkan bantal di kasur. Jisoo mengamati sekilas, kemudian masuk ke dalam ruangan Seungyoon.

"Kau sudah sembuh ??" Tanya Jisoo pada Seungyoon.

"Kau kalau mau masuk kamarku bisa ketuk pintu dulu. Tidak sopan." Kata Seungyoon yang masih fokus pada acara televisinya. Dia mengatakan hal tersebut tanpa memandang Jisoo sedikitpun.

Sepertinya mood Seungyoon sangat jelek pagi ini. Kau tahu kan, kejadian semalam membuat Seungyoon sedikit kesal. Dan dia suka melampiaskan kepada siapapun yang ada di dekatnya, Jisoo salah satunya.

"Oh ya maafkan aku yang masuk tanpa seizinmu dan sudah menolongmu mati terkapar semalam tanpa izin darimu juga. Kau minum saja itu obat-obat mu sendiri, kalau ada apa-apa jangan menghubungi ku. Aku akan pergi bekerja. BYE." Kata Jisoo panjang lebar dan langsung pergi meninggalkan Seungyoon disana.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 06, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FLIPPEDWhere stories live. Discover now