Jisoo sedang berpikir sekarang ini. Lihatlah bagaimana cara dia berjalan mengelilingi meja makan rumahnya, bahkan Ia menggigit jarinya sendiri.
Apa yang terjadi dengan gadis itu? Apa di memiliki masalah lagi?
"Aaah molla! Eottohkae!, Uang ku benar-benar habis sekarang. Matilah aku." Jisoo mendadak berteriak frustasi, Ia mendudukkan tubuhnya di kursi makan.
Jisoo mengamati buku tabungannya yang suram, ini sudah yang ke sepuluh kalinya dirinya memandang buku tabungan yang tidak akan berubah tersebut.
"Kalau ku tutup, mungkinkah akan berubah jumlahnya?" Katanya menghayal, dia benar-benar gila sekarang. Orang gila yang kehabisan uang untuk hidup.
Ia tahu ini gila, tapi Ia tetap melakukannya. Apakah dia bodoh?
"Aaah jjinja! Mana mungkin bisa berubah, aah bahkan aku seperti orang gila sekarang ini." Ia melempar buku tabungan tersebut di atas meja. Rupanya gadis itu benar-benar frustasi.
"Matilah aku, apa yang harus ku katakan pada Ibu dan Ayah?! Tamat tamat tamat!!!" Jisoo menutup sebagian wajahnya karena Ia merasa hidupnya benar-benar sudah tamat di tangannya sendiri.
Hmm, mari kita lihat apa yang terjadi dengan orang ini.
.
.
.
35 jam yang lalu
09.15 KST
"YAA! APA KAU MENINGGALKANKU SENDIRIAN SEMALAM?! AKU BAHKAN BERPIKIR KAU MASIH DI RESTORAN ITU HINGGA TENGAH MALAM!" Jisoo menjauhkan ponselnya dari telinga. Temannya ini, Jung Soojung, selalu meneriakinya dimanapin Ia berada. Bahkan sepagi ini dia sudah berteriak di balik teleponnya.
Jisoo menghela nafasnya, "Aku mendapatkan bencana karena dirimu yang menyuruhku pindah dari meja. Kau pikir kau tidak kejam?"
Soojung hampir berbicara lagi tapi Jisoo langsung mematikan ponselnya tanpa ragu. Lalu melemparnya di atas kasur.
"Dasar orang gila satu ini."
Ia berjalan keluar kamar kemudian mengambil air putih, dan meminumnya. Ini terlalu pagi baginya untuk bangun. Ia lebih lelah dari biasanya.
Kejadian semalam membuatnya sedikit kesal. Pertemuan dengan laki-laki bernama Seungyoon.
"Aish jjinja, aku tidak bisa melupakan rupa laki-laki itu. Sial." Kata Jisoo setelah meminum air putihnya.
Ia kemudiam menuju meja makannya dan duduk di sana.
Tidak ada aktivitas pagi yang sering Jisoo kerjakan di sini. Ia hanya melipatkan tangan, mendengarkan musik, sesekali Ia mencari lowongan kerja lewat ponselnya atau melihat-lihat iklan tentang perancang butik.
Ia benar-benar terlahir sebagai pengangguran saat ini.
Saat Ia sedang asyik bermain dengan ponselnya, seseorang menelpon dirinya.
Nomor tidak di kenal.
Jisoo buru-buru mengangkatnya.
"Ah yaa, Jisoo-aa." Ucap seseorang dari seberang.
"Ne?,"
"Apa kau masih ingat denganku?"
Jisoo berpikir sejenak, Ia bahkan tidak mengenali suara ini.
"Ah kau pasti lupa denganku. Aku mendengar kabarmu dari Lee sajang. Kau baru saja pulang dari Amerika ya?" Tanya orang tersebut
"Tunggu, nu... nuguseyo?" Tanya Jisoo lagi mastikan.
![](https://img.wattpad.com/cover/147335557-288-k462133.jpg)
YOU ARE READING
FLIPPED
ФанфикMenjadi desainer fashion ternyata bukan hal yang mudah bagi Jisoo. Profesi yang ditentang oleh keluarga, ditinggal pacarnya , dan kehilangan banyak harta karena kasus penipuan. Tidak sampai disitu. Jisoo yang malang mau tidak mau harus terlibat deng...