Incoming Call from “Prioritas gue”
22.23 PM“ADIT! PANTES AJA LO JUTEK BEGITU. ADA YANG TADI ABIS DITEMBAK TOH!”
“San, berisik.”
“Ih, lagian kenapa nggak bilang sih?”
“Nggak penting.”
“Trus ceweknya lo apain? Hebat dah bisa nembak cowok.”
“Hebat apanya? Gue ‘kan jadi nggak enak.”
“Trus lo terima?”
“Gila kali ya.”
“Yah, enggak?”
“Ya enggak lah, San, mikir aja sih.”
“Ih, Dodit, kasihan anak orang lo tolak. Karma loh!”
“Lebih baik gitu ‘kan, daripada gue terima dia terus gue pacaran sama dia padahal gue sama sekali nggak suka sama dia. Bikin capek hati.”
“Ah iya juga sih, ah, kan kapan lagi bisa ngeliat Dodit pacaran?! Lo ‘kan nggak pernah pacaran, Dit.”
“Gue mau tidur, ngantuk.”
Call End.
“Ih, Adit kenapa sih, kalau masalah cewek aja langsung badmood.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Calling to Night
Short Story"Nggak bisa hidup tanpa lo, San, kalau nggak ada lo nanti siapa yang kasih gue indomie?" Call End. Copyright © All Right Reserved || December 2017 by littlelse