Incoming Call from “Dodit”
00:00 AM“Gassani.”
“Hm?”
“San.”
“Iya.”
“Sakit. Nyokap.”
“Lo masih di rumah? Gue samper lo sekarang juga. Tungguin, jangan di end.”
“San, nggak usah.”
“Dit, apaan sih. Nggak bisa gitu, gue harus ke rumah lo.”
“Udah tengah malem, bahaya. Jangan, gue baik-baik aja di sini.”
“Rumah lo di samping rumah gue, Dit, nggak apa-apa.”
“Enggak. Jang—“
“ADIT, JANGAN NELPON BUNDA BILANG.”
“Kamu pasti masih telponan sama Gassani ‘kan? Bunda udah bilang, jangan temenan sama dia.”
“Selama Bunda ke New York gimana? Pasti kamu macem-macem ‘kan ke dia. Jangan temenan lagi sama dia.”
“Adit, denger nggak Bunda ngomong?!”
“…”
Call End.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calling to Night
Historia Corta"Nggak bisa hidup tanpa lo, San, kalau nggak ada lo nanti siapa yang kasih gue indomie?" Call End. Copyright © All Right Reserved || December 2017 by littlelse