CWE [49]

465 26 0
                                    

Incoming Call from “Sani”
20.50 PM

“Adit.”

“Ah, ganggu aja. Gue lagi main mobile legend nih. Kenapa sih?”

“Ish, kenapa sih sensi mulu jadi orang. Biasanya juga dimatiin tuh mainan kalau gue nelpon lo.”

“Emang lo siapa?”

“Ck, gue putus, Dit.”

“Ya terus.”

“Ih, kenapa sih. Lo beda banget.”

“Ya terus kenapa kalau lo putus? Gue harus salto di tengah jalan tol gitu?”

“Biasanya lo langsung ke rumah gue.”

“Gue nggak kaget soalnya lo pasti bakalan putus sama tuh orang. Eh, bener aja.”

“…”

“Hhhh, lo nggak nangis ‘kan? Nggak usah nangis karena orang itu ya. Awas aja gue denger lo nangis.”

“Dit, maaf.”

“Nggak usah minta maaf segala sih, emang besok mau lebaran?”

“Iya.”

“Udah gila.”

“Makan yuk?”

“Nggak ah, nggak laper. Lo cari cowok lagi sana biar lo nggak kelamaan menjomblo.”

“Ish, lo ngeledek gue?”

“Lah siapa yang ngeledek. Biasanya juga lo cari cowok lain setelah putus.”

“Nggak ah, mau tobat.”

“Yang kayak gini nih.”

“Kenapa?”

“Yang biasanya tiga bulan lagi dapet cowok baru.”

“Maksud lo?”

“Lo bilang mau tobat, nanti juga khilaf lagi. Udahlah, nggak usah pacaran sama cowok lain. Sama gue aja.”

“Hahahahaha, lucu lo.”

“Eh, gue mau makan dulu. Bye.”

Call End.

“Nggak jelas, katanya tadi nggak mau makan. Dasar orang gila!”

Calling to NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang