Incoming Call from "Gila"
00:09 PM"Apaaaaaaaaaaaa?"
"Lah, tidur lo?"
"Lo pikir gue lagi buat nasi goreng gitu???"
"Yah, padahal gue mau ngajakin lo beli nasi goreng."
"WOI, gila kali lu yak! Udah tengah malem begini, STRESSS ABIS."
"Laper."
"Biasanya juga masak indomie, emang abis?"
"Ya lo tau lah, perut gue udah berkali-kali diperiksa gara-gara kebanyakan makan mie."
"Bandel sih."
"Eh, San."
"Kenapa?"
"Gue punya temen nih, dia tuh suka sama cewek. Tapi ceweknya itu nggak peka. Gimana tuh menurut lo?"
"Deketin lah."
"Udah."
"Hmm, kalau tembak langsung agak aneh sih. Tapi menurut gue, ya cara satu-satunya emang harus dideketin banget. Ibaratkan pensil sama air, mereka itu sama-sama nggak saling-"
"Woi, ngigo lo ya. Ngapain juga pensil sama air disatuin?"
"Oh iya ahaha, bilangin ke temen lo tuh. Suruh deketin cewek itu biar dia nyaman sama temen lo, ajak nonton kek, trus tanyain kesukaan cewek tuh apa. Kayak misalnya gue, gue suka berenang, atau jangan deh, gue suka hiking. Nah, ajak tuh si cewek hiking. Gitu. Ngerti nggak?"
"Wah, keren lo ya lagi ngigo gitu bisa ngomong seserius itu."
"Gue nggak lagi ngigo!"
"Suara lo payau abisan. Oke tengs!"
"Bilangin jangan lupa!!"
"Iye, udah sana tidur."
Call End.
"Gue baru tau kalau Sani suka hiking. Aneh banget tuh bocah kalau soal kesukaannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Calling to Night
Short Story"Nggak bisa hidup tanpa lo, San, kalau nggak ada lo nanti siapa yang kasih gue indomie?" Call End. Copyright © All Right Reserved || December 2017 by littlelse