Incoming Call from “Sani”
00.09 AM“Adit, kenapa lama banget angkatnya daritadi?”
“Hape gue nyebur ke aer tadi.”
“Emangnya lo lagi di toilet tadi?”
“Iya, sambil berak.”
“Trus tai-nya nggak kenapa-kenapa?”
“Allahuakbar.”
“Hahahahaha, lagian aneh.”
“Lo yang aneh. Kenapa lo malah nanya-nanya tai gue?”
“Hahahaha. Eh, Dit. Lo suka sama gue?”
“Iyalah, lo ‘kan sahabat gue. Masa gue nggak suka sama lo. Aneh aja, kalau gue nggak suka lo. Ngapain juga selama ini sahabatan?”
“Oh ahahahaha, lega. Kirain gue tuh lo suka gue lebih dari itu.”
“…”
“Kenapa diem? Gue salah ngomong?”
“Ah, enggak.”
“Syukur deh, lagian lo mana suka sama gue lebih dari sahabat. Iya ‘kan?”
“Enggak. Eh. Iya.”
“Ya udah-yaudah, gue bisa tidur tenang sekarang. Bye Adit gila!”
Call End.
“Woy lah, kenapa gue bisa sesuka itu sih sama Sani? Dasar cewek nggak peka!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Calling to Night
Short Story"Nggak bisa hidup tanpa lo, San, kalau nggak ada lo nanti siapa yang kasih gue indomie?" Call End. Copyright © All Right Reserved || December 2017 by littlelse