CTN [58]

596 32 0
                                    

Incoming Call from “Nasi goreng”
00.09 AM

“Kenapa sayang?”

“Geli nggak sih?”

“Gue mau nanya sekarang, Dit, sama lo.”

“Nanya tinggal nanya. Nggak usah dibawa rebet idup lo.”

“Kenapa lo mau menjadikan gue calon istri lo?”

“Hm, mudah saja. Pertama kali ngeliat lo waktu pindahan rumah, saat itu gue—“

“Nggak usah berbelit-belit deh.”

“Elah, ngapa si.”

“Intinya aja.”

“Gue udah jatuh cinta sejak pertama kali ngeliat lo sepuluh tahun yang lalu—“

“Apa?! Lo jatuh cinta sama gue diumur yang ke-7?”

“Lah, kenapa emang?”

“Lo berusaha nutupin itu semua selama sepuluh tahun?”

“Iya. Awalnya, gue ngerasa itu pasti cuma angin lewat. Emang bener sih cuma angin lewat. Tapi semenjak masuk SMA, beneran timbul lagi.”

“Aneh.”

“Kenapa gue dibilang aneh? Lo juga kadang aneh.”

“Ck. Untung lo baru bilang sekarang.”

“Kenapa emang?”

“Kalau lo bilang dari dulu, mana bisa tuh gue pacaran sama mantan-mantan gue.”

“Sialan lo. Lo juga, kenapa malah nerima gue?”

“Oh lo mau nggak gue terima?”

“Gue mau nanya doang! Lo tadi nanya, masa gue nggak boleh nanya?”

“Mengalir begitu saja. Tiba-tiba gue suka sama lo.”

“Sejak?”

“Kemarin.”

“Apa?”

“Hahaha, nggak boong. Udah lama juga, cuma gue nggak mau ngaku karena gue takutnya jadi jauh setelah gue ngakuin perasan gue ke lo. Untungnya gue tahan. Seiring berjalannya waktu, gue jadi lupa sama perasaan gue ke lo karena saking deketnya. Eh, baru-baru ini perasaan gue muncul lagi waktu lo kode-kode ke gue. Emang gue nggak tau?”

“Lo jadi selama ini pura-pura nggak tahu kodean gue?”

“Ya iyalah. Kalau gue langsung tahu, nggak asik!

“Ada-ada aja.”

“Gue ngantuk.”

“Ya udah matiin lah. Biasanya juga lo langsung matiin aja tuh.”

“Ini kan beda. Masa lo nggak mau ngucapin gue ‘good nigth’ atau yang lain gitu?”

“Emangnya harus ya?”

“Ah norak lo, selama ini tinggal di goa ya baru mengenal pacaran?”

“Iya deh yang udah pro.”

“Yaudah lah, jijik juga kalau lo yang bilang kayak gitu.”

“Selamat tidur, sayang.”

Call End.

“Ih, tuh ‘kan geli banget.”

Calling to NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang