Incoming Call from “Gassani Yahud”
22:55 PM“Adit, besok gue nggak bareng lo berangkat ke sekolahnya.”
“Ngape?”
“Mau dianter.”
“Tuh kan. San, ah, kenapa sih harus menyembunyikan sesuatu dari gue?!”
“Apaan sih, dianter sama Bang Faruq. Dia sekalian mau ke istrinya.”
“Lah istrinya ngapain?”
“Di rumah sakit, dia kan mau melahirkan! Aduh, gimana sih abang ini.”
“Kapan keluar si bayinya?”
“Besok malem kayaknya, soalnya istri abang gue udah mulai kontraksi. Besok jadi abang gue anter gue ke sekolah trus langsung cabut ke rumah sakit.”
“Lah kenapa Bang Faruq nggak langsung ke rumah sakit, kenapa harus anter lo dulu?”
“Ah bisa gila gue lama-lama ngomong sama lo doang.”
“Ya kan gue nanya doang.”
“Arah rumah sakit sama sekolahan tuh sama! Abang gue pengen nganterin gue dulu. Emang salah apa Bang Faruq nganterin gue?! Kan jarang-jarang.”
“Tapi ‘kan gue pengen ke sekolah bareng lo.”
“Ya udah cengtri.”
“Nah, gitu kek daritadi.”
Call End.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calling to Night
Short Story"Nggak bisa hidup tanpa lo, San, kalau nggak ada lo nanti siapa yang kasih gue indomie?" Call End. Copyright © All Right Reserved || December 2017 by littlelse