Incoming Call from “Adit”
00.05 AM“San, Lagi di mana?”
“Kamar lah.”
“Oh, kirain lagi main di hati gue.”
“Lucu lo.”
“San, kira-kira kalau gue ngajak lo jadian. Lo mau nggak?”
“Ceritanya lo lagi latihan di gue buat nembak cewek yang lo suka nih?”
“Ah, elah. Kenapa sih?”
“Gue nggak mau jadi tempat latihan nembak lo lagi. Gue bukan GOR.”
“Siapa bilang lo GOR sih?”
“Gue barusan.”
“San, lo suka sama gue nggak?”
“Pake nanya segala! Yaiyalah.”
“Kalau gue ajak pacaran mau?”
“Ngapain ngajak pacaran? Pasti lo ada maunya ‘kan, biar gue kasih indomie setiap hari?”
“Ish, kali ini gue serius. Gue sesayang itu sama lo. Gue bukan orang cupu kok yang nembak orang ditelpon. Gue ke rumah lo ya sekarang.”
“HAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHUHAHAHAHAUHUAHAHHA.”
“San, emang nada gue kayak bercanda ya?”
“Lo lagi sakit ya? Katanya lo mau nembak cewek yang lo suka. Ngapain nembak gue segala, aduh, mau nangis gue rasanya ketawa mulu daritadi.”
“Iya, cewek yang gue suka ‘kan lo.”
Call End.
“Mati gue, kenapa gue jadi deg-deg-an gini? Adit pasti bercanda ‘kan?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Calling to Night
Short Story"Nggak bisa hidup tanpa lo, San, kalau nggak ada lo nanti siapa yang kasih gue indomie?" Call End. Copyright © All Right Reserved || December 2017 by littlelse