Saat Kesya pulang sekolah ia segera mengambil bonekanya didalam lemari. Ia pun pergi ke halaman untuk bermain dengan Anastasia atau yang sering disebut Sia. Kesya sangat suka membelai rambut Sia, siang itu Aurel(Maminya Kesya) keluar untuk membeli makanan. Kesya pun ditinggal sendiri dihalaman.
"Rambut kamu bagus. Aku suka Sia." kata Kesya tersenyum.
Tiba-tiba ada seorang wanita dihadapannya. Wanita itu memakai gaun berwarna hitam. Ia mengajak Kesya berjalan memasuki rumah. Kesya pun mengikutinya. Tak lama,Aurel pulang lalu menyadari Kesya tak lagi dihalaman. Aurel mencari Kesya keseluruh halaman. Namun tak ada, kemudian mencari kedalam rumah.
"Kesya! Kamu dimana, Nak?." seru Aurel mencari Kesya.
Dilantai bawah tak ada. Lalu Aurel mencari dikamar Kesya dilantai atas. Tak ada juga. Dimana anak itu? Tanya Aurel dalam hati. Ia curiga pada sebuah lemari baju Kesya, di bukalah lemari itu. Dan, Kesya pun mendekap didalam lemari sambil memeluk boneka kesayangannya. Aurel menarik Kesya keluar.
"Apa yang kamu lakukan didalam sana?." tanya Aurel bingung.
"Sia mengajak ku bermain." jawab Kesya lugu.
"Bermain apa? Kenapa didalam lemari? Siapa Sia?." tanya Aurel lagi, kini banyak pertanyaan dibenaknya.Kesya menundukkan kepala. Aurel berjongkok didepan Kesya meminta penjelasan.
Kesya membelai rambut Sia. "Sia itu Anastasia. Dan tadi dia mengajak ku bermain petak umpet Mi. Aku sembunyi supaya Sia tak tau keberadaan ku." jelas Kesya masih menunduk.
Aurel bangkit. Harusnya ia tau, jika itu halusinasi anaknya. Kesya memang sering melakukan hal yang aneh. Terutama setelah Kesya memiliki Anastasia.
"Maafkan Mami ya. Yaudah sekarang kamu makan siang dulu." ajak Aurel.
Aurel menyuruh Kesya meletakkan bonekanya. Kesya mengikuti perintah Maminya. Ia turun bersama Maminya. Kesya menoleh kebelakang, Sia berada disudut kamarnya. Karna permainan mereka belum berakhir.
Aurel memberikan nasi dan ayam goreng di piring Kesya. Wajah Kesya tampak murung, dan mengunyah nasi seperti tak berselera. Aurel duduk di hadapan Kesya dengan tatapan bertanya.
"Kenapa makannya kayak gak berselera gitu? Apa makanannya gak enak?." tanya Aurel.
"Enak kok Mi."
"Maafin Mami. Hari ini Mami gak ada waktu untuk masak, jadi Mami beli makanan diluar." ucap Aurel menyesal.
"Iyaa Mi."Setelah selesai makan. Kesya segera bergegas kekamarnya, ia meminta maaf pada Sia karna tidak bisa menyelesakan permainannya tadi. Hari sudah sore, Ali(Kakak laki-laki Kesya) pulang dari sekolah. Kamar Ali bersebelahan dengan kamar Kesya, sebelum memasuki kamarnya, Ali mendengar suara wanita sedang berbicara pada adiknya. Apakah itu suara Mami? Tapi tadi aku bertemu Mami dibawah. Ia mengintip sedikit lewat pintu kamar Kesya. Tak ada wanita selain adiknya. Lalu suara siapa tadi? Tanya Ali dalam hati. Mungkin ia salah dengar, ia segera memasuki kamarnya.
Pukul 20:00
Welda(Papinya Kesya) pulang dari kantornya. Ia duduk di sofa dan merebahkan tubuhnya sejenak. Aurel membuatkan secangkir kopi hangat. Welda menyeruput kopi tersebut.
"Papi keliatan capek." kata Aurel.
"Iyaa. Karna banyak pekerjaan yang menumpuk dan harus aku selesaikan hari ini juga." jelas Welda.
"Cepet ganti baju. Habis itu kita makan malam."Welda pergi kekamarnya yang berada dilantai atas untuk mengganti seragamnya dengan kaos polos. Lalu ia turun menuju ruang makan. Aurel memanggil Ali dan Kesya, tak lama Ali turun menuju ruang makan.
"Dimana Kesya? Kenapa gak ikut turun?." tanya Welda.
"Aku akan memanggilnya, Pi." kata Ali.Ali pun naik kembali, sebelum tangannya mengetuk pintu tiba-tiba ia mendengar adiknya tertawa, yang lebih anehnya Kesya tak tertawa sendirian. Suara wanita sore tadi sama persis dengan suara wanita malam ini. Ia menajamkan pendengarannya.
Kreeekk!
Ali terkaget saat pintu terbuka. Tubuhnya terjatuh kelantai karna saat ia menempelkan telinganya kepintu tiba-tiba pintu terbuka.
"Kak Ali ngapain?." tanya Kesya heran.
Ali bangkit, matanya melihat sekitar kamar Kesya. Tak ada siapapun kecuali adiknya.
"Tadi kamu ketawa sama siapa?." tanya Ali kepo.
"Sama Sia."Tiap kali Ali bertanya serius pasti adiknya menjawab seperti itu. Sudah bosan ia mendengar nama Sia. Imajinasi Kesya mungkin terlalu tinggi hingga ia berbicara dengan benda mati.
"Mami sama Papi udah nunggu diruang makan. Ayo makan." ajak Ali.
"Tapi Sia belum selesai bercerita kak. Aku makannya nanti aja ya kalo Sia udah selesai cerita." kata Kesya.Bulu kuduk Ali berdiri seketika. Ia sudah melihat sendiri, tak ada siapapun yang menemani Kesya dikamar.
"Ayo! Nanti mereka marah. Kamu mau jadi anak durhaka?." tanya Ali.
"Tapi nanti kalo Sia marah gimana kak?." Kesya balik bertanya.
"Sia! Sia! Sia!. Itu hanya benda mati, itu cuma boneka tak bernyawa!." seru Ali gereget.Kesya terdiam. Kenapa kakaknya tega membentaknya? Apa kakaknya sudah tidak sayang lagi padanya?
Ali memaksa Kesya untuk makan, dan Kesya pun menurutnya karna tak mau melihat kakaknya marah lagi.Saat dimeja makan, Kesya tak berbicara sepatah kata pun. Maminya menanyai Kesya, kenapa sedari tadi hanya diam. Kesya hanya menggeleng.
Aurel menatap Ali. "Ali? Kenapa adik kamu?." tanyanya.
"Gak tau, Mi." jawabnya cuek.
"Kalian berantem lagi ya?." tanya Aurel lagi.
"Engga Mi."Malam semakin larut. Seusai belajar, Ali pergi tidur. Ia memejamkan matanya, tiba-tiba jendela dikamarnya terbuka sendiri. Ia pun terbangun, lalu menutupnya kembali. Ketika berbalik arah, ia melihat wanita bergaun hitam tepat dihadapannya. Wajahnya rusak penuh darah, ia seperti tak memiliki mata. Ali menjerit keras, segera ia berlari menuju pintu untuk keluar. Namun pintu itu macet, wanita itu semakin mendekat.
"Siapa yang kau sebut tak bernyawa! Hah?." seru wanita itu.
Ketika wanita itu semakin mendekat dan ingin menerkamnya. Ia menjerit sekuat tenaga, terdengar ketukan dari luar memanggilnya. Ia pun membuka pintu sekali lagi dan bisa terbuka. Ia langsung memeluk Maminya kuat-kuat.
"Ada apa Ali? Ada apa?." tanya Aurel berulangkali.
"Aku takut Mi. Aku takut." jawab Ali masih memeluk Aurel.Welda mengecek kamar Ali. Ia tak menemukan apapun.
"Gak ada apa-apa didalam." kata Welda.
"Apa kamu mimpi buruk?." tanya Aurel.
"Gak Mi. Itu nyata. Aku gak mimpi, aku belum tidur. Dia mendekati ku. Wanita itu..."
"Wanita siapa?." tanya Aurel heran.Ali tak mau menceritakannya. Aurel membawa Ali masuk kekamar, mencoba menenangkan.
~0~0~0~
Tbc :))
Ini cerita horor pertama ku, maaf blm ahli buat cerita horor😂
Kasih vomment kawan :))
KAMU SEDANG MEMBACA
Anastasia
TerrorSuatu hari gadis kecil bernama Kesya bersama keluarganya pindah ke sebuah rumah ditepi kota. Sudah 20 tahun rumah itu kosong dan akhirnya Papinya Kesya membelinya karna ada bisnis dikota tersebut. Kesya memiliki satu kakak laki-laki bernama Ali. Kes...