“Kamu pikir siapa dirimu?”
Beberapa hari setelah aku mulai merasakan sesuatu yang aneh dari Manis Kemuning, aku tiba-tiba didekati seorang gadis di koridor selama istirahat siang. Gadis yang mendekatiku tidak segan-segan menghalangi jalanku. Ia tampak mendidih dengan kejengkelan.
Seorang pengganggu. Tidak diragukan lagi.
Namun,si pengganggu itu bukan salah satu teman sekelasku yang telah menumpukkan rasa kebencian terhadapku, tapi seorang murid dari kelas lain bernama Tania.
“Hah?
Hati-hati kalau bicara!”Jika ini serangan yang nyata dan bukan hanya delusiku, aku bisa melindungi isi hatiku dan memastikan si pengganggu ini akan berhenti menggangguku di masa mendatang.
Aku bisa melawan. Meskipun aku mungkin nantinya akan terluka.
Tania mengernyitkan dahi, “Aku tahu tentang tatapan kotormu pada Kemuning!”
“Tatapan kotor?
Apa yang kamu bicarakan?”“Aku rasa aku telah mengungkapkannya cukup jelas! Aku tidak tahu apakah kamu cemburu, tapi tolong berhenti melihat Kemuning dengan tatapan seperti itu!”
“Cemburu?”
Dia benar kalau aku sering menatap Kemuning. Aku telah memandanginya lebih lama hari ini karena aku ingin mengetahui penyebab apa yang menggangguku ketika aku melihatnya, terlepas dari keinginanku untuk mendapat dukungan darinya, tapi menyebutnya dengan kata cemburu aku rasa terlalu berlebihan.
“Sadar diri, ya. Bahkan meskipun kamu ketua OSIS, kamu masih lebih muda dari aku. Jangan berpikir kamu bisa bersikap kurang ajar padaku!” Aku mulai berdebat.
“Aku tidak ingin bersikap kasar pada kakak kelas, tapi ada beberapa hal yang tidak bisa aku biarkan berlalu begitu saja.”
“Ada beberapa hal... yang tidak bisa kamu biarkan berlalu begitu saja?
Dan maksudmu itu aku, atau apa?”“Ya! Camkan ini. Kemuning adalah gadis yang agung. Aku sangat menghormati dirinya, ia adalah inspirasiku.”
Ah, jadi Tania adalah salah satunya. Itu sudah jelas terlihat dari caranya mengikuti Kemuning kemana-mana. Tania adalah salah satu anggota dari sekte kepercayaan Manis Kemuning.
Jumlah anggota sekte kepercayaan Manis Kemuning di sekolah ini tidak bisa di bilang sedikit. Kamu bisa menganggap mereka adalah mayoritas.
Mungkin ini perbandingan yang agak jahat: Jika seseorang membandingkan karisma Manis Kemuning dengan gas beracun, gas itu akan menjadi kuat, dengan hanya menghirup sebanyak 0.1mg sudah cukup untuk membunuh seseorang dengan kemungkinan 99,99%. Jika dilepas ke sebuah kota, seluruh penduduk kota akan mati. Selain itu, hanya menyentuh orang yang terinfeksi akan membuatmu terbunuh juga.
Apa aku melebih-lebihkan? Mungkin. Tapi siapapun yang dekat dengannya aku yakin akan mengangguk pada perbandingan ini.
Bagaimanapun. Terkunci ke dalam lingkungan tertutup ini, Manis Kemuning memenuhi dan menggerogoti sekolah tanpa meninggalkan celah sedikitpun.
Apa konsekuensinya?
Manis Kemuning mencapai status mutlak dalam sekolah ini. Sebagai kenyataannya, ini adalah hukum dan kekuatan pendorong di Sekolah Amaris.
“Aku... tidak, kami tidak akan membiarkanmu melakukan hal ini! Merengut pada Kemuning... Aah, aku muak hanya dengan memikirkan hal itu! Lagi pula, kami tidak akan membiarkanmu memandang rendah pada Kemuning!
Tidak ada yang bisa menyangkal dirinya! Apa yang membuat semut kecil sepertimu berani padanya?”
![](https://img.wattpad.com/cover/146381174-288-k0b0073.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunuh Diri
Mystery / ThrillerIa tergeletak tak bernyawa tidak jauh di depanku. Darahnya berhamburan ke setiap sudut lantai. Tidak seperti bunga, yang dikatakan indah meski setalah berhamburan, ia tak menampilkan emosi sedikit pun pada wajahnya. ―Benar,saat itu Dia bertabura...