Part.7 💦( Screet Admire )

211 16 0
                                    

Jika kau pergi ke ujung dunia dan menanyakan apa aku merindukanmu maka jawabannya tidak, Karna tak perlu merindukanmu jika kau selalu berada di hatiku
- Kuunii Devorenz -

"Kuunii, huaaaaaaaa..." Suara Manda yang berteriak membuat Kuunii menutup telinganya dengan kedua tangannya. Namira hanya melihat sekilas kedua sahabatnya lalu kembali membaca Novelnya. Sedangkan Phelia tidak menghiraukan mereka karna ia sedang bermain Game online dengan salah satu laki laki di kelasnya.

"Ada apaan sih bisik banget lo, Kuping gue kaga tuli jangan triak" Kuunii berbicara pada Manda tapi tangannya masih menutup kedua tangannya.

"Gue bahagia banget ternyata ya-"

"Huaaaaaa......gue kaget, lu mah" Kuunii dan manda langsung menatap Ke arah Phelia. Belum selesai manda berbicara Phelia sudah berteriak dengan keras. Sahabat sintingnya itu jika sudah berhadapan dengan ponsel pasti dia akan menganggap bahwa dunia adalah miliknya.

"Hahaha... mau aja dia, hahaha...." Kini tatapan manda dan Kuunii beralih kepada Namira yang sedang tertawa sambil menepuk nepuk meja di hadapannya. Saking cintanya kepada novel Namira sampai mau tertawa seperti orang sinting.

"Dah, kembali ke topik awal" Kuunii menepuk lengan Manda yang masih bertengger di bahunya. Ia memiliki tiga sahabat tapi gesrek semua.

"Iya jadi gue bahagia, Karna Gue jadian Sama Azka" Sedari tadi Kuunii antusias mendengarkan Cerita. Tapi betapa heran dan terkejutnya dia ketika Manda hanya bercerita tenteng Azka.

"Cuma gitu?" Tanya Kuunii cengo, Manda hanya cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Hehehe... iya" Kuunii bangkit dari duduknya merebut Novel dan Ponsel milik Namira dan Phelia. Mereka berdua hanya memutar kedua bola matanya. Mendadak Suara Speaker di kelas membuat Seisi kelas menjadi hening.

PENGUMUMAN DI TUNJUKAN KEPADA SISWI KELAS XI IPA 2 YANG BERNAMA KUUNII DEVORENZ UNTUK SEGERA MENUJU KE AULA SEKOLAH, DAN UNTUK SELURUH SISWA DAN SISWI HARAP TETAP BERADA DI KELAS MASING MASING

Kuunii mendadak terpaku, ia tak tau lagi kenapa ada orang yang memanggilnya. Tapi ia seperti mengenal suara orang yang membuat pengumuman tadi.

"Woy, diem diem bae. Ngopi ngapa ngopi" Namira membuat Kuunii reflek menjitak kepala Namira, kedua sahabat Kuunii lainnya hanya tertawa melihat Kuunii. Sudah mereka peringatkan jangan buat kaget seorang Kuunii maka ya seperti itu. Ia akan menjadi sasaran

"Eh, guys. Gue ke aula dulu ya" Kuunii berli ke arah aula sekolah, Entah kenapa ia ingin sekali cepat sampai ke tempat itu. Hatinya merasa tenang ketika ia semakin berada dekat dengan aula sekolah. Ini baru pertama kalinya ia merasa senang berada di aula, biasanya Kuunii sangat membenci aula sekolah.

"Ngga ada apa apa?" Kuunii meneliti di setiap sudut aula ini tapi ia tidak menemukan sesuatu yang aneh bakan ia tidak melihat ada orang di ruangan ini. Tiba tiba matanya menangkap sesuatu, ada bunga mawar, coklat, dan juga surat di pojok aula. Kuunii melangkah mendekatinya, di ambilnya mawar dan coklat itu. Lalu ia buka isi surat yang ia pegang di tangan kanannya.

Dear Kuunii

Aku akan buat pesta ulang tahunmu menjadi pesta yang tidak akan pernah kau lupakan. Aku akan memberikan apa yang kau inginkan

G

Kuunii mengerutkan dahinya bingung, penggemar rahasia? Apakah ada seseorang yang menyukai kuunii diam diam? Bukankah selama ini jika ada orang yang menyukai Kuunii maka Kuunii akan langsung di tembak di depan umun. Tak menunggu waktu lama Kuunii kembali ke kelasnya sambil menaruh coklat dan bunga itu di saku roknya. Sepanjang perjalanan hanya itu yang Kuunii pikirkan, tidak mungkin Gilang. Karna Kuunii tau Gilang itu tidak suka diam diam atau menyembunyikan sesuatu.

"Eh, kenapa lo? Balik ke kelas kok mukanya kek gitu?" Phelia mendekati Kuunii yang akan melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas.

"Kaya habis dapet segudang pertanyaan dari pak Agung" Sambung Namira, sementara manda terus memandangi ponselnya. Mungkin saat ini ia sedang membalas pesan sayang dari pacar barunya.

"Iya gue bukan cuma dapet segudang, tapi miliaran pertanyaan" Kuunii duduk di tempat duduknya sambil mengeluarkan bunga mawar dan coklat yang ada di sakunya. Kuunii meletakannya tepat di hadapan tiga sahabatnya.

"What? Jadi pak Agung suka sama lo? Sampai sampai dia ngasih ini buat lo? Ya ampun pak agung itukan dah punya istri, berati nanti lo jadi simpenannya dong!"

Plakkk!!!
Manda menjitak kepala namira menggunakan bukunya. Phelia juga memberikan tatapan tajam pada Namira.

"Sakit man... jahat lu"Namira mengusap ngusap bagian kepalanya yang terkena jitakan Manda, sementara Kuunii sedang menopang dagunya dengan satu tangannya. Ia masih terus memikirkan siapa penggemar rahasianya itu, bukan hanya itu inisial G pun di pertanyakan di benak Kuunii.

"Se sotoy sotoynya gue nih ya, pasti ada seseorang yang ngasih ini buat Kuunii. Tapi Kuunii ngga tau siapa namanya" Kali ini Phelia dan Namira di buat kaget dengan jawaban Manda.

"Maksudnya Kuunii punya penggemar Rahasia? Menurut gue laki laki itu ngga jentel" Kuunii hanya diam tidak menanggapi ocehan ketiga sahabatnya. Ia hanya berpikir tentang inisial G dalam surat itu.

TBC

_______________________

Happy Reading

I Hate You But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang