Part.25💦( Penuh Keajaiban )

110 6 0
                                    

    Kali ini Kuunii bernencana akan meminta maaf pada Phelia, karna kejadian saat itu. Ia membuat beberapa makanan serta membereskan kamar Phelia sesuai dengan apa yang Manda dan Namira instruksikan. Sementara itu Phelia masih sibuk dengan berbagai tumpukan naskah cerita di Perpustakan yang berada di lantai dua di rumah ini.

    "Kuunii, cepet Phelia dateng" Perintah Namira yang sedang berjaga di depan pintu kamar Phelia.

    "Iya aku kesana" ucap Kuunii sambil lari terbirit birit keluar dari kamar Phelia dan langsung melesat ke kamarnya. Sedangkan Namira berpura pura mau masuk ke kamar Kuunii.

    "Apa yang kamu lakukan?" Tanya Phelia yang sedang memegang sebuah buku.

    "Ti - tidak ada, iya tidak ada. Aku hanya sedang menunggu Kuunii dan ketika aku hendak masuk ke dalam pintunya terkunci. Jadi aku menunggu di sini, hehehe" jawab Namira dengan tidak yakin. Phelia hanya mengabaikannya dan langsung masuk ke kamarnya. Entah apa yang terjadi di dalam Kamar Phelia tapi seperti ada suara barang yang berjatuhan.

    "Sssstttt... Kuun, cepet sini" Namira mengetuk pintu Kuunii dengan perlahan. Sambil bersandar di depan pintu Kuunii. Dengan sigap Kuunii membukanya tapi yang terjadi Namira malah terjatuh ke bawah.

    "Awww, sakit. Ck, kalo mau buka pintu tuh klakson dulu" Ucap Namira kesal sambil memegang sikunya yang sudah memerah.

    "Sssttt, bisik" Perintah Kuunii. Belum sempat mereka berdua mengetuk pintu kamar Phelia, Phelia sudah keluar dari kamarnya. Namira dan Kuunii yang tidak mengetahui hanya terus diam sambil berjalan mengendap ngendap.

    "Kamu mau kemana?" Tanya Phelia sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

    "Eh, Phelia" Ucap Namira, dengan tangan yang menutupi mukanya.tapi mata masih terbuka.

    "Mana Kuunii? Aku harus kasih desain cafe kita" tanya Phelia yang tak melihat Kuunii sudah lari ke lantai satu. Kuunii yang tidak melihat ada Manda yang sedang membawa mangkuk berisi sup langsung menabraknya dan terjadilah mangkuk itu jatuh kebawah dan Kuunii terhempas ke bawah.

    "isss, Kuunii" Panggil manda dengan ekspresi marah.

    "Aku menyelamatkan supmu yang akan meluncur ke dalam perutmu" ucap Kuunii sambil menepuk nepuk baju yang terkena debu di lantai tadi.

    "Eh, Phelia tuh" kata Manda dengan menunjuk Phelia menggunakan tatapan matanya. Kuunii yang sedang menghindari Phelia kini hanya bisa mengumpat di tempat.

    "Kuunii, besok sekolah liburkan?" Tanya Phelia sambil menuruni tangga.

    "I.. iya" jawab Kuunii terbata, ia tak tau lagi harus bersikap bagaimana.

    "Nih aku dah bikin desain buat cafe kita, jadi hari Minggu pagi kalian harus dah di Cafe, ajak sekalian pacarmu. Oke" Kuunii yang mendengar semua perkataan Phelia hanya bisa diam dan Berpikir. Bagaimana bisa Phelia tau jika Kuunii sudah memiliki seorang pacar.

    "Eh Namira, kamu ngga mukul kepala Phelia pake balok kayukan?" Tanya manda secara spontan.

    "Hah? Mana berani aku"Ucap Namira berbalik tanya

    "Ya Kali aja Phelia amesia gara gara itu" jawab Manda dengan santai.

    "Emangnya kaya di FTV, kebanyakan nonton Tv kamu. Jadi kebanyakan bikin cerita imajinasi yang aneh di dalam otakmu" Ucap Kuunii lalu pergi ke kamarnya. Belakangan ini rumahnya kembali ramai karna kedatangan Manda dan Namira setelah Varo dan Gilang pergi.

oOo

    Pagi ini semua pelayan sudah berbaris rapi di depan kamar Phelia dan Kuunii, tapi ini bukan kejadian beberapa hari lalu yang Kuunii dan Phelia tidak tau bahwa dirinya bersekolah. Ini lebih seperti persiapan di pesta, tapi tidak ada yang mengajak mereja berdua ke pesta pagi ini.

    Kuunii bangun dengan langkah gontai membuka pintu kamarnya, tanpa membuka matanya ia terus berjalan hingga melewati para pelayan itu menuju kamar Phelia. Tapi saat Kuunii berada di dalam kamar Phelia, Kuunii langsung di kagetkan oleh keberadaan kaki Phelia yang ada di lantai. Sontak Kuunii membuka matanya, dilihatnya Phelia sedang terbaring di atas lantai. Pikiran konyol yang Phelia tularkan Kini berkerja di otak Kuunii dengan sangat pesat.

    "Ya ampun Phelia, apa jangan jangan dia pingsan? Ohhhh, ngga ngga ngga ngga mungkin seorang Phelia pingsan tanpa alasan serius" Ucap Kuunii sambil duduk di sebelah Phelia.

    "Siapa aja yang di luar tolong!" Triak Kuunii, semua pelayan langsung masuk ke Kamar Phelia dengan tergopoh gopoh.

    "Nona, sepertinya nona Phelia hanya ketiduran di bawah" Ucap Salah satu Pelayan berbadan mungil yang membawa Dress putih. Kini mereka tengah mengelilingi Phelia dan Kuunii. Mereka terlihat seperti sangat santai tidak memikirkan apapun, padahal majikannya sedang ada di lantai.

    "Kalian hanya diam ketika melihat nona yang kalian layani sedang ada di lantai?" Pertanyaan Kuunii tak berdampak apapun bagi para pelayan ini. Mereka hanya memajang raut wajah yang membuat orang yang melihat mereka menjadi kasihan.

    "Baiklah, kalian semua tetap perhatikan dia. Aku akan menelfon Manda dan Namira" Ucap Kuunii sebelum keluar dari kamar Phelia. Di ambilnya ponsel yang tergeletak di samping bantal lalu Kuunii mengetik beberapa angka di layar ponselnya hanya dengan sentuhan jari.

    "Hmmm, Assalamu'alaikum Man. Ini Phelia gimana? Aku takut terjadi sesuatu sama Phelia" Ucap Phelia pada seseorang yang mengangkat telfonnya. Setelah lama menjelaskan pada Manda akhirnya ia memutuskan sambungan telfonnya dan beranjak pergi ke kamar Phelia. Tapi kali ini ia membawa satu gelas air mineral dari kamarnya.

    "Geser dikit, Aku mau angkat Phelia" Ucap Kuunii, tapi ternyata tindakan dan perlakuannya berbeda. Ia malah menyiramkan semua air di dalam gelas yang ia pegang ke muka Phelia.

    "Buahhhh, apaan sih. Ganggu orang tidur aja" omel Phelia sambil mengusap mukannya yang terkena siraman air.

    "Nih" tiba tiba Kuunii menyodorkan satu buah apel pada Phelia. Semua pelayan di sekelilingnya hanya tertawa kecil.

    "Maksudnya?" Tanya Phelia,

    "Katanya tadi Buahhhh, nih buahkan?" Ucap Kuunii sambil tersenyum sinting ke arah Phelia. Phelia lalu bangkit dari duduknya di lantai lalu mulai menggelitik Kuunii dengan jari telunjuknya. Kuunii yang kaget langsung menjerit berlari.

    "Sini, aku mau bales dendam!" Triak Phelia sambil berlari mengikuti Kuunii dari belakang. Mereka berlari hingga keluar Rumah, malah saat ini mereka sudah di luar halaman rumah mereka. Semua orang yang melihat kejadian langka ini langsung mengabadikannya menggunakan ponsel mereka. Sementara ibu ibu yang belanjaannya tak sengaja Kuunii jatuhkan mulai berlari mengejar Mereka berdua.

    "Huaaaa...!" Triak Kuunii, sambil memegangi piyamanya yang sesekali tertiup angin.

    "Hey bukankah mereka berdua dari keluarga Devorenz dan Richardsoon? Cepat telfon wartawan. Mereka harus membuat artikel tentang ini" Ucap salah satu orang asing yang ternyata berasal dari indonesia. Jelas saja mereka tau siapa Kuunii dan Phelia,toh mereka sama sama dari indonesia.

    "Ssstttt," tiba tiba saja Kuunii berhenti dari larinya, Phelia yang melihatnya langsung mendekati Kuunii.

    "Apaan sih?" Tanya Phelia.

    "Wartawan cuyyy" jawab Kuunii sambil memegang tangan Phelia dengan kasar.

    "Ya udah" kata Phelia, Kuunii lalu menaikan alisnya karna bingung.

    "Apa?" Tanya Kuunii,

    "Kaburrrr!!!" Triakan Phelia langsung membuat para wartawan itu menengok ke arahnya lalu mengejar Phelia yang sudah berlari sambil menggandeng tangan Kuunii.

    "Nona, tolong beri kami sedikit keterangan" Ucap wartawan itu sambil berlari mengejar mereka berdua. Hingga akhirnya mereka berdua sampai di depan gerbang rumah mereka.

    "Pa, tutup pintunya cepet" Triak Phelia saat mereka sudah ada di dalam halaman rumah mereka. Para wartawan itu langsung berhenti di depan gerbang rumah Kuunii dan Phelia mereka terus mengambil gambar Dari keadaan Kuunii dan Phelia.

TBC
____________________
Happy Reading😊

I Hate You But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang