"Kalian kenapa lari lari kaya gitu?" Tanya Manda sambil meminun segelas jus jeruk yang ada di hadapannya.
"Wartawan" Perkataan Kuunii sukses membuat Manda menyemburkan semua jus yang belum sempat ia telan. Dari mana datangnya wartawan sebanyak itu ke paris. Apa ada sebuah acara di paris hingga mendatangkan sejelompok wartawan, Tanya manda dalam hatinya.
"Manda jorok" Ucap Namira sambil melempar satu pack tisu ke pada Manda. Sementara itu Kuunii dan Phelia sedang mencari cara agar para wartawan itu bisa pergi dari rumah mereka.
"Nona, tuan muda ada di depan bersama tuan Reyhan, nyonya Kenzy, Nyonya jessy dan Tuan William" Kini tubuh mereka berempat tidak bisa di gerakan. Mereka sangat tidak mempercayai perkataan pelayan tadi. Apa mereka mencoba menngerjai Kuunii dan Phelia? Tapi tidak mungkin, untuk apa juga mereka mengerjai dua orang bersahabat ini.
"Nona apa nona baik baik saja?" Tanya Pelayan itu
"Stop guys, jangan panik. Mmm... aku sama Kuunii mengalihkan orang tua kita, dan kalian berdua cepat bantu para pelayan disini membereskan kekacauan yang kita buat" perintah Phelia.
"Lagi Pula ini salah kalian, kenapa kalian tidak mengijinkan para pelayan masuk ke ruang musik di atas" Kini Namira tidak terima, Manda langsung membekap mulut Namira dan membawanya ke ruangan yang Namira maksud.
"Ayo kita beraksi" Ucap Phelia, tak lama kemudian mereka berjalan keluar rumah menuju halaman. Di sana keluarga mereka sudah di selimuti oleh banyak wartawan dan saat ini tatapan salah satu wartawan mengarah pada Kuunii dan Phelia. Spontan Kuunii langsung menarik Phelia masuk kembali ke dalam, tapi sebelum itu ia mengunci pintu rumah terlebih dahulu.
"Mba, siapin dress dua ya. Kita tunggu di kamar" Perintah Kuunii pada dua orang pelayan yang sedang berdiri di samping tangga.
Setelah beberapa menit akhirnya Kuunii dan Phelia keluar rumah menggunakan dress yang tadi pagi pelayan itu siapkan untuk mereka. Saat mereka keluar mereka langsung di sambut oleh para wartawan yang sedang mengambil gambar mereka. Kedua orang tua mereka termasuk Devano kaka dari Kuunii langsung menepuk jidat mereka secara kompak. Kali ini kedua keluarga ini akan menjadi tranding topik di Indonesia.
"Bagaimana soal nona Kuunii yang tertangkap kamera sedang berkencan dengan Kevin syakir Bramasta seorang model terkenal di Paris. Apa itu fakta nona?" Salah satu wartawan angkat bicara, apalagi setelah menyebut nama Kevin, Phelia langsung tersedak permen mint yang belum selesai ia Kunyah.
"Apa kalian benar benar berpacaran? Oh ya ampun, aku bahkan tidak mengetahuinya" Perkataan Phelia sukses membuat kaki Kuunii mendarat di punggung kaki Phelia. Phelia langsung meringis kesakitan tapi wajahnya terlihat seperti senyum.
"Lalu bagaimana hubungan nona Dengan Gilang Adytama?" Lagi lagi wartawan itu menanyakan hal yang tidak ingin Kuunii bicarakan. Sedangkan Phelia saat ini sudah tersenyum sinting ke arah Kuunii.
"Saya tidak ingin membicarakan ini, yang ingin saya lakukan adalah belajar dan sekolah" jawab Kuunii dengan singkat dari dua pertanyaan yang wartawan itu lontarkan.
"Dasar, Pencitraan" kali ini kata kata Phelia mendapat tatapan membunuh sang ibu, selalu saja Phelia bersikap mempermalukan ibunya. Tapi kali ini Ayahnya tidak tertawa, mungkin jika tidak ada wartawan sang ayah akan tertawa terpingkal pingkal mendengar perilaku Phelia pada Kuunii.
"Satu pertanyaan lagi nona, apakah nona Phelia dan Alfaro Dalvien Atkinsoon memiliki hubungan khusus" ini sama saja dengan Melempar kulit durian pada Phelia, Kuunii kini sangat bahagia melihat Phelia membeku seperti es di kutub utara.
"Dengar tuan dan nyonya wartawan, saya Phelia Richardsoon tidak memiliki hubungan dengan Al. Bahkan dia sekarang pergi entah kemana" jawab Phelia lalu pergi meninggalkan Kuunii yang sudah tertawa kecil di sebelahnya.
"Kuunii, ayo ikut kaka bentar" Devano mengajak Kuunii masuk ke dalam rumah, sementara itu para orang tua mengalihkan semua wartawan yang tadi terus menyorot Kuunii dan memberikan pertanyaan pada Kuunii.
"Nih" Devano memberikan sebuah undangan pesta pembukaan sebuah Hotel pada Kuunii.
"Oke, aku dateng ko kak. Tapi kaka ada di sana juga" tanya Kuunii.
"Ngga bisa, makanya kaka kasih undangan itu ke kamu biar bisa wakilin kaka. Dan juga kalo punya pasangan pergi aja sama dia oke. Soalnya kaka ada Rapat di luar kota" jawab Devano
"Sok sibuk" ucap Kuunii sebelum meninggalkan Devano. Siang ini juga Kuunii berniat untuk memberi tau Kevin tentang undangan ini. Tapi hatinya tiba tiba merasa ada yang janggal dengan undangan itu.
"Mmm, Kevin lagi apa ya?" Tanya Kuunii monolog, tapi ketika Kuunii akan membuka ponselnya, tiba tiba sebuah notifikasi via Whatsaap dari Kevin muncul di layar ponselnya.
>Kevin
Di rumah mu ada siapaAnda<
Banyak,mendadak aja mereka dateng
ke rumah. Aku aja ngga tau kenapa.>Kevin
Apa ada acara sepesial hari ini?Anda<
Ngga sih, tapi aku mau ngajak
kamu ke pesta abal abal>Kevin
Sama aku juga mau ajak kamu ke pestaAnda<
Oke, kamu bisa kasih tau aku nama
hotelnya nanti aku juga kasih tau.>Kevin
Hotel je t'aimeAnda<
Kok sama ya?>Kevin
Kita itu udah di takdirkan bersama jadi tempatnya juga samaAnda<
Receh>Kevin
Recehan siapa sama AzkaAnda<
Huuu... masa Azka>Kevin
Mmm... aku lagi jalan Ke rumah mu siap siap yaAnda<
Jangan>Kevin
Yah, dah jalanin mobilnya nihAnda<
Yah Kevin PleaseAnda<
KevinAnda<
My boyFriendAnda<
Yuhu
ReadTBC
__________________
HAPPY READING😘
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate You But I Love You
JugendliteraturTidak semua harus di ingat, ada juga yang harus di lupakan. Entah itu baik atau buruk, tetaplah jadi dirimu sendiri. Dan ada satu pesan untuk kalian, jangan pernah mendahulukan ego dan gengsi kalian, karna yang ada nanti akan menyesal Cover by.Pheli...