Part.30💦( Para Bocah )

106 6 0
                                    

    Sedari tadi Kuunii dan ketiga sahabatnya terus membersihkan tempat yang akan di jadikan mereka sebagai tempat usaha. Sesuai Perkataan Phelia mereka berkumpul pagi pagi ke Cafe yang sudah mereka beli dengan uang saku yang mereka kumpulkan sendiri. Di sana tidak hanya Kuunii dan Ketiga sahabatnya tapi juga ada Kevin yang sedang mendaftar apa saja barang barang yang di perlukan untuk membuat Cafe ini terlihat lebih sempurna.

    "Phelia, geser ke sana dikit. Itu miring" Perintah Kuunii sambil mengulurkan tangannya kedepan memberi arahan pada Phelia. Sementara Namira dan Manda membersihkaj debu debu yang ada di Cafe itu.

    "Iya kaya otaknya" Sambung Namira dan Manda sambil cengengesan tidak jelas di depan pintu Cafe.

    "Ck, lain kali ngaca dulu di kamar mandi. Otakmu juga miring" Ucap Phelia sensitif

    "Husstt... udah, kalian berdua kalo berantem ngga ada abisnya. Lanjutin beres beresnya" Perintah Kuunii langsung di respon para sahabatnya dengan anggukan kepala.

    Perlahan mata Kuunii menangkap sosok Kevin yang sedang duduk memegangi dahinya. Perlahan Kuunii mendekati Kevin sambil memegang ponselnya.

    "Nih, semua daftar yang aku perluin kalo kamu mau nambahahin tinggal tulis aja" Ucap Kuunii sambil menunjukan ponselnya pada Kevin lalu meletakannya tepat di depan tangan Kevin.

    "semuanya Aku sama Phelia mau beli keperluan bentar ya" Kata Kuunii sambil mengambil Kunci mobilnya.

    "Hah, aku?!"Tanya Phelia yang sama sekali tidak tau bahwa dirinyalah yang harus menemani Kuunii membelanjakan keperluan Cafe.

    "Ya iyalah, emang yang namanya Phelia siapa lagi?" jawab Kuunii balik tanya, lalu mendadak saja Kuunii menarik Phelia lalu memasukan Phelia kedalam mobilnya.

    "Wah main kasar sekarang" kata Phelia,

    "Bisik, jangan banyak perotes. Kita harus dateng ke hotel om Reyhan, katanya anak anak di Indonesia pada Liburan Kesini" Jelas Kuunii

    "Ohhhh... papa, bilang dong. Kalo gitu mah aku ngga nolak. Oh ya, kenapa ngga ajak Mereka sekalian?" Tanya Phelia

    "iiiisssss, banyak nanya. Kalo aku ajak mereka pasti mereka ngga akan menyelesaikan pekerjaannya" jawab Kuunii sambil memperhatikan jalan.

    Tak lama kemudian mereka berdua sampai di hotel milik Reyhan, Ayahanda dari Phelia. Di sana lagi lagi mereka bertemu dengan Wartawan tapi yang terlihat bukan wartawan dari indonesia.

    "Eh, gimana nih?" Tanya Kuunii pada Phelia yang sedang melepas sabuk pengamannya.

    "Ck...ck...ck, iru wartawan bukan dari indonesia jadi mereka ngga akan kenal sama kita" jawab Phelia sebelum keluar dari mobil Kuunii.

    Mereka berdua berjalan masuk menuju loby hotel dengan perasaan campur aduk. Tapi ketika merek akan masuk ke dalam lift, seorang perempuan menggunakan pakaian seperti model keluar dari lift bersama seorang laki laki. Dan ternyata mereka berdua adalah Dania dan Gilang. Rasa Sakit kembali menggelegar di hati Kuunii. Apa Gilang tidak pernah tau betapa beratnya Kuunii untuk melupakan sosok dirinya dalam hidupnya? Sepertinya tidak.

    "Kuunii?" Panggil Dania saat melihat Kuunii dan Phelia hendak masuk kedalam Lift.

    "Ngapain kamu di sini?" Tanya Gilang dengan nada penasaran.

     "Hah? Seharusnya yang tanya kaya gitu tuh aku, ngapain kamu di sini? Oh apa jangan jangan kamu mau bikin aku inget lagi sama kejadian dulu?" Tanya Kuunii, lalu pergi begitu saja meninggalkan Gilang. Sebenarnya Kuunii ingin terus di sana menatap Gilang, tapi jika itu dilakukan Kuunii tak akan pernah melupakan Gilang di dalam Hidupnya.

    Sesampainya mereka di ruangan yang sang Reyhan minta, mereka langsung di kagetkan oleh ke hadiran beberapa anak kecil yang baru sampai dari Indonesia.

    "Hallo, anak anak" sapa Kuunii pada semua anak anak yang ada di ruangan itu. Mereka semua langsung berhamburan memeluk Kuunii dan Phelia.

    "kaka... kita nungguin kaka dari tadi" Ucap salah satu anak yang kira kira berusia sembilan tahun.

    "Oh ya, oke hari ini kalian harus ikut kaka belanja. Karna besok kalian harus dateng ke pembukaan Cafe baru milik kaka sama sahabat sahabat kaka" Perintah Kuunii yang sedang berlutut untuk menyetarakan tingginya dengan anak anak yang lain.

     "Oke ka, berangkat" Ajak mereka dengan penuh semangat.

    Setelah berada di hotel, Kuunii dan Phelia berganti mobil menggunakan mobil yang bisa menampung lebih dari dua orang. Saat ini mereka sudah berada di mobil, mereka akan pergi berbelanja kebutuhan baju sekaligus mencari bahan untuk membuat seragam anak anak yatim piatu ini.

    "Wah ternyata paris bagus ya ka, kaya yang di film film" Ucap salah satu anak laki laki sambil memonyongkan bibirnya, menatap keindahan dunia luar.

    "Habis belanja, kaka Phelia mau anterin kalian ke rumah buat bersih bersih badan. Kalian belum mandi kan?" Perkataan Kuunii benar benar membuat Phelia Dongkol.

    "Kali ini aku juga?" Tanya Phelia yang di jawab anggukan oleh Kuunii.

TBC
__________________
😙

I Hate You But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang