Part.40💦( Tragedi )

105 6 0
                                    

    "Kenapa sampe sekarang aku masih terus liat bayangan Gilang?" Tanya Kuunii sambil membuat kopi untuk customer.

     "Karena sebagaian besar hati kamu itu masih mencintainya, dan sebagian kecil membencinya. Kalo kamu terus terusan menyangkal yang ada bayangan Gilang akan selalu menerkammu" Ucap Namira menakuti Kuunii. Sejak Namira di ceritakan kejadian pagi tadi di rumah, Namira selalu saja menakuti Kuunii dengan cerita cerita konyolnya yang terkadang masuk akal.

     "Cukup! Kamu pikir aku ini anak kecil. Dah ah, aku mau ke luar" Kuunii pergi keluar dapur dan menjumpai dua sahabatnya sedang membahas sesuatu sambil menunjuk jarinya ke arah laptop di hadapan mereka.

     Kuunii dengan cepat duduk di sofa depan Manda dan Phelia yang terlihat sangat sibuk. "Cape, ngomong sama si sinting" Keluh Kuunii saat Phelia menaikan satu alisnya.

    "Ada salah satu Customer yang minta kamu nyanyiin lagu dari Indonesia" Ucap Phelia sambil mengetik sesuatu di laptopnya.

     "Oke, emangnya mau lagu apa?" tanya Kuunii dengan antusias.

     "Pernah, by Azmi" Jawab manda, dengan semangat Kuunii naik ke atas panggung. Tak lama kemudian Gilang menyusulnya naik ke atas panggung yang entah di suruh siapa.

     "Kamu ngapain di sini?" Tanya Kuunii sambil menodongkan Ujung Gitar pada Gilang.

    "Kamu mau nyanyi Lagunya Azmikan? Ayo, aku siap" jawab Gilang, ia mulai memainkan Gitar secara perlahan. Sementara Kuunii siap tidak siap harus mengikutinya.

     "Ada apa kau bertemu dia, mungkinkah kau ingin bagi cintamu, jika memang kau bagi cintamu, masih pantaskahku jaga hati Ku" Suara Gilang mulai beriringan dengan petikan gitar yang ia mainkan.

    "Ingatkah semua kata yang kau ucap dulu, kau berjanji untuk setia, kini ku tanya kemana janji itu kau buang" semua yang Kuunii ucapkan seolah sama seperti apa yang dia alami.

     "Pernah sakit tapi tak pernah sesakit ini, karna pernah cinta tapi tak pernah sedalam ini"

     "Aku ingin semua cintamu hanya untukku memang ku tak rela kau bagi untuk hati yang lain."

     "Jika memang kau bagi cintamu, kemana janji itu kau buang" ucap mereka bersamaan.

    "Oo.. Kau buatku menangis tanpa air mata, sampai ku teriak pun sudah tak ada suara, hooooo... Uwo.. O" tik... Setetes air mata meluncur di pipi Kuunii tanpa sadar.

     "Pernah sakit tapi tak pernah sesakit ini, karna pernah Cinta tapi tak pernah sedalam ini"

      "aku ingin semua cintamu hanya untukku, memang ku tak rela kau bagi untuk hati yang lain."

    Setelah lagu itu selesai di nyanyikan Kuunii langsung keluar dari Cafenya, tak lupa ia juga membawa tas yang tadi ia bawa. Entah kenapa hatinya seperti tertusuk tusuk ketika ia menyanyi lagu itu, apa lagi bersama Gilang. Semua kata jata dalam lagu itu sungguh menyentuh hatinya.

     "Aku harus pulang ke Indonesia, aku ngga mungkin terus ada di sini" Ucap Kuunii yang sedang mengendarai mobilnya. Baginya semua penderitaan hanyalah sebuah ilusi permanen yang bersarang di hatinya.

    Tinnnnnn....
    Suara klakson mobil membuat Kuunii berhenti mendadak, mobil yang ada di sampingnya membanting stir hingga mobil itu menabrak pembatas jalan. Mata Kuunii membulat dengan sempurna.

    "Ya Allah, hah? Apa yang aku lakuin? Gimana ini?" Wajah Kuunii pusat pasi, dan pemandangan yang terjadi di depannya di sebabkan oleh keterkejutan Kuunii hingga membuat ia mengerem secara mendadak.

     Satu satunya yang Kuunii lakukan adalah menelfon Phelia, menurutnya Phelia bisa membantunya jika dalam situasi seperti ini. Dengan tangan gemetar dan keringat bercucuran Kuunii mulai mendekatkan ponselnya ke telinganya, ia berharap Phelia menjawab telfon darinya.

"Hallo, Phelia"

"Iya, apaan sih pake telfon. Ngga tau apa di Cafe lagi rame"

"Phelia" Kuunii menangis dengan pelan,

"Lho, kenapa kamu. Aku ngga maksud marahin kamu"

"Bukan itu"

"Kamu kenapa, ayo bicara"

"Aku bikin orang kecelakaan"

"Hah? Kamu? Tapi gimana bisa?"

"Dah pokoknya kamu ke sini, aku nanti ceritain semuanya"

    Orang orang mulai mendatangi mobil Kuunii, mereka meminta pertanggung jawaban Kuunii, dengan terpaksa Kuunii keluar dari mobil. Suara Kuunii mulai gemetar. Ia tidak bisa lagi berjalan dengan normal. Kakinya seperti sulit di gerakan. Seperti ada yang mengikat kakinya menggunakan rantai.

     Betapa terkejutnya Kuunii ketika melihat Muka Gilang bercucuran darah segar. Ia sama sekali tidak mengharap semua ini akan terjadi, Kuunii terus mengutuki kebodohannya. Mendadak saja semua pandanganya kabur dan mulai gelap. Tubuhnya pun seperti melayang jatuh ke bawah. Dan buggghhh...

    "Kuunii" Panggil Phelia saat melihat Kuunii jatuh tidak sadarkan diri. Dan ketika melihat Gilang, ia pun sama terkejutnya.

     "Manda kamu sama namira urus Gilang ya.  Biar aku yang bawa Kuunii" Perintah Phelia yang langsung di mengerti oleh Manda dan Namira.

     Saat ini Kuunii berada di mobilnya bersama Phelia. Sedangkan manda Pergi bersama namira untuk membawa Gilang ke rumah sakit. Phelia benar benar tidak mengerti dengan semua yang terjadi.

     Sesampainya di rumah sakit, Gilang langsung di tangani oleh beberapa dokter. Mereka bilang Gilang dalam keadaan Kritis, ketiga sahabat Kuunii langsung menghubungi keluarga Gilang dan juga Keliarga Kuunii. Mereka harus tau apa yang terjadi. Sementara Kuunii sedang di bantu salah satu perawat agar bisa kembali sadar.

TBC
_________________

I Hate You But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang