Part.24💦( Kata kata yang aneh )

120 7 0
                                    

    Setelah kejadian malam itu, Kuunii tidak mendekati Phelia, bahkan mengajaknya bicarapun tidak. Sudah dua hari mereka seperti itu, dan yang hanya bisa kedua sahabat Kuunii lakukan adalah mencairkan suasana di antara Kuunii dan Phelia.

    "Hay, semua" suara Kevin berhasil membuat Kuunii yang sedang duduk termenung langsung menengok ke arahnya. Suara yang sama yang mengatakan cinta dalam bahasa prancis.

    "Hey, Phelia. Bagaimana? Apa kau mau mengakui perasaanmu?" Tanya Kevin, Kuunii yang merasa tersindir langsung menaikan satu alisnya, pertanda bahwa ia sedang kebingungan.

     "Permisi" Kali ini Phelia tidak menjawab pertanyaan Kevin melainkan langsung pergi ke kamarnya. Sementara Kuunii hanya bisa menghela nafas.

    "Apa yang terjadi padanya" Tanya Kevin sambil mendaratkan dirinya di sofa ruang tamu. Entah kenapa Kuunii merasakan sesak di dadanya ketika melihat Kevin begitu perhatian pada Phelia.

    "Apa dia makan dengan teratur? Sepertinya dia agak pucat"tanya Kevin lagi.

    "Aku harus membereskan Cafe yang akan kita operasikan kembali" Ucap Kuunii sebelum pergi meninggalkan Kevin dan dua sahabatnya. Tapi sebelum Kuunii melewati Kevin, Kevin sudah menarik tangan Kuunii hingga Kini ia duduk tepat di dekat Kevin. Bahkan sangat dekat.

    "Apa barusan kamu Cemburu?" Tanya Kevin sambil menyunggingkan senyumnya. Entah ada apa dengan kepala Kuunii, hingga dengan sendirinya mengangguk. Kali ini Kuunii terlihat sangat malu, terlebih Kevin sedang menatapnya.

     "Really?" Tanya Kevin lagi

     "jangan mempermainkan perasaan seorang perempuan" Ucap Kuunii lalu berdiri meninggalkan Kevin yang sudah tersenyum sinting ke arahnya. sikap Kuunii yang seperti ini justru menunjukan jika Kuunii memang benar menyukai Kevin.

    "Kevin, Mending kamu kejar Kuunii dan jelaskan semua yang terjadi. Gara gara rencana kalian yang aneh, cuma Phelia yang kena imbasnya, Kamu ngga." Perintah Manda,

    "Iya, aku kejar Kuunii sekarang" Kevin beranjak dari tempat duduknya menuju halaman rumah. Sementara Kuunii sudah mengendarai mobilnya lumayan jauh.

    "Sebenernya Phelia Kenapa ya? Apa maksud perkataan cuma Phelia yang kena imbasnya?" Ucap Kevin sambil memasukan diri ke mobilnya.

    Kevin terus mengikuti Kuunii dari belakang hingga akhirnya Kuunii berhenti di tempat yang beda jauh dangan apa yang ia katakan di rumah tadi. Sekarang ia sedang berada di sebuah taman yang menampilkan berbagai pasangan yang sedang menghabiskan waktunya bersama sama.

    "Phelia berubah karna Kevin? Tapi itu tidak mungkin, bagaimana bisa?" Tanya Kuunii pada dirinya sendiri. Kevin yang mendengar Pertanyaan Kuunii langsung mendekat ke arahnya.

    "Memang tidak mungkin" suara Kevin lagi lagi membuat Kuunii menengok ke arahnya. Selalu saja suara Kevin bisa membuat Kuunii tenang.

    "Hmmm... kamu mungkin tidak tau kenapa sahabatmu melakukan yang aku suruh" ucap Kevin, Kuunii hanya bisa mengangkat satu alisnya.

    "A - pa mak sudmu?" Tanya Kuunii,

    "Aku menyuruh Phelia mendekati Ku agar kamu mau mengakui perasaanmu padaku. Mungkin ini terlalu ke kanak kanakan, tapi jika kamu terus diam tidak mau mengakui perasaanmu padaku itu akan membuatku menderita. Itu terlihat seperti aku sedang berdiri di papan kayu yang ada di atas gedung tinggi, dan di sana aku harus memilih antara terjun dan mundur. Jika terjun aku akan mati dan menghilang, tapi jika aku mundur aku akan tetap ada di dunia yang membuatku sakit" jelas Kevin pada Kuunii.

    "Jadi... itu semua? Apa yang aku lakukan pada Phelia kemarin itu salah" ucap Kuunii terbata, ia bingung harus berbuat apa lagi. Terlebih jika Phelia marah ia akan berdiam diri. Dan itu artinya Kuunii akan kehilangan satu suara yang baginya berarti.

    "Sudahlah, aku yakin sahabatmu itu sudah bisa berpikir jadi tidak perlu khawatir. Yang sekarang harus kamu lakukan adalah ikut bersama ku" Perintah Kevin langsung di angguki oleh Kuunii. Mereka berdua pergi ke suatu tempat. Lebih tepatnya sebuah Cafe, semua orang yang ada di dalam menyambut kedatangan Kevin dengan ramah. Tak terkecuali pelanggan yang baru datang.

    "Apa mereka mengenalimu?" Tanya Kuunii,

    "Di paris aku beeprofesi sebagai seorang model, jadi tidak heran jika mereka seperti itu. Apa kamu tidak mengetahui jika aku seorang model?" Tanya Kevin balik, lalu Kuunii hanya menggelengkan kepalanya. Spontan Ksevin langsung mengacak acak rambut Kuunii pelan.

    "Ya sudah duduklah, ada sesuatu yang ingin ku sampaikan" perintah Kevin, Kuunii langsung duduk di tempat yang Kevin tunjuk, sementara Kevin menghilang entah kemana.

    "permisi nona, bisakah kami bertanya sesuatu?" Tanya seorang wanita yang sedang memegang kamera dan beberapa lembar kertas di tangannya.

    "Mmm... ba.." belum selesai Kuunii menjawab Kevin sudah membungkam mulut Kuunii dengan tangannya.

    "Tidak bisa" potong Kevin, lalu Kevin membawa Kuunii ke halaman belakang Cafe itu. Di sana ada dua ayunan kayu yang menghadap ke kota paris yang bisa langsung memikat mata, tak hanya itu. Ada juga kayu yang berbentuk hati yang di rangkai membentuk tulisan I Love You Kuunii yang menempel di batang pohon yang sudah di beri kayu lebar dengan hiasan yang begitu manis. Kevin membawa Kuunii duduk di atas Ayunan kayu itu.

    "Apa pendapatmu?" Tanya Kevin yang sudah duduk di sebuah Kursi taman yang terbilang mewah yang terletak satu meter dari ayunan.

    "Indah" jawab Kuunii sambil meneliti tiap tempat ini. Tak lama kemudian seorang laki laki membawakn Gitar dan bunga mawar.

    "Kuunii" panggi Kevin

    "Iya?" Tanya Kuunii yang merasa bingung.

    "duduklah di depanku" jawab Kevin sambil menunjuk Kursi di depannya.

    "For you My Love" Ucap Kevin, perlahan ia memetikan gitar yang ia pegang. Menyanyikan lagu dari Devano Danendra dengan judul menyimpan rasa. Bagi Kuunii ini adalah pertama kalinya seseorang memberikan kejutan di siang hari. Apa lagi dengan berbagai macam benda yang tertata rapi di dekatnya. Usai menyayikan lagu itu, Kevin langsung memegang kedua tangan Kuunii.

    "Kuunii, aku cuma mau bilang ini satu kali. Dan ngga akan di ulang" Ucap Kevin sambil menarik nafas, pertama kalinya ia akan mengungkapkan perasaannya pada sekorang perempuan.

    "Aku suka sama kamu" lanjut Kevin, Kuunii yang mendengarnya langsung membutkan matanya.

    "Hah?" Tanya Kuunii,

    "Sssstttt, aku belum selesai bicara" jawab Kevin,

    "Aku suka sama Kamu, tapi jangan tanya kenapa aku suka sama kamu, dan jangan bilang kenapa harus kamu. Kamu mau jadi pacarku?" Perkataan Kevin sukses membuat Kuunii melongo, tempatnya romantis, tapi kata katanya tidak romantis sama sekali. Itu malah terlihat seperti Kevin sedang mengajak temannya untuk makan bersamanya.

    "Aku tau kata kata ini tidak memiliki unsur romantis sama sekali tapi Cinta itu bukan atas dasar Keromantisan kan?" Tanya Kevin. Kuunii hanya visa mengangguk mengiyakan.

    "Jadi?" Pertanyaan Kuunii sama sekali tidak di respon oleh Kevin. Kuunii yang merasa dongkol langsung mengerucutkan bibirnya dan sesekali mengomel sendiri.

    "Apa kamu marah? Cepat katakan apa salahku? Biar aku bisa memperbaikinya" Ucap Kevin sambil menatap dalam ke pada Kuunii.

    "Tidak ada, aku hanya sedikit kesal padamu, karna kamu tidak merespon perkataanku" jawab Kuunii sambil memperhatikan senyum Kevin yang saat ini sudah mengembang bak adonan kue.

    "Baiklah maafkan aku, jadi sekarang kamu bisa menghukumku sesukamu" Entah kenapa saat ini Kuunii merasa Kevin sangat melindunginya. Bahkan hanya masalah sepele Kevin sampai bersikap seperti itu.

    "Aku hanya akan memberikan satu hukuman padamu, yaitu jangan pernah membuat ayahmu marah padamu" perintah Kuunii.

    "Baiklah, tapi jika itu bisa. Aku akan berusaha untukmu" Ucap Kevin semangat. Lalu mereka berdua pergi menuju mobil untuk segera kembali ke rumah.

TBC
______________________
Semoga nyambung dan ngga aneh😊

I Hate You But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang