Part.34💦( Happy Birthday )

106 5 0
                                    


    Pagi ini Kuunii tidak ingin berangkat lebih awal, karena ini adalah hari sepesial bagi Phelia. Kuunii tidak ingin mengacaukan suasana hati Phelia. Dilihatnya Phelia yang turun dari kamarnya masih menggunakan piyama.

     "Pagi semua" Ucap Phelia dengan riang, ini sudah Kuunii duga. Phelia akan berpura pura tersenyum.walaupun sebenarnya Phelia merasakan pedih yang teramat dalam.

     "Mmm... Phelia boleh ijin makan di kamar ngga mah?" Tanya Phelia,

     "Lho emangnya kenapa? Ngga biasanya kamu kaya gini" jawab Kenzy balik bertanya. Memang Kenzy perhatikan belakangan ini ke dua anak remaja di keluarganya terlihat murung dan tidak bersemangat.

     "Mmm... Itu ada film yang lia suka, bentar lagi mau mulai jadi sayangkan kalau di lewatin, jadi lia mau makan di kamar aja" jelas Phelia berbohong, ia tau apa yang ia lakukan salah tapi mau bagaimana lagi. Jika ia tidak berkata seperti itu maka ibunnya akan sedih.

     "Ya udah, ngga mau di temenin Kuunii?" Ucap Kayla tanpa permisi.

     "Eh? Anu itu ka, liakan sama anak anak di dalem" ucao Phelia sambil menebar cengiran khasnya. Entah apa yang ada di dalam pikiran Phelia. Jika anak anak tau apa yang akan ia lakukan nanti pasti anak anak itu akan mengadu kepada semua orang yang ada di rumah.

     "Fyyuuhhh... " Kuunii langsung menghela nafas panjang, jika ia makan bersama Phelia. Bisa gagal rencana aktingnya.

     Perlahan Kuunii mencari serangkaian nomor telepon Alvaro yang akan ia hubungi. Kuunii mendekatkan ponsel itu ke dekat telinganya, sampai akhirnya Alvaro mengangkat telfonnya.

"Hallo, dengan Alvaro Dalvien atkinsoon?"

"Ya, saya sendiri. Ada yang bisa saya bantu?"

"Hadehhh... Ini aku Kuunii, sahabat Phelia"

"Oh ya, aku inget. Ada apa? Tumben telfon? "

"Ck, ini penting"

"Emang aku bisa bantu?"

"Bisa banget malah, pokoknya malam ini kamu harus telfon Phelia trus bilang suruh dateng ke hotel Je t'aime. Vilang aja ada konvensi pers di sana atau apalah terserah apa alasanmu" jelas Kuunii,

"Emangnya ada apa sih?"

"Kamu dah di Pariskan? Kamu juga inget apa rencananyakan?"

"Mmm... Iya, jadi aku harus kirim berapa orang buat nyiapin Phelia?"

"Terserah yang penting jalanin sesuai rencana.oke bay, aku sibuk"

    Belum sempat Alvaro menjawab Kuunii sudah mematikan ponselnya terlebih dahulu. Kuunii yakin mengajk Alvaro adalah ide yang palling brilian.

     "Lagi telfonan sama siapa?" Tanya Devano yang entah sejak kapan sudah ada di belakang Kuunii. Devano langsung menaikan satu alisnya.

     "Eisss...  No Kepo kepo oke" Kuunii pergi meninggalkan Devano karna tidak mau Mendengar pertanyaan Devano yang baginya super lebay.

     "Dih? Pelit amat si de" omel Devano sambil melihat sang adik dari Kejauhan.

oOo

    Sore ini Phelia sudah di jemput oleh satu sopir dan dua bodyguard yang Alvaro perintah. Mereka membawa Phelia ke sebuah rumah mewah dengan gaya klasik tapi moderen. Phelia bahkan tidak tau siapa pemilik dari rumah ini.

I Hate You But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang