Part.10💦( Pengorbanan )

171 11 0
                                    

Mobil Sport milikmu pun tau aku mencintaimu sudah lama hingga tak lagi memikirkan kejadian di sekitarku
-Kuunii Devorenz-

     Kringgg...
     Suara bel pulang sekolah berbunyi di seluruh penjuru wilayah sekolah, semua siswa SMA Biru Permata berhamburan keluar kelas meninggalkan area sekolah. Begitu juga keempat sahabat ini, mereka berjalan keluar sekolah sambil bersenda gurau.

    "Kuun" panggil Gilang saat melihat Kuunii berjalan menuju Parkiran sekolah. Ketiga sahabat Kuunii yang sudah tau apa maksud Gilang langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

    "Ayo kita pulang" Gilang meraih tangan Kuunii, membawanya ke dekat mobilnya. Entah Kenpa Kuunii semakin merasa Canggung ketika Gilang berada di dekatnya. Seperti ada yang aneh, atau mungkin karna Kuunii tidak terbiasa dengan ini semua.

    "Besok bukankah Kamu di liburkan?" Tanya Gilang saat mereka berdua sudah ada di dalam Mobil. Kuunii hanya menjawabnya dengan anggukan malu. Kuunii lebih suka saat mereka masih seperti dulu. Jika seperti ini Kuunii seperti berada dekat dengan orang asing.

    "Mmm...bagaimana jika kita pergi ke suatu tempat" Ucap Gilang yang sedang memperhatikan jalan yang dilalui banyak kendaraan.

    "Jangan, bukankah besok ada Ujian? Fokus saja pada Ujianmu. Setelah Ujian kamu bisa mengajaku Kemanapun sesukamu" Jelas Kuunii pada Gilang, dengan senang hati Gilang mengangguk. Ini kesempatan tak mungkin Gilang lewatkan begitu saja. Di tengah keheningan deringan ponsel milik Gilang membuat kedua sejoli ini saling menatap. Diangkatnya telfon dari ibunda Gilang.

"Hallo Assalamu'alaikum mah"

"Wa'alaikumussalam, cepatlah pulang. Ada yang ingin mama bicarakan"

"Tapi ma, Gilang mau nganter Kuunii dulu"

"Waktunya tidak lama Gilang. Cepat ke sini lima menit lagi ibu tunggu"

"Tapi bu, gimana Gilang kesana dalam waktu lima menit..." Belum selesai Gilang berbicara ibundanya sudah memutus sambungan telfonnya. Kuunii yang mendengar percakapan antara ibu dan anak ini langsung memegang bahu Gilang.

    "Aku turun di sini, kamu pulang aja ke rumah. Mungkin itu penting" Ucap Kuunii, lalu dengan terpaksa Kuunii turun dari mobil Gilang. Anehnya Gilang sama sekali tidak melarang Kuunii ataupun berterimakasih, ia malah langsung pergi begitu saja.

    "Cuma segitukah kepedulianmu?" Kuunii dengan berat hati berdiri di pinggir trotoar sambil menunggu ada taxi atau ojek yang lewat. Setelah lebih dari setengah jam Kuunii menunggu semuanya Nihil. Tak ada satupun kendaraan umum yang lewat di depannya. Tiba tiba ada satu motor yang berhenti tepat di depan Kuunii.

    "Kuunii" Panggil Laki laki itu saat melepas helm dari kepalanya. Kuunii yang merasa terpanggil langsung melihat kearah laki laki itu.

    "Grrey?" Ucap Kuunii pada laki laki yang di panggilnya dengan nama Grrey, Grrey adalah sepupu sahabatnya yang baru saja menjadi siswa baru di SMA Biru Permata.

    "Kenapa lo ada di sini? Mau gue anterin ngga?" Tanya Grrey sambil memberikan Helm yang ada di depannya pada Kuunii. Baginya sahabat sepupunya adalah keluarganya juga.

    "Makasih, anterin aja gue ke rumah Gilang" Ucap Kuunii lalu dengan Cepat ia sudah berada di atas motor Grrey. Sedari tadi hati Kuunii memaksanya untuk pergi kerumah Gilang dan saat ini ia akan menuruti kata hatinya. Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di depan sebuah rumah besar dengan banyak penjaga di sekeliling rumah.

    "Makasih, jangan bilang siapa siapa gue kesini" Ucap Kuunii lalu ia pergi masuk ke dalam halaman rumah Gilang, tapi Grrey masih ada di sana untuk memastikan Kuunii bertemu dengan Gilang.

    "Assalamu'alaikum" Kuunii mengetuk pintu rumah Gilang, aneh kenapa rumah sebesar ini tidak memiliki bel sekecil apapun. Pelit sekali, rumah aja yang besar belnya ngga ada sama sekali.

    "Permisi tante" Hening tak ada jawaban dari dalam rumah Kuunii terus mengetuk Pintu besar itu hingga tangann yang ia gunakan untuk mengetuk berubah warna jadi merah.

    "Maaf non,tapi semua orang sedang keluar kota" Deg, Kuunii membeku di tempatnya setitik air mata berhasil mendarat di pipinya. Gilang pergi tanpa pamit padanya, saat Kuunii keluar dari Mobil ia juga tidak melarangnya taupun mengucapkan terimakasih padanya. Hatinya kini merasa sesak, tiba tiba saja hujan turun layaknya hati Kuunii yang sedang mendung. Kuunii masih terdiam di halaman rumah Gilang dengan keadaan tubuh yang menggigil karna semua yang ia kenakan basah. Tiba tiba Kuunii merasa semua yang ia liat mendadak tidak jelas, lalu detik berikutnya Tubuh kuunii jatuh Kebawah tidak sadarkan diri.

TBC
_________________________

Maaf ya guys cukup segitu aja updetnya, kehabisan kata kata. Author yang ngetik baper sendiri ngebayangin keadaan Kuunii. Keadaan di mana seorang perempuan rapuh karna seorang laki laki. Tapi tenang endingnya ngga sedih. Makasih guys, jangan lupa Votment. Salam dari Author si penulis amatiran😊

I Hate You But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang