Part. 43💦( Tersadar )

129 6 0
                                    

Masalah datang untuk dihadapi bukan dibiarkan begitu saja, yang ada jika masalah di biarkan maka masalah itu akan semakin menerkammu.
- Phelia -

     Sudah tiga bulan sejak kecelakaan itu Gilang belum juga tersadar dari komanya. Sementara kondisi Kuunii makin melemah karna Kuunii yang tidak mau makan sedikitpun, sehingga kayla terpaksa menginfus Kuunii agar kondisi Kuunii tetap stabil walau ia terus berada di tempat tidur.

     Pagi ini mendadak saja jantung Gilang berhenti berdetak, keadaan Gilang ini langsung membuat semua anggota keluarganya datang ke rumah sakit, termasuk Kuunii dan keluarganya.

     "Gilang...  Dimana Gilang" Triak Kuunii saat sampai di rumah sakit, ia di duduk di kursi roda karna kondisinya yang lemah.

     "Kuunii" panggil ibunda Gilang yang sedang menangis tersedu sedu saat mendekati Kuunii.

     "Mama, gilang ngga papakan? Gilang baik baik ajakan? Ayo jawab" Triak Kuunii saat melihat semua orang diam di luar ruangan.

     "Kenapa kalian diam, aku bertanya pada kalian semua. Gilang tidak apaapakan? Kenapa kalian diam? Om, Kevin, Dania, Phelia, kalian juga kenapa diam. Ayo jawab, apa yang terjadi pada Gilang" Kuunii mendekati Phelia dan memaksanya untuk berbicara. Kayla yang tidak melihat kehadiran Kuunii langsung berbicara apa yang terjadi pada Gilang.

     "Om, Maaf kita tidak bisa melakukan apapun sekarang, nafas dan jantung Gilang sudah tidak berfungsi. Kita hanya bisa berdoa menunggu sampai dokter bisa membantu Gilang" Perkataan Kayla sontak membuat Kuunii bangkit dari Kursi rodanya dan masuk ke dalam ruangan dengan keadaan lemas tak bertenaga.

     "Ka apa yang kaka lakukan, aduhhhh.... " Ucap Phelia lalu masuk ke dalam, mengikuti Kuunii.

     "Gilang!!!" Triak Kuunii sambil mendekati Gilang yang sudah terbaring pucat.

     "Gilang kamu bangun, buktikan ke semua orang kalo aku bukan pembunuh. Buktikan ke semua orang jika kamu benar benar mencintaiku. Apakah hanya ini cinta yang kamu miliki, Gilang aku mohon buka matamu, bernafaslah. Aku mohon, buka matamu. Lihatlah aku, lihatlah aku Gilang. Gilang ayo buka matamu. Buktikan seberapa besar cintamu Gilang... aku mohon..." Kuunii terus memohon sambil memeluk Gilang yang terbaring tak bernyawa. Mendadak saja Kuunii merasakan Ada yang memegang tanganya, spontan membuat Kuunii berhenti menangis.

     "Gi... Gilang" Kuunii langsung melepas pelukannya saat ia tau jika Gilang masih bernafas. Phelia yang melihat kejadian ini langsung berlari memanggil sang kaka dan juga dokter lainnya yang tadi menangani Gilang.

    "Phelia bawa Kuunii keluar, biar kaka sama dokter lainnya menangani Gilang" perintah Kayla. Dengan cepat Phelia membawa Kuunii keluar ruangan sementara kayla dan para dokter sibuk menangani Gilang. mereka mencoba membuat detak jantung Gilang kembali stabil.

     Setelah beberapa menit menangani Gilang akhirnya Gilang bisa di jenguk oleh keluarganya. Orang yang pertama kali terlihat bersemangat Adalah Kuunii. Ia langsung datang memeluk Gilang dan menangis terharu.

     "Sudah jangan menangis, aku ingin bertanya sesuatu padamu" Ucap Gilang setelah menghapus air mata Kuunii.

     "Apa?" Tanya Kuunii,

     "Apa kamu sangat menghawatirkanku? Aku dengar kamu mengatakan jika kamu sangat mencintaiku, apa itu benar?" Pertanyaan Gilang sontak membuat pipi Kuunii merona merah. Dalam keadaan seperti ini Gilang masih saja membuat Kuunii tersipu malu.

I Hate You But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang