Part.6💦( Kejutan)

200 18 0
                                    

Tak perlu pergi keliling dunia untuk bahagia,cukup liat kamu aku sudah merasakan kebahagian yang luar biasa.
- Gilang Adytama -

    Sudah pukul 11.55 mereka juga belum selesai Rapat Osis. Tiba tiba semua lampu padam, Kuunii langsung meraba raba di sekelilingnya tapi seperti tidak ada orang. Kuunii mengambil ponselnya lalu mengecek jam di ponselnya.

    "Hah, jam dua belas kurang 1 menit. Bentar lagi pagi dong" Kuunii mulai Khawatir karna tidak ada ornag di sekelilingnya. Ia menggigiti kuku kukunya hingga tidak panjang lagi. Tiba tiba pada pukul 12.00 lampu menyala dan suara lagu Happy Birthday dinyanyikan oleh semua orang. Ya, sekarang adalah hari ulang tahun Kuunii. Air mata Kuunii langsung mengalir dipipinya. Devano, ibundanya, dan ayahnya. Semua ada di sana. Termasuk orang yang ia cintai yaitu Gilang.

    "Ya ampun, kalian?" Kuunii memeluk Ibundanya lalu ayah dan kakanya. Ia sampai lupa jika besok(hari ini karna sekarang sudah pukul 12.01 jadi masuknya hari ini.) Adalah hari ulang tahunnya. Ia terlalu lelah untuk memikirkan hal hal seperti itu.

    "Makasih semua" Kuunii juga memeluk ketiga sahabatnya yang saat ini sedang memegang terompet masing masing satu. Mata Kuunii melihat ke arah Gilang yang sedang tersenyum sinting ke arahnya.

    "Gue ngga di peluk nih" Ucapan Gilang mendapat tatapan tajam dari Kuunii. Keluarga Kuunii hanya tertawa kecil termasuk Ayahnya yang melihat kelakuan Gilang pada Kuunii. Padahal biasanya ayahnya sangat tidak suka jika ada laki laki berkata seperti itu pada Kuunii tapi kali ini Ayahnya sama sekali tidak marah jika Kuunii mendekati Gilang. Berbagai macam sepesies pertanyaan muncul di dalam kepala Kuunii. Mulai dari What sampai why.

    "Dih jangan ngarep lo peluk sahabat Gue, lo Kira dia Guling" Phelia mulai sewot dengan apa yang Gilang katakan. Bukan Cemburu atau bagaimana tapi Phelia sangat tidak suka jika Gilang membuat Sahabat tersayangnya ini semakin terjerumus kedalam lubang harapan palsu yang Gilang buat.

    "Dih sewot, mau gue peluk juga lo?" Kuunii hanya terkekeh, ia dama sekali tidak merasa cemburu karna ia tau sahabatnya ini berniat baik.

    "Amit amit, mending peluk tiang listrik dari pada peluk lo"

    "Ya udah sono peluk aja tiang listrik" Gilang menumpahkan amarahnya pada Phelia. 'Dasar cewek jadian untuk sahabatnya Kuunii kalo bukan dah gue buang lo di tengah tengah samudra hindia' Ucap Gilang dalam hati.

    "Bisik lo, Om mulai acaranya" Phelia mengerucutkan Bibirnya, Otak Sintingnya mulai berkerja. Senyum penuh siasat terukir di raut wajah Phelia.

    "Jangan macem macem, Kalo macem macem gue suruh bokap jangan ngasih lo makan geratis lagi" Kuunii berbisik di telinga Phelia, ia tau yabg di rencanakan Sahabat sintingnya ini. Dari kecil hingga saat ini Phelia tidak berubah. Ia selalu melakukan hal hal amatir yang membuat Kuunii ngeri jika membayangkannya.

    Setelah acara tiup lilin dan  potong Kue selesai Kuunii dan semua orang di tempat itu kecuali pegawai Restoran pergi untuk pulang. Mengingat waktu sudah pukul dua pagi. Entah ada apa dengan orang Tua Kuunii hingga mengijinkan Kuunii pulang bersama Gilang. Apalah dayanya jika Gilang yang mengajaknya, alhasil kini Kuunii sedang berada di dalam mobil bersama Gilang yang terus senyum di sepanjang perjalanan.

    Bughh!!!
    Kuunii memukul Gilang dengan tas yang ia pegang, saat ini ia sama sekali tidak peduli dengan kondisi Gilang yang sedang menyetir. Kuunii sangat kesal ketika Gilang tersenyum dan membuat para wanita yang berpapasan dengan Mobil mereka kegirangan.

    "Ada apa?" Tanya Gilang yang benar benar terkejut ketika Kuunii memukulnya. Gilang sama sekali tidak merasakan ada kesalahan yang ia lakukan.

    "Ck, Dasar Bodoh! Kondisikan senyummu itu membuat wanita yang melihatmu seperti cacing kepanasan" Jawab Kuunii sewot, Gilang langsung tersenyum. Ia senang karena Kuunii melarangnya tersenyum itu artinya Kuunii tidak ingin Gilang menjadi bahan tontonan mak mak Komplek.

    "Kenapa? Lo cemburu?" Gilang kini membuat Kuunii mengumpat sendiri karna perilakunya. Kuunii terus mengumpat walau ia tau umpatannya akan di dengar oleh Gilang.

     "Tau ah, aku turun di sini aja mau ke mini market" Kuunii keluar dari mobil Gilang lalu menutup pintu mobil Gilang dengan keras, hingga membuat kaca sepion di mobil Gilang sedikit retak.

    "Dasar cewek susah di mengerti" Gilang yang tidak tega membiarkan Kuunii berjalan sendiri langsung menghampirinya tanpa sepengetahuan Kuunii.

TBC

__________________________

I hate You but I Love You, cuma mau bilang tinggalkan jejak, Votmen biar tambah semangat ngetiknya.

Salam Author

Phelia R.Z.A

I Hate You But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang