Taehyung menatap lekat benda kecil panjang dengan dua garis merah itu. Taehyung menitihkan air mata pikirnya bagaimana jika Baekhyun sampai tau bisa-bisa ia ditendang dari apartemen dan tidur dijalanan seperti gelandangan.
"hamil, hiks............hiks............hiks.................. " taehyung berbaring lemas diatas ranjang.
Tokkkk
Tokkk
Tokkk
Clekkk
"jungkook? " taehyung langsung memeluk erat tubuh namja berbadan tegap itu dengan pipi yang basah karena air mata yang terus mengalir membasahi pipinya.
"gwenchana, aku disini tae " mengusap-usap punggung taehyung lembut.
"aku hamil hiks.........hiks............hiks........... " memberikan tespacknya pada jungkook. Jungkook menggenggam erat testpack itu erat.
Tak lama berselang Baekhyun datang dengan mantel tebal yang ia kenakan. Ia terkejut melihat taehyung sedang memeluk seseorang bahkan sampai menangis tersedu-sedu.
"yakk, kim taehyung!!! " pekik Baekhyun kemudian berjalan masuk terburu-buru.
Taehyung dan jungkook yang terkejut langsung melepaskan tautan mereka. Hezel hijau Baekhyun tak sengaja melihat tespack yang dipegang jungkook yang terdapat dua garis melintang.
"hamil? Apa kau hamil tae? " tanya Baekhyun terkejut.
"ani, eonnie aku.........aku............" mencoba menjelaskan. Tangannya bergetar ketakutan namun jungkook menyelipkan jari-jarinya di antara sela-sela jari taehyung agar ia tak merasa takut.
"jadi benar ?, apa dia yang menghamilimu hah?!! " melotot kesal.
"hiks...............hiks..................hiks.........eonnie mianhae.........hiks............hiks............ " mencoba memeluk Baekhyun namun Baekhyun secepat kilat menepisnya kasar dengan kekuatan yang ia miliki hingga taehyung terhempas ke tembok. Baekhyun naik pitam jika saja jungkook tak ada disana mungkin Baekhyun sudah berubah menjadi seccubus sekarang dan membunuh taehyung sekarang.
Taehyung meringis kesakitan ketika punggungnya membentur tembok dengan keras.
"tae, gwenchana? " Jungkook membantu membangunkan taehyung.
"ne......, gwenchana......yeo " sedikit nyeri dipunggungnya namun ia masih sanggup berdiri.
"pergi.........pergi !!! dari sini dan jangan pernah menampakkan wajah kotormu itu dihadapanku, pergi!!! " bentak Baekhyun.
"kajja tae, kita pergi " jungkook memapah taehyung keluar dari apartemen Baekhyun.
Rasa sedih berkecamuk dihati taehyung, ia merasa sakit sekarang kakaknya bahkan tega mengusirnya. Dan sekarang taehyung benar-benar sendiri. keluarganya bahkan tega mengusirnya, kaumnya bahkan mengucilkannya. Sekarang ini taehyung hanya bisa berharap jungkook tak akan pergi meninggalkannya.
"kook, kita mau kemana? " tanya taehyung terlihat cemas.
"kau akan tinggal bersamaku " jawab Jungkook singkat masih memfokuskan diri menyetir mobil.
"tapi.........kita? " taehyung terlihat ragu dengan ide jungkook membawanya tinggal bersama.
"tenang saja, dirumah hanya akan ada kita berdua, appa'ku sudah meninggal dan eomma tinggal di Busan jadi tidak akan ada yang menyakitimu, aku tidak ingin ibu dari calon bayiku menderita dan menangis lagi seperti tadi " tangan kirinya menggenggam erat telapak tangan taehyung. Hati taehyung serasa tenang setidaknya kini ada Jungkook disampingnya.
Clekkk
Pintu terbuka sebuah rumah yang sangat rapi dan bersih tertata apik serta warna cat tembok coklat - krem muda membuat rumah terkesan teduh dan nyaman.
"kajja, jangan malu nanti juga kau akan terbiasa " jungkook menarik pelan pergelangan tangan taehyung.
"rumahmu sangat indah, apa kau yang mendesainnya sendiri? " tanya taehyung lalu mendudukkan pantat sintalnya disofa warna merah marun.
"ani, aku dan eomma yang mendesainnya " menuangkan dua cangkir teh hangat dan sepiring kue cheese cake.
"lalu kenapa kau tinggal terpisah dengannya? " tanya taehyung antusias.
Jungkook berjalan membawa sebuah nampan berisi dua cangkir teh hangat dan sepiring cheese cake lalu meletakkannya di atas meja kaca di depan tv.
"eomma......... sudah menikah lagi dia tinggal bersama suaminya yang baru dibusan " jelas jungkook ikut mendudukkan diri disamping taehyung.
"jadi selama ini kau hanya tinggal seorang diri? " merapatkan posisi duduknya menatap lekat wajah tampan jungkook sebagai lawan bicaranya.
"ne, dan sekarang tidak lagi karena ada kau disini, chuppp " mengecup singkat pucuk rambut taehyung.
"ahh.........jungkook-sshi " memukul manja dada bidang jungkook menyembunyikan semburat dipipinya.
" ohh.........aku tidak tau ternyata kau semanja ini " mencubit pelan hidung mancung taehyung.
"hentikan......!!, badanku lengket aku mau mandi " beranjak dari sofa empuk.
" kamar mandinya di atas di kamar yang paling besar, ne? " jelas jungkook menyandarkan punggungnya ke sofa sambil menyeruput teh hangat.
"ummm.........ani........., kau harus ikut " menarik lengan jungkook tidak sabaran hampir saja teh jungkook tumpah membasahi kemeja mahalnya.
"omo, ki..........ki......kita bersama di............di.........didalam sana? " menunjuk ke lantai atas.
"umm.........kajja........." menarik kembali lengan jungkook terpaksa ia harus menyudahi acara minum tehnya.
So sweet cie Jungkook akhmmm.........
Yang baru kasmaran idih mesranya
😅😅😅Jangan lupa like and comment
Please dont forget chinguGumawo
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕀 𝕗𝕖𝕖𝕝 𝕤𝕠 𝕝𝕠𝕧𝕖 𝕪𝕠𝕦 ✓ (𝙶𝚜)
FanfictionApakah aku salah bila mencintaimu? Salahkah jika scubus sepertiku mencintai seorang manusia? Ahh.........atau memang benar seccubus tidak punya rasa cinta, ia hanya punya nafsu yang besar untuk bercinta. Hasrat untuk bercinta agar bisa bertahan h...