Takut kehilanganmu

2.7K 197 9
                                    

Tubuh taehyung semakin dingin seperti es. Jungkook semakin mengeratkan pelukkannya pada tubuh polos sang istri. Sembari menggosok-gosokkan telapak tangannya pada punggung polos taehyung berusaha menciptakan kehagatan. Jungkook hampir putus asa tubuh taehyung semakin dingin saja terpikir olehnya satu ide berdasarkan apa yang telah ia pelajari selama sebulan ini.

"sayang, kumohon kembalilah chuppp " jungkook dengan sengaja mencium bibir pucat pasih itu kemudian melumatnya.

Tak lama jungkook bisa merasakan pergerakan nafas taehyung, dada taehyung terasa naik turun itu berarti nafasnya telah kembali. Ini keajaiban istrinya telah kembali dari maut.

"tae-ahh, ireona tae-ahh" bisiknya kemudian melepaskan lumatannya seraya menggoyangkan bahu taehyung.

"eungg.........jung......kook......sakit......hiks......hiks......sakit......hiks......hiks " rintihnya dengan kedua kelopak mata yang berair.

Ia terlihat mengeliat kesakitan terutama diarea sensitivnya. Kedua kakinya melebar sembari mengeliat tak nyaman.

"eungg......eungg.........sakit......hiks.........hiks...." rintihnya sampai meneteskan air mata.

"apa masih sakit? Aku akan panggil dokter " jungkook hendak beranjak dari atas ranjang namun pergelangan tangannya dicekal oleh taehyung kuat.

"eungg......ani jangan tinggalkan aku ahh.........suruh mereka pergi jungkook " ujarnya disela-sela kesakitannya.

"siapa? " tanya jungkook bingung.

"eungg.........hikss......hikss.........para makhluk halus yang menjilati pangkal pahaku " ujarnya susah payah.

Mata jungkook terbelalak benarkah ada mahluk halus disiang hari begini?

Taehyung mengambil sebuah kalung dibawah bantal yang ia gunakan lalu memberikannya pada jungkook.

"igeo, buka selimutnya lalu perlihatkan pada mereka " ujarnya sembari mengeliat.

Dengan segera jungkook membuka selimut yang dikenakan taehyung lalu memperlihatkan kalung itu pada makhluk tak kasap mata itu hingga mereka menghilang dari pandangan.

"hiks......hiks.........jungkook aku takut " taehyung memeluk jungkook erat. Ia terlihat ketakutan, jujur saja ini adalah pertama kalinya jungkook melihat taehyung setakut ini.

"tenanglah aku disini mereka tak akan mengganggumu lagi " ujarnya sembari menggusap punggung taehyung lembut.

"tae, apa kau bisa berjalan? "tanyanya menatap wajah taehyung yang masih pucat.

"eumm......ani, bisakah kau memandikan aku jungkook? " tanyanya manja.

"baiklah, kajja" jungkook mengangkat tubuh polos taehyung ke kamar mandi. Beruntung bayi mereka masih tertidur pulas diatas ranjang jadi jungkook tak perlu mengkhawatirkannya.






















"jungkook, sebaiknya kau suruh ibu membawa anak kita pergi dari sini " ujarnya tiba-tiba disela acara makan siang mereka.

"wae? Untuk apa kita bisa merewatnya sendiri " ucapnya sembari meneguk segelas coklat hangat.

"jika kau tak segera membawanya pergi aku takut mereka akan membawanya " ucapnya panik dengan sorot mata ketakutan.

"mereka? Mereka siapa maksudmu sayang aku tidak mengerti " jungkook terlihat bingung dengan sikap aneh taehyung.

"para hantu itu mereka......eumm" terduduk lesu menghentikan acara makannya.

"hay, sayang tenanglah bayi kita baik-baik saja, tenanglah iya nanti aku akan membawanya kerumah ibu jadi tenanglah " memeluk tubuh Taehyung berusaha menenangkan.

"hiks......hiks......kau juga harus pergi dari sini kook atau kau bunuh aku sekarang saja sebelum aku berubah, ne? " melepaskan pelukkan jungkook.

"apa maksudmu aku harus membunuhmu? " jungkook terkejut bukan main.

"bukankah waktu itu kau berjanji akan melakukannya? " kini Taehyung mulai takut jika ia akan menyakiti jungkook jika jungkook tak segara membunuhnya.

"kook kau harus tau jika......, kau tak segera membunuhku maka aku bisa membunuhmu dan anak kita, aku takut itu terjadi hiks.........hiks......" kembali memeluk jungkook erat.

" itu tak akan terjadi, jikapun itu terjadi biarlah aku saja yang terbunuh asal kau dan anak kita tetap hidup " mencium pucuk rambut Taehyung lembut.

"hiks......hiks......hiks......ani kau harus tetap hidup, aku tau hubungan ini tak akan berakhir baik karena alam kita berbeda tapi dengan keegoisanku aku justru membiarkanmu dalam situasi seburuk ini aku......bodoh......benar-benar bodoh " memukuli kepalanya sendiri merasa bersalah.
"ani, ini bukan salahmu, ini salahku jika saja malam itu aku tak melakukannya tapi... aku tak pernah menyesal karena aku mencintaimu tae " jungkook memeluk tubuh Taehyung erat.
Membiarkan wanita yang ia cintai menangis tersedu-seduh dibahu kokok jungkook.






















Sring......sriwing......sring......sring














Author kembali mengisi hari-harimu dengan cerita absurd yang ia punya. Mudah-mudahan gak bosen bacanya karena semakin lama makin mengkhayal menembus cakrawala. Lebay 😒

















Ada kalanya author merasa bosan sendiri, ada kalanya author merasa kehilangan ide hingga semua khayalannya menggelap hingga sama sekali ia gak tau harus nulis apa. Itulah yang dirasakan author bulan-bulan ini hingga membuat para readers lumutan nunggu update dari para author. Readers butuh asupan cerita sedangkan author butuh asupan ide. Jadi kalau bisa readers sekali-kali kasih ide'lah buat kelanjutan ff yang kalian baca. Aku rasa ide kalian bisa dijadikan referensi bagi para author untuk melanjutkan karyanya.

Apalagi vote kalian sangat dibutuhkan untuk mengetahui minat kalian dalam membaca ff diaplikasi wattpad ini jadi jangan ragu untuk memberi vote, ok.








Tadi sedikit curhatan dari author amatir ini mudah-mudahan kalian baca dan mengerti apa yang diinginkan para author.


See you bye-bye 💋💋💋🙆








𝕀 𝕗𝕖𝕖𝕝 𝕤𝕠 𝕝𝕠𝕧𝕖 𝕪𝕠𝕦 ✓ (𝙶𝚜)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang