15: fragile

1K 200 92
                                    

13.54

seungwan mundur dua langkah dengan canggung ketika sadar jarak wajahnya terlalu dekat dengan chanyeol.

chanyeol langsung mengalihkan pandangan dan menggaruk kepalanya. "sori."

"nggak apa-apa, kak chanyeol. gue mau bilang makasih, malahan." seungwan lalu mengeratkan ikatan pada jaket hitam yang diberikan chanyeol padanya. "sori, kak. gue emang sempat kebingungan mau pake baju apa." seungwan menunduk. "gue... mau kelihatan lebih baik hari ini."

lalu seungwan melotot, tidak tahu kenapa mulutnya berani berbicara seperti itu.

"tapi gue nggak mau lo jadi pusat perhatian." chanyeol melangkah mendekati seungwan, membetulkan jaket seungwan yang tersimpul agak berantakan. kemudian kedua tangan chanyeol terhenti di bahu perempuan itu. mata chanyeol tertuju hanya pada seungwan. "jaga diri itu perlu, oke? lo jalan ke luar bukan berarti lo harus dandan cantik-cantik sampai pake pakaian yang terlalu 'mengumbar'. menurut gue, cantiknya son seungwan nggak boleh diumbar-umbar ke orang lain."

seungwan memberanikan diri untuk menatap mata chanyeol. sorot matanya menenangkan, menurut seungwan. "ma-makasih, kak."

ketika chanyeol tersenyum, seungwan tak bisa tahan untuk tidak membalas senyumnya.

"udahan dramanya, woi!" naeun meneriaki dari pintu rumah. ternyata ia masih di sana, hanya saja tidak bersama tante junghee lagi.

dengan supercanggung dan supermalu, chanyeol dan seungwan melepas kontak matanya dan buru-buru memasuki mobil. chanyeol sampai lupa untuk membukakan pintu untuk seungwan, ia malah langsung berlari ke kursi kemudi.

chanyeol langsung menancapkan gasnya untuk pergi dari sana, meninggalkan naeun yang tertawa keras-keras.

●●●

17.13

"aneh nggak sih, endingnya tadi?" tanya chanyeol mengingat soal film yang baru saja mereka tonton. "nggak jelas ah, mengecewakan."

"iya ya, gue juga kaget lihat endingnya." seungwan terkekeh, menyeruput cappuccino yang ada di genggamannya. "nanti kalo ada film MCU lagi, gue mau nonton lagi, kak. dijamin."

chanyeol tersenyum sembari kaki mereka terus melangkah menyusuri mall. "sama gue lagi ya?"

seungwan menatap chanyeol sekilas lalu mengalihkannya lurus ke depan. "boleh."

mereka diam.

"kakak tau 'carrie'?" tanya seungwan. melihat chanyeol yang kebingungan, ia tersenyum kecil. "itu judul bukunya stephen king."

"nggak tau, tapi pernah lihat," jawab chanyeol. "kenapa?"

"nggak apa-apa. pengen beli. nanti anterin ke toko buku bekas ya."

"oke deh nanti dianterin."

"tapi tempatnya agak jauh, kak."

"nggak apa-apa, wan. nanti dianterin."

"oke."

kemudian, mereka diam lagi.

lagi-lagi chanyeol tersenyum. kali ini rasa penasarannya sudah tidak bisa dibendung. "wan, lo sama mark itu... gimana?"

seungwan mengernyit. "gimana... apa?"

"ya... pacaran, atau apaaa gitu?" chanyeol mengendikkan bahunya, mencoba membuat seungwan mengerti apa maksud dari pertanyaanya.

"enggak, kak."

yes! seru chanyeol. dalam hati, tentunya.

"emang kenapa, kak?"

"nggak apa-apa. kepikiran aja dari kemarin."

"ooh."

sementara seungwan menahan senyum, chanyeol menahan senyum dan bahagianya mati-matian. dua pasang kaki itu masih berjalan tanpa tahu tujuan. saling mengikuti angin. sama-sama diam. canggung.

ketika ada orang berlari nyaris menabrak seungwan, dengan gesit chanyeol langsung mendekap seungwan agar berjalan lebih dekat dengannya.

"lihat-lihat dong, kalo jalan!" teriak chanyeol kesal.

hah, gila, batin seungwan. jantungnya memompa lebih cepat dari normalnya. aduh, ngapain dong gue sekarang?!

chanyeol yang tersadar langsung melepas dekapannya. kemudian mereka lagi-lagi diam. canggung.

"sori," ucap chanyeol. mata seungwan masih terarah ke depan. "abis, lo kecil banget sih."

ke-kecil?! maksudnya apa? batin seungwan gelisah. apa gue terlalu kecil dan pendek buat dia?

"saking mungilnya gue jadi takut lo fragile kayak kaca, yang senggol dikit rusak," kelakar chanyeol, berusaha untuk mencairkan suasana yang kelewat tegang ini. ia menatap seungwan, lalu saat seungwan membalas tatapannya, ia tertawa. "tuh, buat ngelihat gue aja harus angkat kepala."

"kurang minum susu kayaknya, kak," balas seungwan. "sombong ya, mentang-mentang tinggi."

"ah, gue nggak rajin minum susu segala tetep tinggi aja tuh." chanyeol mengendikkan bahu remeh. tangan besarnya menepuk-nepuk kepala seungwan. "emang udah kodratnya aja, segini."

seungwan langsung memasang muka bete dan menepis tangan chanyeol pelan, lalu berjalan lebih cepat. chanyeol yang gemas melihatnya langsung mencoba mengejarnya dan mengabadikan dengan ponselnya.

saat seungwan tahu bahwa ia dipotret-potret oleh chanyeol, tangannya langsung mencoba untuk menggapai ponsel chanyeol, namun-tentu saja-usahanya gagal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

saat seungwan tahu bahwa ia dipotret-potret oleh chanyeol, tangannya langsung mencoba untuk menggapai ponsel chanyeol, namun-tentu saja-usahanya gagal. chanyeol berjalan menjauhinya dengan tergesa.

gadis itu melepas sedotan dari bibirnya, membuang gelas yang sudah kosong itu di tempat sampah terdekat, mengejar chanyeol sembari menudingkan jarinya dan berteriak, "KAK, HAPUS NGGAAAK!"

"enggaaak! sini, kecil. ambil sendiri kalo bisa!"

"kak chanyeol, siniii!"

×××

a/n:

halluv!! mau nanya.

pilih, kyungsoo/jongin?

added youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang