cerita sederhana. awalnya, chanyeol basa-basi ke seungwan lewat sebuah chatroom yang sama basinya.
chanyeol memang suka. cuma, dia gak tahu taktik yang baik dan benar buat mendapatkan hati seungwan. sementara sudah tinggal sekecil kuman lagi, sebelu...
a/n: chapter ini banyak foto-foto untuk pemanis, hehehe.
×××
17.00
⠀⠀alarm di ponsel seungwan bergetar di meja makan kedai atap yang sedang ditempati mereka. keduanya--seungwan maupun chanyeol--tersentak seketika. lalu, seungwan buru-buru menekan layarnya untuk mematikan alarm tersebut. mereka kemudian tertawa.
"emang itu alarm apa?" tanya chanyeol, melirik ponsel di sisi meja seungwan, sambil menyesap air di dalam gelasnya. "berkebun?"
seungwan tertawa lagi. "kenapa berkebun sih nyebutnya," katanya geli. ia melanjutkan, "iya, jam segini kan aku harusnya bantu minhyung ngerawat tanamannya."
"tanam apa? kok bisa jadi hobi gitu, gimana ceritanya?"
"tadinya, dia tuh ada projek sekolah, tanam toge. yang dari biji kacang hijau itu lho," ucap seungwan sambil menggerakkan gestur tangannya. "terus, udahannya malah ketagihan. sekarang macem-macem, ada stroberi, kentang, terus ada bunga-bunga juga, dia hapal tuh, nama-namanya. aku mah nggak tahu."
chanyeol tersenyum. "kapan-kapan aku mau ikut kalau kamu berkebun lagi ya."
"lagian, kemarin kamu nggak mampir."
chanyeol langsung menyadari rencananya untuk menembak seungwan ketika cewek itu menyenggol perihal kemarin.
mereka sama-sama diam. seungwan kembali mengunyah, sementara chanyeol menunduk ragu.
apa gue tembak sekarang aja ya?
ia tersenyum kikuk. "wan, jadi gini--"
ponsel seungwan kembali bergetar beberapa kali, membuat perhatian seungwan kembali teralihkan kepada ponselnya seutuhnya.