19.43
motor milik chanyeol sukses terhenti di depan tempat les itu. ia melihat di depan pintu utama bangunan, ada kursi yang berderet dan ada seseorang yang sedang duduk sendirian di sana. dalam remang lampu jalan ditambah kaca helm yang agak gelap, tidak menghalangi mata chanyeol untuk mengetahui bahwa itu adalah son seungwan, adik kelas yang belakangan ini hobi diperhatikan olehnya.
"oh, hai, seungwan," sapa chanyeol dengan riang dalam batasan kaca helmnya. ketika ia melihat seungwan menatapnya penuh bingung, chanyeol langsung melepas helmnya, lalu memperkenalkan dirinya sendiri. "gue chanyeol. park chanyeol."
"oh. gue tahu," jawab seungwan sembari bangkit dari kursinya. "by the way, kakak lama banget. gue udah keluar dari tadi."
"sori, sori. tadi gue..." chanyeol berpikir sejenak, alasan apa yang tepat digunakan selain mengaku bahwa tadi ia terlalu banyak bercermin. kemudian, sepintas ide menerangi pikirannya. "...cari kunci motor dulu. nggak mungkin kan, gue jemput lo tanpa motor?"
seungwan hanya diam tanpa menatap chanyeol.
lalu, empat detik selanjutnya, ada perut yang berteriak kelaparan. entah punya siapa.
chanyeol melihat sekeliling. merasa bukan perut miliknya yang berbunyi, ia tersenyum geli, kemudian berkata, "mau makan dulu nggak?"
mata seungwan bergerak melirik chanyeol yang menahan tawanya. ia pun memalingkan wajahnya yang berubah kemerahan, malu.
"nggak usah malu-malu gitu. ayo, naik, gue juga belum makan kok."
●●●
19.59
"lo tahu muka gue dari mana? dua hari chat, kita belum pernah ketemu kan? profil line gue juga nggak pake foto muka," ucap chanyeol memulai percakapan, karena sejak tadi mereka hanya diam menunggu sajian mereka datang.
"kakak kira, gue nggak suka denger temen-temen lo teriakin nama lo di kantin pas kalian lagi bercanda?" seungwan balik bertanya dengan sebal. "gue yakin, seisi kantin kenal gara-gara itu, kak."
ya, memang sering kali ketika seungwan ke kantin, ada meja yang diisi oleh delapan cowok kelas dua yang 'katanya' beken dan eksis di sekolah mereka. tetapi, mereka meneriaki nama chanyeol bukan karena mereka sedang bercanda. namun, untuk mencuri perhatian seungwan. dan tanpa diduga, mereka berhasil.
"eh, chanyeol! tukeran makanan dong!"
"chanyeeoool! tolong ambilin tisu!"
"chantol—eh, maksud gue, chanyeol! cobain makanan punya lo dong, yeol!"
"CHANYEOL, CHANYEOL, ayo balik ke kelas, yuuuk!"
kira-kira seperti itulah mereka meneriakinya, dan yang paling sering teriak adalah baekhyun, junmyeon, dan minseok. karena mereka bertigalah yang paling mendukung chanyeol untuk mendekati seungwan.
dan, jujur saja, meski hal tersebut memang sukses membuat seungwan menyadari eksistensi chanyeol, tetapi di sisi lainnya, seungwan jadi agak malas ke kantin karena kebisingan mereka.
"sori ya, mereka emang berisik kalo lagi ngumpul." chanyeol menatap seungwan dengan sirat senang, sebab gebetannya ternyata sudah tahu tentang dirinya. "lama banget ya, makanannya."
lagi-lagi seungwan terdiam. terpaksa, chanyeol pula yang meneruskan topik.
"ini nggak apa-apa nih, kalo lo jadi pulang telat?" chanyeol mengambil sendok dan garpu di kotak ketika dua piring nasi goreng telah mendarat di atas meja. "makasih, mas."
sepeninggal mas-mas yang tadi mengantar nasi goreng mereka, seungwan ikut-ikutan mencomot sendok serta garpunya, lalu menjawab, "nggak apa-apa kok."
"emangnya udah izin ke orang tua lo?" chanyeol berpikir, bagaimana perasaan orang tuanya jika seungwan belum mengabarinya? pasti khawatir, kan?
seungwan mengedikkan bahunya.
chanyeol langsung bertanya, "kenapa? belum ya?"
chanyeol menaruh alat makannya di atas piring, membuat dentingan. ia pikir, bila seungwan belum izin pada orangtuanya, ia akan mengantarnya pulang sekarang juga.
kan nggak sopan, kalau si calon pacar mengajak makan malam anak perempuan orang tuanya tanpa sepengetahuan.
seungwan hanya menyendok piringnya, kemudian mengunyah nasi gorengnya, "enak nih. lo kok nggak langsung makan, kak?"
chanyeol mengernyit heran, lalu berbicara seperti menuntut jawaban dari seungwan. "jawab pertanyaan gue dulu. kenapa belum izin? bisa aja orang tua lo khawatir kan?"
seungwan masih diam.
merasa ada yang aneh dengan seungwan, chanyeol hendak bangkit dari duduknya sembari berkata, "ayo pulang aja yuk daripada—"
"ka-karena mau gue izin atau enggak, nggak akan ada yang peduli." seungwan membanting sendoknya di atas meja.
![](https://img.wattpad.com/cover/117036095-288-k379326.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
added you
Fanfictioncerita sederhana. awalnya, chanyeol basa-basi ke seungwan lewat sebuah chatroom yang sama basinya. chanyeol memang suka. cuma, dia gak tahu taktik yang baik dan benar buat mendapatkan hati seungwan. sementara sudah tinggal sekecil kuman lagi, sebelu...