24: "kan,"

732 141 15
                                    

16.26

     "si mark masih nge-chat kamu?"

seungwan mengernyit. "masih, kadang. kenapa?"

jongin tersenyum menang. seungwan bertanya-tanya dalam dirinya, apa yang membuatnya bisa tersenyum begitu? terus ini mau ke mana?

aneh. bukannya menarik seungwan ke arah parkiran mobil, jongin justru ke kantin. dia mau jajan?

"heh, ngapain, kamu mau jajan?" tanya seungwan.

jongin langsung berhenti berjalan dan menengok ke arahnya sejenak, menaruh telunjuk di permukaan bibirnya sendiri lalu kembali melangkah membawa seungwan pelan-pelan ke sudut tembok sebelum belokan.

"diem ya," ucap sepupu seungwan itu. "ini kan belok nih. kepala kamu nengok dikit deh, ke bagian dalam kantin."

"ngapain?"

"udah, liat aja."

seungwan yang agak sebal, diam-diam kepo juga karena jongin bilang begitu. ia dengan hati-hati memegang tembok, lalu menyembulkan kepalanya dari persembunyian. di sisi dalam kantin hanya ada beberapa siswa.

sampai sudut pandangnya melihat ada mark sedang duduk bersama satu cewek. dengan tangan mark yang memegang sebelah tangan cewek itu dan mengelus-elusnya.

gila! apaan nih?

bukan, seungwan bukan cemburu. dia hanya kaget karena mark sudah punya pacar yang beneran pacar.

oke, mungkin seungwan tidak pernah menceritakannya kepada siapa-siapa. tetapi, mark pernah menyatakan cintanya lewat line.

kira-kira, bunyinya seperti ini:

t mark:
wan. hari ini gue makin suka sama lo deh

seungwan:
hah

t mark:
mau jadi pacar gue gak?

seungwan:
serius apa engga ini

t mark:
hmm gimana yaaa

setelahnya, seungwan hanya menanggapi dengan santai dan bercanda. itu terjadi sesudah seungwan jalan berdua dengan mark.

kini seungwan agak malu pernah geer duluan, karena setelah beberapa kali curi dengar dari teman-teman di kelas yang sedang gosip, ternyata mark juga mengajak beberapa teman kelasnya untuk jalan bareng dan memberikan pesan semacam itu juga.

ketika tatap seungwan dan mark bertumpu, cewek itu mengernyit, kemudian buru-buru menarik jongin pergi dari sana.

"dia sadar, jong," kata seungwan panik masih sambil berjalan diikuti jongin. "kaget begitu mukanya."

jongin tertawa. "ya udah baguslah kalo dia liat kamu, biar nggak seenaknya lagi genit-genit sama kamu."

setelah masuk mobil dan menyalakan AC, seungwan dan jongin diam sejenak. melihat ekspresi sepupunya yang terlihat sedang menimbangi sesuatu, jongin terkekeh.

"kan," kata jongin. "udah kubilang, mark nggak baik."

"ya deh, ya deh," balas seungwan cepat-cepat, kemudian menepuk-nepuk bahu jongin dengan terburu-buru sembari menarik seatbelt. "udah, udah, cepet jalan."

jongin menggenggam setir dengan erat dan berkata, "pegangan ya."

"hah? eh, nggak boleh ngebut ya! aku aduin mama kamu nanti kalo udah sampe."

"iya, iya, nggak ngebut deh!"

added youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang