17.42
"wan, mau ke toilet dulu. nih, kartunya, udah ada isinya banyak. masuk ke dalam aja duluan," chanyeol memberikan sebuah kartu pada seungwan yang dengan senang hati langsung menerimanya. "main apa aja bebas. yang penting jangan ke mana-mana."
"bebas?" seungwan menatap chanyeol dengan tatapan 'wah', yang membuat lelaki itu menarik senyum lebar dan mengangguk. seungwan ikut mengangguk. "oke! dadaah!"
seungwan berlari memasuki arena permainan atau kita sebut saja, timezone. siapa yang tidak suka ke tempat ini? tempat-tempat seperti ini justru adalah favorit seungwan. ia sering bermain ke sini bersama minhyung dan naeun.
setelah seungwan mencoba minigames selama 5 menit, ia merasa bosan. lalu matanya melirik-lirik mencari hal yang menarik dan terhenti pada mesin yang berisi boneka. ia segera mencobanya, tetapi sudah sampai 2 kali pun tidak bisa.
pokoknya kalo tiga kali nggak bisa juga, nyerah deh, batinnya kesal. ia menggenggam kartunya erat-erat setelah itu menggesekkannya pada mesin dengan yakin.
ia masih ingat yang dikatakan minhyung kepadanya beberapa bulan lalu, saat mereka bermain bersama.
"cari boneka yang tengkurap, biar gampang capitnya. kalo bisa, jangan yang terlalu jauh dari pintu keluarnya. terus, ambil deh!"
ia mengarahkan pencapit itu pada boneka yang tengkurap, lalu bergumam, "cari boneka yang tengkurap dan nggak jauh-jauh dari pintu keluar..." lalu tangannya ia arahkan pada tombol untuk mengambil boneka tersebut.
sebelum memencetnya, ia memejamkan mata dan berharap dengan sungguh-sungguh. "ambil!" seru seungwan sembari memencet tombol dengan yakin.
namun aksinya kini gagal lagi.
sial. gue ingat banget dulu minhyung ngambilnya gampang. kenapa sekarang susah banget?
seungwan menatap mesin itu dengan hampa.
cekrek!
ya ampun, siapa orang yang memotret dirinya dari belakang? sontak seungwan menengok ke arah belakangnya dengan panik.
"yaah, ketahuan. lupa dimatiin sih suaranya." chanyeol tertawa setelah melihat reaksi seungwan.
seungwan yang melihat kedatangan chanyeol langsung menghela napas dan ikut tertawa. "ngagetin. kalo mau foto, bilang-bilang dong, kak."
tidak menggubris seungwan, chanyeol malah melihat mesin boneka yang seungwan usahakan sedari tadi. kedua sudut bibir chanyeol tertarik sambil menatap gadis yang ada di hadapannya.
ia menggenggam ponselnya erat-erat. chanyeol tahu apa yang harus dilakukannya.
"cobain semua mainan di sini yuk, wan."
●●●
19.01
setelah bermain-main sampai hampir lupa waktu dan lupa jumlah uang yang tersisa di dompetnya, chanyeol mengajak seungwan untuk menukar tiket hasil usaha mereka. dan tebaklah, chanyeol menukarkan ratusan tiket itu untuk apa.
"makasih," ujar chanyeol kepada mas-mas timezone yang menukarkan tiketnya. tubuhnya berbalik ke arah seungwan.
"buat siapa?" tanya seungwan setelah chanyeol menggendong boneka itu di depan dadanya. "kak chanyeol mainan boneka?"
"iya, gue mainan boneka," jawabnya cepat. "aneh ya?"
tidak kuat menahan tawanya, seungwan terbahak-bahak kemudian berkata, "nggak aneh kok. berhenti di situ, kak, gue foto dulu!"
setelah mereka mengambil foto beberapa kali, seungwan berkata, "nanti gue post di instagram boleh ya!"
"boleh. nanti gue juga ya," ucap chanyeol sembari tersenyum sumringah, disambut anggukan setuju oleh seungwan. chanyeol mengulurkan bonekanya kepada seungwan. "ini, buat lo."
terlihat jelas gadis itu heran. "bukannya kata lo, lo main boneka?"
chanyeol tertawa. "enggak lah. itu emang gue tukar buat lo."
"tapi ini kan mahal kalo dihitung pake uang. jangan ah. buat pacar kakak aja atau siapa gitu."
"nggak punya pacar."
"ya udah kakak aja yang simpen."
"wan, boneka yang dari mark simpen aja, ganti sama yang dari gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
added you
Fanfictioncerita sederhana. awalnya, chanyeol basa-basi ke seungwan lewat sebuah chatroom yang sama basinya. chanyeol memang suka. cuma, dia gak tahu taktik yang baik dan benar buat mendapatkan hati seungwan. sementara sudah tinggal sekecil kuman lagi, sebelu...