14.38
"tumben kamu masak, kak." chanyeol menatap yoora dengan curiga. "aku nggak percaya sama makanan yang kamu buat. dimasukin apa-apa nggak?"
"sembarangan!" yoora yang dituduh langsung melotot.
seungwan tertawa. chanyeol, hajoon, dan ibunya juga. yoora sempat tidak, sampai akhirnya tawaan itu menular.
di meja makan, tak ada kata sepi. suasananya terasa ramai namun nyaman, meskipun hanya berlima.
memiliki kak yoora yang berisik dan ajaib, ibu chanyeol yang tenang dan ramah, hajoon yang gemas dan lucu, serta chanyeol yang pengertian dan dewasa, seungwan merasa pantas juga dihargai saat berada di tengah-tengah mereka.
tetapi, di mana ayahnya chanyeol?
melihat seungwan yang duduk di sampingnya celingukan seperti mencari-cari barang hilang dalam diam, chanyeol seolah tahu apa yang ada di pikiran seungwan.
"nyariin ya?" tanyanya to the point, namun bisik-bisik. "papa."
seungwan membulatkan matanya, sendok yang hampir masuk ke mulutnya tergantung tidak jadi.
hah?! bisa-bisanya dia tahu?
chanyeol tersenyum. "nanti pas jalan pulang, diceritain deh. ingetin aja ya."
seungwan mengangguk pelan, lalu melanjutkan memakan apa yang sudah ia tumpahkan di piringnya, sampai habis tak bersisa.
"seungwan kayaknya lapar banget ya?" tanya ibu chanyeol, ada nada geli di sana.
sehabis menenggak air putih, ia menyengir kuda. "hehe, makannya enak, tante."
"tuh kan, ma! aku dari awal udah yakin, masakan kita tuh enak! seungwan pasti suka." telunjuk yoora mengarah ke chanyeol sekonyong-konyong. "emang orang ini aja yang mulutnya semena-mena!"
chanyeol memberi wajah yang mengejek dan bertingkah seolah-olah tak mendengar apa yang kakaknya katakan.
seungwan dan ibu chanyeol tertawa, sementara hajoon tiba-tiba pergi ke ruangan lain, entah ke mana.
setelah menghabiskan waktu banyak dengan mengobrol ini-itu di meja makan dan jam menunjukkan pukul 5 sore, saat hendak berpamit pulang, hajoon mendadak menghalangi jalan seungwan.
tangan kecilnya memberikan sebuah gelang sederhana berwarna biru yang agak sedikit lebih besar daripada pergelangan tangan miliknya.
seungwan agak membungkuk untuk menyetarakan hajoon ketika berbicara. "ini buat siapa?"
"buat kak seungwan!" jawabnya cepat. "kembar sama punya kak chanyeol, tapi kebesaran di aku." tangan hajoon menarik pelan tangan kanan seungwan, dan mencoba memasangkannya. "jadi, buat kak seungwan aja."
chanyeol tiba-tiba mengulurkan tangan kirinya, menarik lengan baju dan menampakkan benda berwarna merah yang serupa di pergelangan tangannya.
"nih," kata chanyeol, "sama kan?"
gadis itu tersenyum karena gemas. chanyeol meraih tangan seungwan dan mengencangkan tali gelang yang kurang betul sewaktu dipasang oleh hajoon.
selepas itu, mata mereka bertemu. senyum ada di bibir keduanya.
"udah, udah pacarannya. keburu malam, anterin seungwan sana!" yoora muncul di antara mereka secara dadakan. melihat chanyeol dan seungwan yang merasa salting, nadanya terdengar menahan tawa.
"iya, kak, ini mau," kata chanyeol sebal. "sana kamu."
"yaa, kan mau antar adik ipar yang mau pamitan juga."
chanyeol membesarkan matanya mendengar mulut yoora yang tidak tahu tempat dan kondisi. yoora hanya terkekeh. seungwan menunduk malu.
"pulang dulu ya, kak yoora. titip salam ke tante juga. makasih banyak udah dibolehin makan bareng di sini. aku pamit dulu," ujar seungwan akhirnya.
yoora mengangguk-angguk. "iya, nanti disampein kok. mama lagi di belakang. hati-hati di jalan ya!"
"makasih juga ya, hajoon." seungwan mengelus kepala hajoon yang lagi-lagi tersenyum untuk kesekian kalinya.
seungwan ikut-ikutan tersenyum karenanya. di dalam benaknya: anak ini murah senyum banget. manis lagi. kayak abangnya... eh.
setelah pamit-pamitan pada yoora dan hajoon, chanyeol dan seungwan meninggalkan rumah itu untuk kembali ke mobil dan melaju ke rumah seungwan dengan harapan selamat sampai di tujuan.
●●●
17.44
"gimana?" tanya ibu chanyeol yang baru saja selesai cuci piring, menghampiri yoora yang sedang menonton tv di ruang keluarga. "udah pulang dia, diantar sama chanyeol?"
"iya, udah," jawab yoora. "gimana?"
"gimana apanya?" alih-alih menjawab, ibunya bertanya balik.
"menurut mama, seungwan kelihatannya gimana?"
ibu chanyeol membentuk 'o' dengan ibu jari dan telunjuknya, sembari tersenyum dan mengangkat alis. "oke banget."
setelah itu, yoora tertawa. "mantap. aku juga setuju deh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
added you
أدب الهواةcerita sederhana. awalnya, chanyeol basa-basi ke seungwan lewat sebuah chatroom yang sama basinya. chanyeol memang suka. cuma, dia gak tahu taktik yang baik dan benar buat mendapatkan hati seungwan. sementara sudah tinggal sekecil kuman lagi, sebelu...