33: decrescendo

419 63 7
                                    

18.59

⠀⠀di ruang indoor yang superluas, chanyeol dan seungwan duduk lesehan dengan orang-orang lainnya yang juga menunggu listening party tersebut dimulai. di tengah-tengah bising obrolan campur aduk antar lautan manusia itu, chanyeol dan seungwan bertukar celoteh dengan seru, menyender di dinding belakang.

tepat semenit kemudian, lampu-lampu di ruangan itu menggelap dan ornamen persegi panjang di kanan, kiri, dan langit-langitnya mulai menyala redup-redup warna putih, merah muda, kadang-kadang kuning.

tepat semenit kemudian, lampu-lampu di ruangan itu menggelap dan ornamen persegi panjang di kanan, kiri, dan langit-langitnya mulai menyala redup-redup warna putih, merah muda, kadang-kadang kuning

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

layar besar yang tadinya berwarna kuning dan hanya bertuliskan "the 1975" kini berganti menjadi judul album terbarunya, yaitu "notes on a conditional form".

dengan semangat, para penonton yang sedari tadi duduk, langsung memposisikan diri mereka untuk berdiri, termasuk chanyeol dan seungwan yang supertakjub melihat set up panggung dengan bentuk yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.

"berdiri, wan," titah chanyeol sembari mengulurkan tangannya pada seungwan yang masih duduk. "ayo, kamu mau maju atau di tengah-tengah aja?"

"tengah aja, chan," cetus seungwan sambil menggenggam tangan chanyeol dan membiarkan dirinya ditarik untuk berdiri. "toh, nggak ada artisnya yang manggung. kalau lihat layarnya terlalu dekat malah pusing," lanjutnya.

cowok itu tersenyum, lalu membawa seungwan ke tengah-tengah kerumunan secara pelan-pelan dan hati-hati. tangan kanannya terus merangkul tubuh seungwan agar selalu dekat dengannya.

seungwan menggigil. chanyeol kebingungan. "kenapa, wan?"

"excited!" tukasnya lantang. "lihat, chan, aku merinding, padahal belum mulai." seungwan menunjukkan tangannya, meski chanyeol tidak bisa melihat detil karena gelap. "yakin, bakal seru deh!"

bibir chanyeol melengkung tersenyum melihat betapa gembiranya ekspresi seungwan yang diraut di wajahnya.

di seluruh penjuru ruangan mulai terdengar dengungan instrumental yang mula-mula pelan dan crescendo*.

chanyeol lagi-lagi merangkul tubuh seungwan di sampingnya.

"biar kamu nggak hilang," tutur chanyeol di telinga seungwan.

cewek itu tersipu diam-diam. tubuhnya membungkuk malu.

●●●

20.32

(ini aku lampirkan videonya ya sahabat biar kalian kebayang gimana hebohnya)

tak ada satupun orang yang tak melompat-lompat setelah mendengar lagu 'people' yang diputar di layar besar itu. semuanya berteriak melantunkan lirik-liriknya tanpa ada salah.

ketika lagu itu usai diputar, seungwan terbatuk-batuk dan mengeluh bahwa tenggorokannya mulai sakit.

"kamu mau dibeliin air?" tanya chanyeol dengan suara keras, takut-takut suaranya tidak sampai di pendengaran seungwan. "mau?"

seungwan menggeleng semangat. "nggak usah!"

"lihat deh, wan! nggak ada artisnya aja seheboh ini, ngeri banget kalau ada artisnya beneran!"

"iya, tapi seru, chan!"

"aku nggak suka!"

"kenapa?"

"nanti kamu bisa hilang, wan! aku takut!"

entah chanyeol cuma berkelakar atau serius, yang pasti sekarang seungwan sedang menahan senyumnya mati-matian.

●●●

21.22

di tengah-tengah pemutaran lagu berjudul 'guys' itu, chanyeol sadar seungwan menitikkan air mata berkali-kali dan mengusapnya pula berkali-kali.

"sedih ya, wan?" tanya chanyeol hati-hati.

"iya! hahaha, ketahuan ya!" ujarnya sembari mengusap-usap matanya. "sedih banget! aku suka band mereka dari dulu, dan lagu ini rasanya kayak 'ending credit' buat mereka."

chanyeol meraih seungwan dan menyeka air matanya sembari tersenyum. "udah, jangan nangis ah, wan!"

seungwan tertawa. "iya, iya, sori deh!"

mereka lalu terdiam, menikmati lagu yang terus melantun di telinga. mata mereka terfokus pada layar besar yang ada di hadapannya.

"chan," panggil seungwan agak lirih. gadis itu lalu berdeham, mendekatkan dirinya pada cowok di sampingnya. "chanyeol!"

"ya?" chanyeol menyahut, namun matanya masih memandang layar, mengikuti bola kecil yang melompat-lompat di atas lirik lagu tersebut.

seungwan diam tidak menyahut balik. beberapa detik kemudian, dia memanggilnya lagi. "chanyeol!"

"iya, wan!" seru chanyeol sebal. "kenapa?"

"kamu mau nggak, jadi pacarku?"

tepat di saat seungwan melontarkan kata-kata itu, lagu yang sedang diputar berangsur-angsur decrescendo*. membuat chanyeol--dan bahkan orang-orang di dekat mereka--menengok terkejut ketika mendengarnya.

seungwan diam mematung. chanyeol juga.

×××

a/n:

*crescendo: nada lembut yang lama-kelamaan semakin keras

*decrescendo: nada keras yang lama-kelamaan semakin lembut.

added youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang