11: nggak bisa

1.1K 186 46
                                    

16.08

     "seulgi, joohyun!" seungwan berlari-lari kecil menuju kedua temannya yang beranjak melangkah pergi dari lingkungan sekolah.

"oy, wan," sapa joohyun. "sori ninggalin."

"lagian lama banget sih!" gerutu seulgi, membuat seungwan menggaruk tengkuknya dengan perasaan bersalah, sambil terus berjalan.

"sori," tutur seungwan. "tadi gue dapet tugas piket bebersih kelas."

seungwan tentu merasa bersalah pada dua sahabatnya yang ada di hadapannya ini. pasalnya, hari ini seungwan berjanji akan pulang, ngumpul bersama tepat waktu, dan juga berangkat bersama kedua temannya itu di rumah seulgi. namun, karena seungwan lupa bahwa hari ini hari kedapetan jadwal piket bersih-bersih ruang kelas setelah pulang sekolah, jadi, mau tidak mau ia harus menghabiskan setengah jamnya di dalam kelas bersama beberapa orang lainnya untuk membersihkan kelas. dan karena itulah, seulgi dan joohyun jadi malas menunggunya.

"oke." seulgi mengendikkan bahunya sembari tersenyum, menghimpit dirinya sendiri di antara seungwan dan joohyun. tangan seulgi menggandeng tangan kedua temannya, lalu berkata, "ayo, sekarang kita ke rumah gue..."

"wan! seungwan!" panggilan keras seseorang dari belakang mereka membuat tiga cewek itu tak ayal berhenti melangkah dan menengok ke belakang, mendapatkan kakak kelas di sekolahnya berlari menuju mereka dari beberapa meter jauhnya—tak lain adalah chanyeol.

"hah? ngapain tuh dia?" joohyun mengernyitkan dahi, disusul oleh kernyitan seulgi. tetapi tidak pada seungwan.

"eh, halo," sapa chanyeol canggung. "boleh pinjam seungwan-nya sebentar?"

seulgi dan joohyun hanya bertukar pandang.

seungwan sudah menduga bahwa setelah itu ia akan ditarik minggir oleh chanyeol. jadi, sebelum itu terjadi, ia langsung menghampiri cowok itu dan bertanya, "emangnya ada apa, kak?"

"lho, hari ini kan, lo pulang bareng gue." chanyeol mengangkat alisnya, heran apakah cewek itu sudah lupa akan perjanjian antara chanyeol dan naeun. atau mungkin naeun belum memberitahunya? "jadi—"

"nggak bisa, kak chanyeol," potong seungwan, ada rasa bersalah di dalam nada suaranya yang ragu. "mau ke rumah seulgi."

chanyeol langsung mengedipkan kedua matanya sekitar dua sampai tiga kali, lalu bertingkah seolah barusan bukan ia yang bicara. "oh, ya udah. kalo gitu, gue balik duluan deh. bye."

"bye, kak." bukan seungwan yang menjawab, tetapi seulgi dan joohyun.

chanyeol berbalik badan dan melangkahkan kakinya menjauh dari mereka bertiga, matanya terpejam untuk satu detik beserta alisnya mengerut dan bibir yang dirapatkan. kini chanyeol benci dirinya sendiri karena mati gaya sebab acara pulang barengnya ditolak mentah-mentah oleh seungwan.

yang chanyeol butuhkan adalah cegahan seungwan sekarang juga. chanyeol ingin seungwan membatalkan rencananya ke rumah seulgi, dan lebih memilih untuk pulang bersamanya.

"kak!" suara itu tentu membuat chanyeol melebarkan matanya dan tersenyum gembira. kakinya berhenti, lalu sekuat mungkin ia menahan hasrat ingin melompat, dan membalikkan tubuh.

"ada apa?" tanya chanyeol. mulutnya tertahan, padahal ia ingin sekali tertawa gembira dan mengatakan bahwa ia sangat excited untuk pulang bersama seungwan.

"mmm..." seungwan terlihat ragu-ragu untuk mengucapkannya, tapi dengan cepat ia melontarkan akhirnya. "hati-hati ya."

sialan, batin chanyeol. bukan itu yang gue pengen!

chanyeol cuma tersenyum kecil dan mengangkat sebelah alisnya sekilas. "iya, lo juga hati-hati, wan. kalian juga."

"iya, kak chanyeol," jawab seulgi dan joohyun nyaris persis.

sepeninggal chanyeol, seulgi dan joohyun buru-buru mendesak temannya.

"lo utang cerita ke gue! nyampe rumah gue harus ceritain semuanya! oke?"

seungwan mendengus dan tersenyum sembari berucap, "nggak janji ya." kemudian ia berlalu mendahului teman-temannya.

"namanya utang harus dibayar dong!" joohyun meneguhkan topik dan mengejar temannya, disusul oleh seulgi.

"gue kan, nggak bilang kalo itu utang. kalian doang yang nganggap itu utang," balas seungwan. sontak seulgi dan joohyun mati bahasa, dan seungwan tersenyum menang, seolah teman-temannya adalah lawan yang paling mudah untuk dijatuhkan.

"yah, kalo nggak mau cerita sih nggak apa-apa. tapi nggak usah ikutan ke rumah gue ya," ancam seulgi. senyum menang seungwan luntur seketika setelah mendengar itu.

"ya udah nanti gue ceritain deh! gitu aja pake ngancem."

×××

a/n:

kok gue ngakak joohyun yang lebih tua dari pcy disini jadi adik kelasnya pcy WKWKWK :(

btw selamat hari sabtu! <3

sebutin satu lagu favorit kalian yang sering jamming di kepala dong! boleh apa aja. soalnya aku mau denger juga hihiiii

added youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang