26: serigala

455 80 0
                                    

13.43

     sementara chanyeol berkutat pada setir dan jalanan, seungwan terus mengeratkan tangan pada ujung bajunya sendiri. hatinya tidak tenang sama sekali. memikirkan tentang takut salah kostum, takut salah tingkah, takut aneh ketika dilihat, dan lain-lain.

chanyeol diam-diam tahu, seungwan memang gelisah, terlihat dari kepalanya menunduk dan tangannya yang terus dikepal di atas pangkuannya. iya, sekali-kali chanyeol melirik gadis itu.

ketika sadar sudah dekat dengan kediamannya, chanyeol membuka suara. "udah mau sampe."

seungwan membulatkan matanya. aduh, batinnya. apa gue bilang sakit dadakan aja ya?

"kak..." seungwan mengernyit. rasa-rasanya sangat tidak enak untuk melanjutkan perjalanan.

chanyeol sesekali menggerakkan matanya untuk melihat gerak-gerik seungwan. kemudian, dia juga jadi ikut tidak enak hati. "wan, sakit?"

jangan bego deh, belum tentu besok-besok gue bakal diajak lagi sama kak chanyeol.

berubah pikiran, seungwan langsung menggeleng cepat. "enggak, kak."

"bener?"

"iya."

"pulang lagi aja ya?"

"nggak usah, kak. nggak apa-apa."

cowok itu memberhentikan mobilnya di pinggir jalan. ia menyelisik seungwan. "kenapa, wan?"

"nggak apa-apa, kak." jawabnya.

chanyeol tahu jelas bahwa seungwan gugup berat. ia tersenyum lembut, menatap seungwan. "di rumah gue nggak ada yang gigit kok. tapi, nggak tahu deh kalo ada yang tiba-tiba berubah jadi serigala."

chanyeol terkekeh pelan, membuat seungwan ikut tersenyum menahan tawa.

"gimana, wan? mau pulang ke rumah lagi, nggak?" tanya chanyeol sembari menyamankan posisi duduknya. "siapa tau seungwan alergi sama serigala."

belum sempat terjawab oleh seungwan, ponsel chanyeol bergetar di dalam saku celananya. buru-buru ia merogoh ponselnya dan mendapatkan kakaknya menelepon.

"halo?" ucap chanyeol sepersekian detik setelah ia menggeser dan mendekatkan ponsel ke telinga.

"chan, kamu di mana? kok lama amat?" ia mendengar ada suara yoora yang sebal. "eh... anak orang nggak kamu gitu-gituin apa gimana gitu kan?"

chanyeol membulatkan matanya dan dengan segera memalingkan wajahnya dari seungwan, kemudian mengernyit khawatir setelah kakaknya bicara begitu.

tangannya memencet tombol volume agar suara teleponnya tidak begitu kencang-berjaga-jaga bila seungwan mendengar, lalu chanyeol mengembalikan ponselnya ke hadapan telinga sembari berbisik, "eh, kakak! orangnya lagi di mobil sama aku, nggak aku apa-apain!"

yoora tertawa di seberang sana. "ya udah. makanya, cepetan ke sini. mau makan siang, keburu dingin makanannya, nanti nggak enak."

matanya melirik ke arah seungwan, lalu berbicara tanpa suara, "jadi pulang nggak?" melihat seungwan menggeleng, chanyeol tersenyum masih sambil menatap cewek di sampingnya. "iya, kak. ini dikit lagi sampe kok."

lalu ia memutus teleponnya, menaruh ponsel kembali di saku, setelah itu melanjutkan perjalanannya.

dan seungwan, masih berada dalam kondisi hatinya yang penuh degup dan gugup.

keluarganya kak chanyeol—beneran bukan serigala kan?

dasar seungwan. akibat nervous, semuanya jadi tidak masuk akal.

added youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang