⭐23

1.1K 46 15
                                    

Rama menoleh.

"Telepon dari cewek, Yudh. Haha.." jawab Rama, lalu tertawa.

Yudha hanya geleng-geleng melihat tingkah Rama. "Beneran cewek?" tanya Yudha lagi.

Rama hanya tertawa, "bukanlah!temen lama gue!"

Yudha hanya mengangguk.

"Kantin yok, ah!panggil Rizky dulu!"

Rama hanya mengacungkan jempolnya.

🔲🔳🔲

Terlihat Nayla, Firsya, dan Indri sedang mengobrol di sebuah bangku yang berada di depan kelas mereka.

"Gue kira lo itu cuma liburan doang disini." ucap Firsya.

Indri menggeleng. "Awalnya emang gitu, tapi... Om Tio, ayah Zidan nyuruh gue untuk sekolah disini. Sekalian untuk ngawasin Zidan." jelas Indri panjang lebar.

Nayla dan Firsya hanya mengangguk.

"Eh, emang orang tua lo enggak marah gitu?" tanya Nayla.

Indri menghela nafasnya berat. "Orang tua gue... Udah pisah." jawab Indri akhirnya.

Nayla dan Firsya terdiam. "Maaf. Gue enggak tahu." ucap Nayla.

Indri hanya mengangguk.

Tiba-tiba...

Prangg!!

Refleks Firsya langsung masuk kedalam kelas untuk melihat apa yang terjadi.

"ZIDANNN!!!" teriakan Firsya menggelegar.

Zidan hanya menggaruk belakang telinganya yang tidak gatal. "Enggak sengaja, Fir!" ucap Zidan.

Firsya mendekat ke Zidan, sedangkan Nayla dan Indri hanya menyaksikan saja seperti murid yang lain.

"LO ITU KETUA KELAS, BEGO!SEHARUSNYA LO ITU NGASIH CONTOH YANG BAIK!BUKANNYA MAIN BOLA DALEM KELAS, APALAGI MAIN BOLA BASKET!LO MAU GUE KASIH TAHU KE BU JUNITA, HAH!?BIAR SEKALIAN LO DI PECAT JADI KETUA KELAS!LO LIHAT?JAM DINDING SAMPAI PECAH KAYAK GINI!?" emosi Firsya tidak terkontrol lagi.

Sedangkan Zidan hanya menyengir seolah sedang tidak melakukan kesalahan apa-apa.

Plak!

Firsya menggeplak kepala Zidan.

"NYENGIR-NYENGIR!EMANG LO LIHAT GUE LAGI NGELAWAK!?BEGO JANGAN DIPELIHARA, WOY!KALAU EMANG LO MAU PECAHIN JAM DINDING, PECAHIN AJA LANGSUNG!ENGGAK USAH PAKAI BOLA BASKET SEGALA!" sambung Firsya masih dengan emosi yang meluap-luap.

"Yaudah. Entar gue ganti!" sahut Zidan tiba-tiba.

"POKOKNYA LO HARUS TANGGUNG JAWAB!LO BERESIN PECAHAN KACA INI, TERUS LO GANTI JAM INI, DAN KALAU NANTI BU JUNITA NANYA KEMANA JAM DINDING KITA, LO HARUS NGAKU!"

Zidan hanya mengangguk, lalu mengambil sapu yang ada di dalam lemari kelas, sedangkan Firsya berjalan keluar.

"Mau kemana?" tanya Nayla.

"Ruang Pramuka!nenangin diri!" jawab Firsya,ketemu berjalan meninggalkan Nayla dan Indri yang berdiri di depan pintu.

"Zidan!berhenti atau gue laporin ke-"

Olvidarse [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang