⭐24

1.1K 45 23
                                    

Ready for this part??
Oke!happy reading.
Usahain baca sampe Author Note dibawah, bakal ada info!

🔳🔲🔳

"Zidan!"

Zidan menghentikan langkahnya, lalu berbalik.

"Apa?" tanya nya dengan nada datar.

"Mau kemana?"

"Bolos!" jawabnya, lalu kembali berjalan meninggalkan Indri yang mematung di depan pintu kelas.

Karena kesal, Indri pun membuntuti Zidan.

🔲🔳🔲

"Lo apaan sih manggil gue pacar?"

Rama masih saja tertawa.

"Emang bener 'kan?sesuai perjanjian kita, loh!"

Firsya bergidik ngeri. Ini benar-benar beda dengan Rama yang ia temui saat malam dimana Rama menolongnya dari Andrean. Apakah Rama mempunyai kepribadian ganda?entahlah Firsya juga bingung.

"Kita!?gue enggak merasa tuh!"

"Sok lupa pula!" ucap Rama.

Karena kesal, Firsya bersiap pergi meninggalkan Rama, tetapi dengan sigap Rama langsung menahan lengan Firsya.

Firsya menoleh. "SEKALI SENTUH SEPULUH KALI BACOK!" bentak Firsya.

Rama memasang wajah sok takut.

"Mau dong dibacok sama pacar!"

"Gue. Bukan. Pacar. Lo!" tegas Firsya dengan menekankan setiap kata.

Rama masih menyengir.

Firsya pun meninggalkan Rama sendirian di taman belakang.

🔳🔲🔳

"Nay..."

Nayla tetap tidak menoleh.

"Pulang ini bisa temenin gue?"

Nayla mendengus kesal. "Gue mau belajar, kak!"

Yudha yang menjadi lawan bicara Nayla, hanya terdiam. Mengapa Nayla menjadi ketus seperti ini?

"Gue mau nunjukin sesuatu, Nay..."

"Ajak aja kak Audya." sahut Nayla, lalu beranjak meninggalkan Yudha sendirian di bangku depan kelasnya.

Yudha masih diam. Ia sangat tahu sekali jika... Nayla cemburu.

"Nayla!"

Nayla tetap tidak menoleh, dan masuk ke dalam kelas.

"Gue harus cerita tentang semua ini!"

🔲🔳🔲

Brakk!

"Apaan sih lo, Yudh?"

"Gue nyerah dari tantangan ini!"

Olvidarse [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang